Nah, berbakal surat dari spog saya ke dokter spesialis mata, di sebuah hari sabtu yang cukup cerah saya dan airen memutuskan untuk pergi ke dokter mata. Si airen sekalian mau cek minus mata, biar bisa minta reimburse kacamata dari kantor. Sampai pada saat mobil kami tercinta si Bubu menggelinding di jalanan ibu kota, kami masih nggak tau mau ke RS mana. Sok kepedean aja kita, main langsung mau keluar rumah sakit tanpa cek-cek dulu. Kami pikir dokter mata selalu ada setiap waktu. Di tengah perjalanan, kami memutuskan untuk telepon ke RSPI, dan ternyata hanya ada dokter mata untuk anak2, lalu kami telepon JMC ternyata dokter mata baru praktek malam hari, kemudian berusaha menelepon RS AINI namun nggak kunjung tersambung. Terakhir, kami coba telepon ke RS Bintaro, alhamdulillah ada dokter mata yang praktek tetapi hanya tinggal sejam lagi. Jadilah kami ngebut dan terdaftar sebagai pasien terakhir dari si ibu dokter.
Sambil menunggu dan tetap berdoa semoga retina saya tak bermasalah, saya menelepon om saya yang kebetulan dokter spesialis mata, menurut beliau sih tidak perlu khawatir karena sebenarnya antara ngeden sama kemungkinan retina-nya kenapa-kenapa sehingga ga bisa partus normal itu nggak ada hubungannya. Dan beliau yakin mata saya sehat :) Amin.
Akhirnya waktu pemeriksaan tiba. Kemudian saya diberikan tetes mata yang kalo nggak salah gunanya untuk membuat pupil saya membesar. Duh, perih banget itu obat tetes mata. Aselik. Efek sampingnya adalah mata saya menjadi terang benderang dan berbinar-binar. Superrrr silau.liat tulisan di HP aja jadi terlalu mentereng. Si Ibu dokter memeriksa menggunakan semacam lampu kaca sebesar koin dan saya disuru melihat benda tersebut dan melirik ke atas bawah kanan kiri muter2. Kesimpulan dari bu dokter adalah untuk mata kiri saya tdk ada masalah, tetapi mata kanan beliau ragu istilahnya beliau suspect ada bintik hitam kecil di bagian atas, tapi belom yakin benar. Jadilah akhirnya saya dirujuk ke dokter Refferano, ahli retina di Jakarta Eye Center.
Singkat kata, rabu depannya saya ditemani airen ke JEC. Kesan pertama saya adalah 2 jempol buat karyawan dan pelayanannya. Sistem penomoran pasiennya oke banget udah komputerisasi, dan karyawan / suster2nya sungguh semuanya sangat penyabarrrr karena kebanyakan yang dateng pasiennya sudah sepuh2. Setelah di tetes dengan si cairan yang sama dengan waktu di RS Bintaro, kemudian saya diperiksa dengan alat yang juga sama oleh sang dokter ahli retina. Pemeriksaannya cuman 5 menit. Kayaknya udah jago banget deh tu dokter. Alhamdulillahhhhh kesimpulannya kondisi mata dan retina saya baik, dan diizinkan untuk partus normal. Yippieeee....
Saran saya sih, kalo mau periksa mending langsung ke dokter ahlinya aja, biar langsung pasti... Jadi ga perlu ngeluarin duit dobel2.
Biaya periksa mata di RS Bintaro:
300rb-an
Biaya periksa mata di JEC
200rb-an
note: all images taken from google images :)