Alhamdulillah...ternyata postingan blog saya yang penuh drama huru hara ini banyak yang baca. Rasanya sungguh terharu banget pas tau ada yang mampir dan mendapat manfaat dari blog saya. Sekali sekali...tinggalin comment apa gitu dooong mommies, biar tambah rame...hahaha!
Tulisan ini saya buat atas request dari teman baru saya, Mbak Nurul el Hikmah asal Balikpapan yang minta saya buat nulis lebih mendalam pengalaman mpasi Baby G (haaai mbak nuruuul *dadah dadah* thanks a bunch udah beli ergo nya juga ya... semoga bermanfaat!)
MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan padat yang diberikan kepada bayi untuk melengkapi kebutuhan gizi selain dari konsumsi asi. Kapan mulainya? Yaitu pada usia bayi menginjak 6 bulan. Lantas.... kenapa harus 6 bulan? padahal kata Ibu saya waktu kecil aja umur 4 bulan saya udah dikasi makan pisang *ngek ngok* Bahkan eyang saya bilang, waktu ayah masih bayi umur 1 bulan juga udah dikasih makan... air tajin sama pisang kerok dan Alhamdulillah sehat! Hohoho...
Well, tapi itu kan jaman dulu ya.... we have to be smart by knowing that science keep on evolving and growing to be better. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran serta sejibun riset yang telah dilakukan para pakar, dihasilkan kesimpulan bahwa sebaiknya memulai MPASI di usia 6 bulan. Mengapa oh mengapa??? Berikut alasan resiko pemberian MPASI terlalu dini:
- Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.
- Saat bayi berumur 6 bln keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
- Mengurangi resiko terkena alergi akibat makanan
- Menunda pemberian MPASI hingga 6 bln melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.
lengkapnya bisa diintip disitu
Ehm, sebenarnya....saya bingung nih mau mulai tulisan ini dari mana. Karena dalam dunia per-mpasi an, saya tipe emak emak yang males rempong *tutupmuka* kalah set jauuuuuh deh sama banyak emak emak lain di blog sebelah yang menu mpasi anaknya extraordinary. meskipun begitu, saya tetap memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi baby G. Harus sehat dan bergizi walaupun kalo kepepet kadang suka skip juga haha....piss *maklumi emakmu ini ya nak *
So here it is, catatan cerita mpasi dari si emak males rempong. Maap agak panjang postingannya yah, karenaaaa... bertabur drama rama dan tips n trick hihihi
a. Belanja dan stocking bahan makanan
Idealnya, seperti layaknya ibu ibu dari jaman dahulu kala, yang paling bagus adalah belanja bahan mentah setiap pagi hari di tukang sayur atau pasar dekat rumah. Karena sayur mayur dan daging dagingannya masih fresh from the oven. Udah gitu, murah meriah.... 5 ribu udah dapet macem macem.
Sayangnya, saya nggak terlatih buat (rempong) begitu... suasana pagi yang selalu penuh huru hara membuat kudu sat set sat set, lalu berangkat ngantor. Nggak punya banyak waktu, apalagi ibukota makin hari macetnya makin runyam. Jadi kita bye bye aja deh ama tukang sayur. (Padahal ibu saya bisa loooh, walaupun kerja, tiap pagi doi setia ke mbak rita si tukang sayur. kalo kata beliau sih "ini hanya masalah KEMAUAN" kamu mau menjalaninya apa nggak?! hahaha iya deh buuuu...*kasih jempol*)
Yang saya lakukan adalah:
- Belanja bahan mentah seminggu sekali (sayur mayur, daging, buah, bumbu)
- Untuk daging biasanya saya beli ayam slice, ati ayam, ceker ayam, daging sapi giling, dan ikan
- Sayur mayur yang wajib dibeli adalah wortel,brokoli, jagung, bayam, kentang, buncis, kabocha
- Beli nya nggak usah banyak banyak, cukup untuk kebutuhan selama seminggu ( biar nggak berkerak disimpan di kulkas, kalo udah kelamaan kan nggak sehat juga cyiiiin)
- Buah yang masuk dalam daftar belanjaan adalah pepaya, alpukat, jeruk baby, pisang, apel, pear, naga. Nggak semua buah ini dibeli dalam minggu yang sama kok... emang mau bikin parcel...hahaha toh porsi makannya kan dikit, paling nggak 2 atau 3 macam buah yang bisa dikombinasiin aja.
- Bumbu. Dari awal gendhis 7 bulan, setiap masak saya selalu pakai bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan daun seledri. Biar rasa serta aromanya makin maknyosss. Dan konsisten terhadap anjuran No Gula Garam! Tapiii... suka bubarrr kalo eyang-eyangnya Gendhis yang masak *hiks*
- Sebelum masuk ke lemari es, bagi daging tersebut ke dalam plastik plastik kecil sesuai dengan kebutuhan masak per hari nya. Bisa pakai plastik kiloan atau seperti saya pakai plastik kecil yang ada strap seal nya (trik ini diajarin ama mamer) jadi nggak bolak balik keluar masuk freezer. Kalau mau lbh hemat dan cinta lingkungan, dagingnya bisa disimpan dalam baby cubes.
- Saya paling senang belanja di Superindo. karena kita bisa ambil daging sesuai dengan kebutuhan kita. misal: ayam 3 slice kecil, daging giling setengah ons, dll. jadi nggak perlu beli banyak banyak deh.
b. Proses Pengolahan dan Masak Memasak
A zillion thanks to slow cooker *kecupbasah* alat ini sangat berjasa membantu emak malas rempong macam saya demi membuat makanan sehat untuk gendhis.
I am a slowcooker addict. setiap jam 10 malam, saat bayi sudah tidur, saya akan masuk dapur dan berkreasi *halah...*
- Rendam daging sampai tidak beku di dalam air berisi asam dan garam (another tips dari mamer) kalo untuk ikan tambahin jeruk nipis.
- Cuci beras sampai bersih (di awal makan cukup 1 setengah sendok bebek, kalo sekarang gendhis 17 bulan, takaran berasnya sudah 5 sendok bebek hihihi)
- Cuci sayur juga sampai bersih. wortel, kentang, kabocha (umbi2an keras) dipotong kecil kecil lalu masukkan ke dalam slow cooker. letakkan di bagian paling bawah supaya empuk.
- Untuk sayuran hijau seperti buncis, brokoli cuci kemudian potong potong lantas masukkan dalam wadah bertutup. Dicemplungin ke dalam slow cooker besok pagi aja, setengah jam sebelum slow cooker dimatikan. Biar nggak lodoh atau terlalu mblenyek. Tapi...saya suka koboy, takut malah besok pagi nya kelupaan, nggak jarang itu sayuran hijau sudah nyemplung dari malam hahaha...
- Khusus untuk bayam, karena cuma bertahan 6 jam, masaknya besok pagi aja di kompor biasa. Dicampur setiap kali mau makan.
- Letakkan beras di atas kentang wortel tadi, dilanjutkan dengan daging.
- Kemudian, geprek bawang merah dan putih lalu diiris kecil kecil. ambil seledri dan daun bawang selanjutnya potong kecil kecil juga. inget, porsi bayi kan sedikiiiiit... sehingga ukuran bumbu ini juga harus disesuaikan. Letakkan bumbu diatas daging.
- Kalau ada potongan bawang sisa, masukkan ke dalam wadah kecil, lalu simpan di freezer (saya ngikutin cara mamer juga....hehehe)
- Selanjutnya, pasang colokan stop kontak, lantas pergilah ke pulau kapuk...alias tinggal tidur aja. We've done our part, and the rest.... just let slow cooker do the magic!
- Yeaaaay! jadilah nasi tim sayur oblok oblok. Tenang aja, nggak bakal gosong kok, biasanya saya matikan jam 6 pagi...tapi pernah juga lebih lama dari itu karena telat bangun hahaha! alhamdulillah tetap aman dan layak konsumsi
- Saya adalah golongan emak yang tidak kreatif. Jadilah baby G setiap harinya mendapat gizi dari sayur mayur yang sama (karena semua saya cemplungin). Yang berbeda hanya dagingnya: ayam, ati, sapi, ikan saya gilir berjamaah.
- Untuk buah, biasanya diproses sekitar 5 - 15 menit sebelum makan. Caranya? pisang dikerok, alpukat dikerok, pepaya kalau nggak di blender ya disaring pakai saringan kawat, jeruk di belah lalu di peras, pear-apel-buah naga-tomat dikukus lalu di blender atau disaring. Dari proses pengolahan buah, pasti buibu bisa menebak buah mana yang paling sering saya kasih ke gendhis? hahaha *blushing*
- Buah juga bisa banget dihidangkan dengan mencampurnya bersama asip
Oh ya, pernah denger metode frozen food? yaitu makanan yang disimpan di freezer biar awet. Contoh gampangnya adalah pure buah. Misalnya....melon. setelah melon di proses menjadi pure, lalu disimpan lah di dalam freezer. Apabila waktu makan tiba, tinggal dikeluarkan dan direndam dalam air panas. Persis treatment nya seperti kalau ingin menghangatkan asip. Trick jitu tentang frozen food bisa dilihat disini. Waktu baca artikelnya pertama kali, saya amazed luarrrr biasa lho. Pengen koprol bolak bali rasanya!!! Menurut saya ini penemuan paling mutakhir, karena jelas beneran memudahkan hidup, dan lebih sehat ketimbang makanan instant *emak malas rempong pun mulai melirik tergoda*
Tapiiii tiba-tiba ada melotot nggak setuju, katanya makanan tuh lebih baik yang fresh from the oven ajaaaaa.... jiaaah, batal deeeh hahaha!
Di awal mpasi, saya sempet ikutan trend masakin gasol buat gendhis. Agak agak tricky juga nih cara masaknya. Karena kalau airnya kebanyakan, setelah gasol matang dan mendingin.... dia akan jadi cair! Ibarat bubur, kalo bubur dingin kan mencair (asli, saya emang koki tidak handal ya, seumur idup baru "ngeh" kalo bubur bisa caiiir kayak air kalo udah dingin) maka itu, takarannya mesti pas...jangan terlalu banyak air pada saat merebus serta aduk aduk terus sampe mengentaaaal. Prinsip yang sama juga berlaku buat si makanan instan diatas, kalo pas lagi diseduh pakai air panas.
c. Proses Menghidangkan Makanan
Berdasarkan standar pemberian tekstur makanan bayi, berikut adalah panduannya based on kultwit AIMI
TEXTURE.
- Tekstur makanan sangaaaat penting. Anak kan lg belajar mkn, jd hrs bertahap teksturnya sampai bisa jago makan kyk emaknya ;D #MPASI
- Tahapan tekstur ini jangan terlalu cepet, tp jgn terlalu lambat juga. Waktu mulai makan umur 6bln, kasih bubur kental atau puree. #MPASI
- Jgn terlalu encer atau terlalu kental. Patokannya? Kalo #MPASI nya ditaro di sendok, sendoknya dimiringin, tu puree/bubur gak lsg tumpah.
- Stlh mulai makan beberapa minggu, sampai umur 9bln kasih bubur yg lebih kental atau bubur saring. #MPASI
- Mulai umur 9bln udah bisa dikasih makanan cincang halus, yang penting tidak keras, dan mudah dijumput anak. #MPASI
- Umur 1thn, anak sudah bisa makan makanan keluarga. Cincang jika perlu bagian2 yg sulit dikunyah spt daging sapi. #MPASI
So, bagaimana saya menerapkan teori diatas? pasti nggak plek ketiplek dooongs disesuaikan dengan kemampuan, kemauan dan mood saya hahaha....*emak emak banyak alasaaaan*
Di usia 6 bulan, gendhis makan buah dan bubur atau biskuit instant. Buahnya dicampur asip, dan kalo masih bertekstur kasar saya saring lagi pakai saringan kawat. Kemudian makanan ditaro di piring makan.
Alat makan yang dipunya merk pigeon, puku, simba, dan kiddy. Semuanya hasil kado. Kalau lagi pergi, buahnya saya masukin ke boon squirt andalan biar ringkes!
peralatan Mpasi Gendhis |
saya sudah pernah bilang kalo saya adalah emak yang nggak alergi kasi makanan instant kan? porsi ngasih makan buah memang saya utamakan, tapi kalo lagi hactic dan riweuh serta nggak tega sama mamer takut beliau kerepotan...alternatifnya adalah instant. saya beli deh semua merk kayak farley, sun, cerelac, heinz buat tau mana yang gendhis suka.
Cuma pada akhirnya yang cerelac nggak saya kasih karena ada kandungan susu bubuknya. lahhh kan mau asix sampe setahun.
Hal ini dikuatkan salah satu nya oleh kata kata dari dsa nya gendhis, dr. Elly Deliana. pas lagi konsultasi mpasi, dia bilang kalau makanan instant boleh boleh saja diberikan kepada bayi, karena produsen makanan tersebut pasti sudah melakukan research mendalam mengenai kandungan makanan yang dibuatnya. Dan nilai gizinya bisa dipertanggung jawabkan. pasti kan mereka nggak mau asal asalan karena bisa di complain sama konsumen dooooong.
Dibanding kalau kita ikut ikutan sok sok mpasi rumahan tapi kondisinya nggak ideal karena kita sulit menakar kandungan gizi, jadi anak dikasi gasol doang padahal gasol cuman karbohidrat. Yang ada malah sembelit karena kurang serat. hmmm make sense juga sih yaaaa.
Dibanding kalau kita ikut ikutan sok sok mpasi rumahan tapi kondisinya nggak ideal karena kita sulit menakar kandungan gizi, jadi anak dikasi gasol doang padahal gasol cuman karbohidrat. Yang ada malah sembelit karena kurang serat. hmmm make sense juga sih yaaaa.
Terkait dengan tekstur berdasarkan umur, saya patuh patuh bandel dengan panduan yang ada.
Umur 6 bulan, tekstur yang diberikan masih semi padat. Cair cair kentel gitu lah. Kalau buahnya masih ada grenjel grenjel (nah loh...apa tuh bahasa gampangnya?) akan saya saring lagi dengan saringan kawat
Umur 7 sampai 8 setengah bulan, gendhis mulai saya berikan nasi tim saring. Hasil sulap dari slow cooker saya keluarkan, lalu disaring. Terkadang, nasi tim juga saya blender, kemudian disaring lagi.
Umur 8 setengah sampai 9 setengah bulan, nasi tim nya sudah tidak disaring, tapi masih di blender rada halus
usia 9 setengah bulan sampai 1 tahun-an, masih saya blender juga. Cuman ngeblendernya basa basi doang supaya nggak dipelototin mamer yang takut ususnya si bayi belom siap sempurna *pssst jangan dilaporin ye!* Kalo kondisi lagi memungkinkan, kadang malah nggak saya blender....tapi masih tetep di penyet penyetin pake sendok. Apalagi gigi gendhis juga udah banyak, ada 8, jadi udah makin pinter ngunyah.
si Arum teman saya, malah koboy berat. Dia udah ngasi anaknya di umur 9 bulan makan pake pecel ayam! *tepuk tangan* "kalo diliat mertua gue, lo bisa diomein abis abisan ruuuuum"
umur satu tahunan ke atas sampai sekarang 17 bulan, setiap hari gendhis masih makan nasi tim. meskipun begitu, kadang sih dia suka saya jejelin table food biasa, sama seperti yang saya makan. Biar kompak!
d. Makan makaaaaaannnn
Horeeeeee!
Nah, moment ini niiiih yang kapasitas stock sabar emaknya musti dinaikin berlipat lipat.
Nah, moment ini niiiih yang kapasitas stock sabar emaknya musti dinaikin berlipat lipat.
Semenjak mpasi pertama, gendhis kalau makan duduk di atas bouncer. Sumpah yaaaa... ini bouncer bermanfaat banget! karena bisa dipake dari newborn sampai todler. jadiii kepake terus menerus setiap hari tanpa putus! udah gitu sturdy pula dudukannya, sehingga nggak gampang merosot *makasih tante tante have fun go mad! kado nya useful so much*
Saya nggak beli ataupun sewa baby chair karena... sayang duitnya! hahaha... maap ya, mending uangnya buat beli makanan kamu nak! kalo mau beli makanan atau buah yang organic kan mehong juga cyin, kayak alpukat ostrali, kiwi, pepaya california, ayam kampung, ikan salmon, endebra endebre...
Di mpasi awal 6 bulan, saya masih idealis. no screen time! jadi sambil makan pemandangannya adalah si ibun cantik yang sedang bernyanyi. awalnya sih lumayan anteng ya, kemudian.... sang bayi bosaaaan haha! ngamuk, mingkem, dan minta nenen. bubarrr deh!
Namanya juga bayi, mood nya gampang berubah dan gak konsisten. Kadang dikasi makanan A dia mau mangap lahap, tapi besoknya tutup mulut. Begitu diganti yang B mangap lagi eh hari berikutnya GTM. makanya si emak musti siap sedia stock sabar bejibun.
Dan, kayaknya mulai 7 bulan, setelah saya kehabisan akal karena kok gendhis susah buka mulut, terpaksa dehh senjata ampuh (yang nggak disaranin sama AIMI) dikeluarkan. makan sambil nonton tv *ambil payung, siap siap ditimpukin ibu ibu* Taraaaaa! buka mulut lebaaaaarrrrr.... dong!
Kalo dibawa pikiran terus masalah kondisi pemberian makan yang ideal yaitu gak boleh nonton tv, ga boleh sambil digendong, ga boleh sambil dibawa jalan jalan keliling kompleks, dan larangan larangan lainnya.... wahhh saya bisa setresss giling! nanti malah emaknya yang ikutan ga mau makan. Karena itu....I try to let it flow. ikutin gimana mau nya si anak. lagi mau makan hayuuk, kalo lagi mogok.... ya udah mimik susu ibun yang banyak aja yaaa. Meskipun nih, berdasarkan info dari milis asiforbaby bahwa pada usia 6 bulan keatas, kebutuhan bayi akan asi hanya 30% sisa nya, asupan nutrisi berasal dari mpasi.
Moment paling gondok adalah kalo sudah nyiapin makan yang cukup ribet kayak masak gasol, trus ngukus buah, lalu blender, lalu saring....dan pas waktunya makan si bayi tutup mulut rapat rapat! Nutup mulutnya tuh bisa sampe "menjep" (istilah aneh lagi nih dikeluarin) yang beneran bibir bawah sama atasnya kayak di gembok gitu, bo!
Fyuuuuhhhh.... menguras emosi jiwa raga-lahir batin, "ni anak mau nya apa sih!" tapi musti menahan diri. Rrrrrgghhhh hahahaha.... Kalo udah GTM gini kan nggak bisa dipaksa. Ya udin saya stop aja acara makannya... nanti dicobain lagi, siapa tau jadi mau.
Fyuuuuhhhh.... menguras emosi jiwa raga-lahir batin, "ni anak mau nya apa sih!" tapi musti menahan diri. Rrrrrgghhhh hahahaha.... Kalo udah GTM gini kan nggak bisa dipaksa. Ya udin saya stop aja acara makannya... nanti dicobain lagi, siapa tau jadi mau.
Tentang GTM, nanti saya sambung di part selanjutnya yah, sekaligus bonus kompilasi twit aimi mengenai aksi anak yang mogok makan
Alhamdulillah.... mungkin emang beneran keturunan emak nya, sekarang ini gendhis kalo makan pinteeerrrr! setiap hari, porsi makan satu mangkuk selalu habis. Kadang kalo napsu makannya lagi bagus banget malah suka nambah *horeeeee* Udah gitu, kalo emang laper.... baru juga sendoknya saya keluarin dari mangkok, mulutnya udah langsung nyamber! hahahaha.....nggak sabaran amat.
tandas tak bersisa. Yeay! |
Makan nya pun udah makin banyak aksi. Nggak mau lagi duduk manis di boucer nya. Kalo udah bosen dia bisa turun sendiri ke playmat dan baca buku, main boneka, main piano sampe lari ke depan gerbang rumah buat main sama kucing *hadeeeh, makin encok aja si eyang yang ngasi makan* Untungnya tetep aja si, mau sambil aksi ngapain juga mulutnya tetep bisa diajak kerjasama buat masuk makanan.
Saya belum pernah mencoba buat ngasi gendhis makan sendiri ato istilahnya Baby Led Weaning (Konon metode ini bikin anak jauh dari GTM). Terutama BLW untuk makanan utamanya ya.... yang kuah atau lengket-lengket kayak nasi tim. Simply karena... saya males membersihkan segala cipratan dan messy thing lainnya. Namanya juga emak males rempoooong....hahaha
So, buat finger food nya saya kasi yang "aman" yaitu biskuit baby choice, biskuit gerber bentuk bintang kecil kecil bisa dijumput (her favorite, baru liat botolnya aja udah kegirangan), ataupun roti yang saya potong kecil kecil (emang, gendhis gaya amat kayak anak belanda, dikasi roti pasti ga pernah nolak. favoritnya roti bantal manis tanpa isi merk Bintaro)
So, buat finger food nya saya kasi yang "aman" yaitu biskuit baby choice, biskuit gerber bentuk bintang kecil kecil bisa dijumput (her favorite, baru liat botolnya aja udah kegirangan), ataupun roti yang saya potong kecil kecil (emang, gendhis gaya amat kayak anak belanda, dikasi roti pasti ga pernah nolak. favoritnya roti bantal manis tanpa isi merk Bintaro)
oh iya, satu lagi. bayi itu hebat loh, secara otomatis dia dapat mengeluarkan kembali makanan yang ngga bisa dikunyah dengan cara melepehnya. Awalnya saya masih agak sangsi akan hal ini. tapi kemudian saya lihat buktinya sendiri pas lagi mendulang, dan ada potongan wortel yang ternyata belum empuk sama tulang ceker ayam yang keselip belum kebuang *getokpalasendiri* *lainkalikudulebihteliti*
Kayaknya sudah cukup ya info tentang mpasi baby G ala emak malas rempong. semoga postingan ini ada gunanya, walau tidak seberapa... paling nggak ada beberapa note yang bisa dijadikan bahan pembelajaran terutama di bagian tulang ceker hihihi....
sekian dan terima kasih.
Foto2 menyusul besok yaaaa.. udah waktunya pulang kantor hihi
Asyiiik.....dpt secercah bayangan lagi buat persiapan mpasi...
ReplyDelete#lebay yaaaa, pdahal msh 2 bulan lg...tp udh antusias skali...:p#
Mksh share-nya mba inkie...:)
Mba Ayuuuu... iya emang udah kudu mulai intip2 tentang mpasi walaupun masih lama, kan musti nyicil belanja peralatannya.... *alesan emak emak doyan shopping*. Yang baik baik dari tulisanku silakan dicontoh, part yang koboy koboynya... cukup dibaca aja ya...hahahahaha
ReplyDeleteHaaii makasih banyak sharing nyaaa...
ReplyDeleteIyes, saya juga emak2 ogah repot dan gak mau sok idealis. Tapi sebisa mungkin bikin makanan sendiri sesuai keadaan (punya anak 2, satu udah 5th sangat bawel dan bayi 7bulan, no prt, kompor cuma satu tungku)
Jadilah saya cukup sering sharing soal mpasi di fb, padahal itu homade yaa, masih aja dikomentarin sama emak2 judgemental.. Ampuunn tobat kepala barbie #curcol
iyes mbaaaa semangat yaaaaa! Yang penting kita percaya bahwa kita sudah melakukan yang terbaik untuk anak ya mbaa.. cuekin aja lah emak-emak nyinyir *pelukjauh*
DeleteMba.. makasih udh nulis ini.. saya lg nambah2 pengetahuan dr pengalaman orang lain nih. Saya baru mulai mpasi 1 minggu tp baru berhasil makan 1x abis itu gtm terus. Apa mbak ngalamin kaya gini pas awal mpasi?
ReplyDeletehai mba, GTM pada saat mpasi wajar bangetttt. biasanya karena anak mau tumbuh gigi, jadi males maem. yang terpenting emakya harus sedia stock sabar sebakul :)
DeleteMba.. makasih udh nulis ini.. saya lg nambah2 pengetahuan dr pengalaman orang lain nih. Saya baru mulai mpasi 1 minggu tp baru berhasil makan 1x abis itu gtm terus. Apa mbak ngalamin kaya gini pas awal mpasi?
ReplyDelete(ID)
ReplyDeleteMakasih sharingnya sangat bermanfaat buat saya yg lagi belajar MPASI
salam kenal mbak...thanks ya sharingnya...(duduk manis sambil nyatet dipojokan)_salam @irmasuhiyatna
ReplyDeletesama2 mba irna, salam kenal yaa
DeleteKecee bangeeettt... Makasih buat share nya Mbaa,,, bacanya seruuu,,,gak bosan Dan Dapet ilmu pulaaa😊😊😊,,, Eh btw, akhirnya Tetep dikasih biscuit atau sereal yg Ada kandungan susu nya gak Sih mba?
ReplyDeleteThank you so much 😊
thank you mbaaaa salam kenal yah. Teteup mbaa hihihi
DeleteAlhamdulillaah seneng banget mbaa baca blog mu ini... bermanfaat bangets n informatif.
ReplyDeleteMba blognya inspiratif banget...tapi penasaran sama slow coockernya blh mnt ga mb pict nya yg jelas ? Merk apa ? Trs gapa2 mba kalo direbus dari jam 10mlm smp jam 6?
ReplyDeleteThanks mba Esti, salam kenal. saya pakai merk yang udah tenar banget di kalangan emak-emak mpasi. Merk Takahi yang warna orange, ukurannya yg kecil (lupa brp liter kayaknya 0,5liter). Pengalaman aku dari jam 10 smp jam 6 nggak papa mba, malah kaldu nya makin meresap hehehe, bisa juga ditambahkan sedikit air panas klo kayaknya udah agak kentel.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMakasi ya mama Gendhis udah share, useful banget buat saya yang bentar lg dd nya mau mpasi huhuhuuuu kayanya bakal sama deh soalnya sy jgtipe emak-emak males *wink*
ReplyDeletesama2 mom Asty, semoga lancar mpasi nya yaaa
Deletemomi..buah apa aja sih yg bisa (aman) dijadiin puree frozen food? soalnya baca tabel yg di wholesomebabyfood bingung malahan hehe..trus buahnya perlu dikukus dulu apa egk? aaah perlu belajar banyak2 nih pdhl masih 3 bulan lg hehe.. secara working mom tanpa art&nanny&bala bantuan lainnya.. sebatang kara bertiga sm suami&bayik =O
ReplyDeletehampir semua buah aman kok mom, nggak perlu di kukus dulu, cukup di blender aja. Kalau mau di kukus mungkin wortel, kentang, gitu kayaknya ya..
Deletemakasih untuk info tentang makanan bayinya, sangat bermanfaat!
ReplyDeletesama-sama mom Dita Urdita
DeleteWaaaa tengs mbak...at least jd penambah semangat buat saya yg bayinya baru mpasi beberapa hari ini.
ReplyDeletesama2 mba @erna ulfiy, salam kenal. Tetap semangaaat! semoga lancar mpasinya ya
Deletepaling seneng yah mom kalo lagi bikin mpasi, eh iyah aku mau bagi info nh cara aku hemat untuk keperluan anak susu, popok aku belinya online dishopee hemat bgt banyak cashback dan gratis ongkir aku slalu pantau promonya shopee beli susu diskon 15rb ga ada dimana2 cuma dishopee sayang anak belanjanya disini aja sambil menyelam minum air gratis ongkir dan bs dpt emas https://shp.ee/ddcup6n?smtt=201.8720
ReplyDelete