Monday, May 29, 2023

Cerita Melahirkan : Surat Cinta Untuk Gavin Kinawa Parviz

Update blog terakhir adalah ketika trimester pertama hamil Gavin, rencananya pengen rutin nulis supaya perjalanan kehamilan terabadikan dengan baik dan infonya bisa berguna buat para ibu yang sedang menanti buah hatinya. Namun, seiring berjalannya waktu, unfortunately ada hal-hal dari kehamilan ini yang bikin saya gelisah dan nggak berani untuk nulis-nulis lagi, takut kalau endingya tidak sesuai dengan harapan saya.

Alhamdulillah, setelah 2 tahun hiatus akhirnya saya kembaliiiii. Sekarang udah legaaaaa dan amat sangat bersyukur






Surat ini untuk Gavin Kinawa Parviz. Elang putih yang bijaksana dan penuh keberuntungan. Semoga kamu menjadi pribadi yang baik, panjang umur, sehat, kuat, shaleh, pintar, baik hati seperti doa ayah dan ibun yang tersemat pada namamu, ya Nak.

Every pregnancy and maternity have its own story. Seperti cerita kehamilan dan melahirkan mu yang sangat super duperrrr "spesial", nggak mungkin terlupakan.

  "God's perfect timing" Tuhan akan memberikan sesuatu pada saat yang pas menurut-Nya, bukan pas menurut kita sebagai hambanya. Ketika kehilangan Kakak Kinawa di bukan agustus 2018, ibun akhirnya iklas bahwa mungkin menurut Allah ibun belum waktunya untuk punya Baby lagi. Allah kasi kesempatan ibun buat lebih dekat pada Nya, memperbaiki diri, plus bonus bisa pergi umroh dan business trip ke tempat tempat yang tadinya cuma ada di dalam mimpi, dan tentunya quality time travelling sama Ayah dan Kakak G

 Kemudian di penghujung 2019 kebahagiaan itu datang. Ada mahluk mungil dititipkan Allah di perut ibun. Rasanya bahagiaaaaaa banget, sekaligus juga takut. Takut kejadian miscarriage kayak yang sebelumnya. Makanya di kehamilan ini ibun jaga diri banget. Nggak mau capek-capek, nggak pergi dinas dan menghindari stres. Pokoknya berusaha HIDUP SANTUY dan PERBANYAK REBAHAN. Alhamdulillahnya, memang sudah di set waktunya sama Allah, pas banget juga ada pergantian kabinet dan memasuki akhir tahun. Jadi load kerjaan sudah tinggal sedikit.  Sambil nunggu penunjukan mentri dan struktur baru ternyata banyak magabut nya 😁😁. Bahkan ibun sampai ngisi waktu dengan ikut workshop membuat lilin dari minyak jelantah di WeWork.

 Oh iya, kabar baik lagi adalah MRT dari sta Lebak Bulus sampai Bundaran HI sudah beroperasi. Jadi ibun nyaman pergi ke kantor, gak desek2an bak pepes di KRL, bisa duduk manis di MRT yang AC nya super dingin dan semua stasiun ada lift nya. LOVE bangeeeet.

Jujur, selama kehamilan kamu ibun sangat PARNO aka khawatir. Ada perasaan kayak ketakutan. Takut akan banyak hal seperti gimana nanti kalo kehamilannya bermasalah, gimana kalo ternyata harus kehilangan lagi. Setiap perut mules bawaannya langsung deg deg an, apakah ini mau pupup atau mules mau melahirkan. Tiap kali ke toilet juga ngecek underwear takut tiba tiba ada darah segar yang bisa bikin keguguran. Sering ibun ngerasa sedih dan nangis nggak jelas. Mungkin itu pengaruh hormon bumil juga ya. Mau nya dipelukin terus sama ayah daddy... huhuhu

 


Hal lain adalah tensi ibun yang tiba tiba jadi tinggi. Bahkan pernah sampai 160/90. Jadinya ibun harus minum obat hipertensi, pengencer darah dan dirujuk ke dokter fetomaternal. Bahkan sampai 3 dokter ibun datengin. Kisah pemeriksaan dokter feto udah ibun ceritain di blog ibun ya.

 Gavin sayang, saat ini sedang ada Pandemi Covid 19. Coba kamu googling deh. Ini pandemi global di seluruh dunia, cepat menular dan belum ada obatnya. Jadi, sama pemerintah orang-orang disuru stay #dirumahaja. Semua mall, kantor, sekolah, tempat wisata, dan tempat keramaian juga ditutup. Ada yang namanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dimana buat pergi ke luar rumah atau luar kota harus melewati banyak protokol kesehatan dan keselamatan. 

Bahkan acara-acara pun pada batal atau diundur. Mungkin bagi sebagian orang yang kerja di sektor informal, ini adalah bencana. Karena banyak orang yang kena PHK, unpaid, bahkan perusahaannya tutup. Tapi bagi ibun ada "blessing" dari kondisi ini, yaitu menjelang masuk kehamilan 8 bulan, ibun bisa Work from Home (WfH). Ibun ga perlu capek ke kantor. Naik motor, sambung MRT, sambung ojek online, belum lagi kalau harus jemput Kakak G di rumah umi, badan rasanya remekkkk. WfH ibun bisa kerja sambil meeting dari kasur pake daster. Alhamdulillah nyaman. Kantor ayah juga WfH. Sekolah mbak gendhis juga remote alias school from home. Jadi selama 2 bulan lebih kita di rumah aja nggak kemana-mana kecuali belanja makanan sama ke RS.

 




Sejujurnya, ibun bahagia, karena ditemenin terus sama ayah dan mbak G. Apalagi bersamaan dengan bulan ramadhan. Orang-orang dianjurkan supaya beribadah di rumah aja, nggak ke masjid. Alhamdulillah jadinya tiap hari 30 hari full bisa buka puasa sekeluarga di rumah. (sesuatu yang dulunya cuma impian ibun, yaitu bisa buka puasa di rumah tiap hari sama ayah dan mbak G - maklum, ayah lembur melulu, atau kadang pas bedug ibun masih berjuang di jalanan buat pulang). 

Selain itu, impian lain yang jadi kenyataan adalah bisa shalat tarawih di rumah bertiga, ayah yang jadi imamnya. MasyaAllah. Ada sekitar dua minggu dimana ayah tidurnya pisah kamar, karena kepalanya pusing dan batuk batuk. Khawatir ibun dan kakak G ketularan. Saat itu ibun bangga karena ayah shalatnya rajin, bahkan bangunin ibun buat shalat malam. (Meskipun sekarang, setelah kamu lahir dan kembali kerja di kantor, ayah udah jarang shalat lagi. Sedih.... sampai kapan ya dia begitu, baginya pekerjaan adalah segalanya, shalat nggak bisa bikin kaya) Gavin sayang, pesan ibun... jangan tinggalkan shalat ya nak. Karena shalat mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan berterima kasih atas nikmat Allah, serta tempat kita meminta dan berdoa ketika kita ada masalah atau mengingunkan sesuatu. Selalu kembalikan kepada Allah, apapun masalah yang terjadi pada dirimu ya Nak.


  

Kenapa ibun bilang begitu? Karena adanya Gavin Kinawa Parviz di dunia ini adalah mukjizat Allah SWT. Pas waktu ibun lagi sedih-sedihnya takut kehilangan kamu, Abi bilang sama ibun. "Tenang aja, Jangan takut, kalau memang Allah sudah berkehendak, mau kasih anak ke kamu, ya Allah pasti kasih. Anak kamu akan jadi milik kamu. Minta baik baik sama Allah". Itu salah satu ucapan yang bikin ibun tenang sih. Kalau Allah memang menghendaki, Kun Fa Yakun, ibun akan bisa melahirkan dengan lancar dan selamat, serta anak ibun lahir dengan sehat tidak kekurangan suatu apapun

 Gavin Kinawa Parfiz, ketika kamu masih di perut, ibun dan ayah sangat khawatir akan keadaan kamu. Awalnya ibun berfikir kalau Bu Dokter yang merawat ibun terlalu lebay. Kok dia worried banget sama kehamilan ibun. Dan ibun merasa "ditakut-takutin" serta terkadang penyampaiannya kurang menenangkan. Ibun lalu dirujuk ke dokter fetomaternal, diminta membenahi asupan makanan, banyak makan protein, minum susu, diet garam, diresepkan penurun tensi dan pengencer darah. Bu Dokter bilang berat badan baby di bawah umur kehamilannya, dia takut ada efek dari hipertensi ibun ke perkembangan janin. Dan ibun seperti denial "emang iya ya?" "Apa nggak salah hitung umur kehamilan ya?" "Apa kalau minum obat tensi dan pengencer darah nggak akan berdampak ke bayi nya ya?" (pada akhirnya ibun ga berani minum obat karena takut nanti baby nya kenapa-kenapa.. helloooow pengencer darah dan obat tensi, itu bukannya obat keras ya? Emang aman untuk bumil?) Ditebus sih obatnya, cuma akhirnya nggak ibun minum.   *toyor kepala sendiri,  plis jangan diikutin ya, karena pada akhirnya ibun menyesal gak ikut saran bu dokter, dan baru minum obatnya hanya mulai 2 bulan sebelum lahiran.  

Hal itu ternyata membuat penyumbatan di saluran darah yang terhubung dengan baby semakin menyempit jadioksigen dan nutrisi yang didapatkan baby semakin sedikit. Akibatnya,  berat baby di dalam perut makin ketinggalan. Padahal dokternya udah bilang dari awal-awal kehamilan, kalau berat bayi harus dikejar di awal, karena semakin tua usia kehamilan akan semakin sulit. Eh tapi ibun ngeyel nggak percaya. Ternyata bener dong, di ujung ujung kehamilan, berat baby semakin susah naiknya. Ibun baru menyadari kalau sejak awal terbyata bu dokter bukan mau nakut-nakutin tapi dia sangat realistis. Mungkin sebelumnya beliau udah pernah menghandle pasien-pasien dengan riwayat kesehatan seperti ibun, jadi mengantisipasi akan seperti apa kondisinya. Baru deh ibun insyaf, ibun minum semua obat yang dikasi dan lakukan semua yang disarankan bu dokter, demi baby di perut ibun tetap sehat dan bisa lahir dengan selamat.

 Ke-kepo-an ibun mengenai hipertensi dalam kehamilan, pengaruh obat, kondisi janin dan lain-lain kemudian ibun cari jawabannya via mbah google. Dan itu adalah sebuah kebodohan karena semakin browsing-browsing malah jawaban yang di dapat semakin menakutkan. Ibun jadi nggak bisa tidur, mimpi buruk, khawatir

 berlebihan dan makin sering menangis. Ibun jadi mempertanyakan keadaan ibun sendiri, apakah ibun bisa melahirkan dengan selamat? Apakah ibun akan tetap hidup? Apakah tekanan darah ibun akan turun? Apakah kondisi baby di perut baik baik saja? Apakah dia akan lahir dengan sehat?. Belum lagi ketika hasil pemeriksaan darah keluar dan banyak yang ada bintang-bintangnya (yang berarti angkanya tidak sesuai dengan kondisi normal dan harus diwaspadai) Ibun mendapati angka leukosit tinggi, lalu ibun browsing dan keluarlah artikel artikel menyeramkan. Sampai akhirnya ibun memutuskan untuk STOP BROWSING! karena hanya akan bikin stress. Leave it to Allah, berdoa yang buanyaaaaaak.

Dokter ahli fetomaternal ke 2 yang ibun kunjungi adalah dr Eva Roria Silalahi. Sebelumnya ibun sudah periksa ke dokter fetomaternal di RSPI Pondok Indah, namun obgyn yang merawat ibun masih belum sreg dengan hasil pemeriksaan dokter tersebut, jadi kita cari second opinion dokter yang lebih senior. Ketika memeriksa, raut wajah bu dokter terlihat sangat serius dan berfikir, pertanda ada sesuatu. Rasanya ibun pengen langsung banyak nanya "kenapa? Ada apa? Gimana keadaannya?" tapi urung karena jujur ibun takut gak siap denger jawabannya. Jadi akhirnya diem aja sampai pemeriksaannya selesai. 

Setelahnya dokter menjelaskan bahwa berat janin lebih kecil dari usia kehamilannya, kalau dilihat semua organ dalam kondisi baik, namun aliran darah seperti ada "notching". Beliau belum bisa menjelaskan lebih jauh lagi, dan saya diminta kembali cek setelah nanti usia kehamilan diatas 28 minggu agar lebih clear. Namun kalimat penutup beliau yang kemudian bikin ibun makin drop "....tapi pasti ada sesuatu....". Duh, rasanya mau nangis di tempat!

 Ketika akan kontrol kehamilan selanjutnya, eh ternyata negara korona menyerang. Praktis semua kegiatan menjadi terbatas geraknya, dan makin ngeri ke rumah sakit. Ibun WA dokternya, beliau suggest awal April aja kontrol lagi.

 Ternyata, kembali menjejakkan kaki di RS untuk periksa baby pada saat korona adalah SEMENAKUTKAN ITU loh Gav. Semua dokter dan perawat memakai Alat Pelindung Diri. Bentuknya seperti jas hujan, yang dilengkapi haircap, masker, sarung tangan, sepatu boots sama kacamata. Kebayang deh betapa gerahnya berpakaian seperti itu, salut untuk semua dokter dan tenaga medis.



 

Selain itu, setiap masuk RS ada protokolnya, yaitu harus pakai masker, cuci tangan, dan di cek suhu tubuh. Untuk tempat duduk dan antrian pun dibuat "jaga jarak aman" biasanya antar tempat duduk diseling satu bangku kosong yang diberi tanda atau bahkan dikasih tali agar tidak ada orang yang duduk disitu. Dikit-dikit pake hand sanitiser. Selain itu, berdiri sebelahan sama orang lain aja rasanya serem. Saking parno nya nih, kalau terpaksa bersinggungan sama orang ibun pasti tahan napas, sampe orangnya pergi.

Hasil kontrol di week 32 ternyata berat janin masih tetap ketinggalan. Hiks hiks. Kemudian ibun diminta menjalani suntik pematangan paru yang bertujuan untuk menguatkan paru-paru janin di kandungan, sehingga jika terpaksa harus dikeluarkan lebih cepat, insyaAllah paru paru bayi sudah cukup kuat

 Well, denger kata "suntik" ibun langsung merinding disco. Ternyata suntik pematangan paru ini adalah the series, alias gak cuma sekali tapi terdiri dari 4 seri dengan jeda 12 jam. Jadi selama 2 hari berturut-turut setiap jam 9 pagi dan 9 malam ibun di suntik. Suntiknya kirain di tangan, eh ternyata di PANTAT! Rasanya kayak apa? Haduuuh nyossss banget. MONANGISSSS huhuhu. Ada cerita lucu, ketika mau suntik ke 2, susternya kaget "bu, ini jarumnya gede banget, mau diganti nggak?" Eyalaaaaaah pantesan aja kemaren mantepppp bener tusukannya, sampe pagi pegelnya nggak ilang. Ternyata dipakein jarum babon, trus ibun buru buru minta ganti aja pake jarum baby.

 


Selanjurnya, ibun diminta kembali konsul ke dokter fetomaternal. Karena dokter Eva Roria Silalahi selama Covid nggak praktek, lalu disarankan periksa ke dokter R Aditya Kusuma SpOg di RSPI Bintaro. Wew ternyata emang RS ini ruangannya bagus banget ya kayak hotel. Biasa di Hermina, pindah kesini langsung betah hahahhaha. Sebelum periksa ibun udah grogiiiii tingkat dewa. Sampe sampe tekanan darahnya melonjak 160/90. MasyaAllah. Ibun berdoa terus supaya hasil pemeriksaan bagus, dan baby dalam keadaan sehat.

First impression ibun ke pak dokter adalah dokternya masih muda dan penuh semangat. Pas ibun dan ayah masuk ruangan disambut dengan ramah sekali. Setelah memberikan surat rujukan dan menjelaskan kondisi kehamilan yang dirasa, ibun pun mulai diperiksa.

 Ada satu momen menegangkan ketika ibun di usg. Yaitu posisi Gavin di dalam perut yanh entah meringkel atau terlalu kebawah jadi pak dokternya susah buat ukur dan cek. Beliau sampai berulangkali istigfar karena nggak dapet posisi yang pas bikin ibun makin down. Jantung rasanya udah jatoh sampe ke lutut. Selesai periksa beliau kasih tau kalau memang berat babynya dibawah normal. Pertumbuhannya tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Mungkin akibat ada plasental dysfunction jadi tekanan darahnya tinggi. Terus ibun tanya, "kasus seperti ini ada banyak nggak sih Dok?" yang bikin ibun lega, dokternya bilang "banyak.....".  "Terus saya harus gimana dok?" Ibun nanya sampe mau nangis, its like... i dont know what gonna happen next. Apakah nanti akan terjadi sesuatu? Apakah

 ibun bisa melahirkan bayi dengan sehat dan selamat? Di otak udah langsung terpikir hal hal buruk. Jawabnya : "SHALAT 5 WAKTU, MINTA SAMA ALLAH". Ashiaaaapppp, dok! Tapi ya memang bener, janin ada nya di dalam, nggak keliatan. Apa yang terjadi di dalam sana nggak ada yang tau dan nggak bisa tersentuh.

 



Tibalah di hari Sabtu, 2 May 2020. Usia kehamilan masuk di week 36. Pada pemeriksaan minggu sebelumnya, bu dokter udah wanti-wanti. Berat baby harus naik, at least sampe standart berat badan minimal, yaitu 2,5kg. Sedangkan di usia week 35 kemarin, berat janin di angka 2,2kg. Maka dari itu, selama seminggu ibun makan seperti orang portugal (porsi tukang gali 😄), buanyak... plus minum susu protein dan malamnya nyemil eskrim. Sukses naik berat badan 3kg dalam 6 hari, hopefully adik bayi di dalam perut juga naik beratnya.

 Begitu di usg... jeng jeng jeng... muka bu dokter berubah jadi sangat serius. Beliau pun mengulang hitungan berat janin nya. Sambil menghela nafas panjang, beliau pun bilang "kita terminate ya". "Hah Maksudnya dok?" Di kepala ibun yang langsung terbayang dari kata "terminate" adalah digugurkan. ASLI SYOKKK BANGET, DAN GAK MAU YA TUHAN TOLONG SAYA INGIN BAYI INI TERUS HIDUP. "Iya, ini harus dikeluarkan bayi nya, karena kalau kita tunggu satu minggu lagi belum tentu berat badannya akan naik, dan takutnya terjadi apa-apa,  karena sama sekali berat badannya nggak nambah. Ngapain dikeluarkan kalau kondisinya nggak bagus. Jadi harus cepat ambil tindakan". "Kapan dok?" "Kalau bisa besok, ya besok kita operasi". DUARRR!!! LEMESSSS RASANYA.

 Setelah dijelaskan lebih detail mengenai kondisi janin dan tindakan apa yang harus dilakukan serta bagaimana prosedurnya, plan operasi SC besok terpaksa harus dimundurkan, karena ibun masih mengkonsumsi obat pengencer darah (Aspilet). Kenapa harus minum obat tersebut, bisa dibaca di link ini https://www.alodokter.com/waspadai-darah-kental-saat-hamil. Selain itu, ibun juga harus kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam karena ada Hipertensi Dalam Kehamilan. 

Setiap momen periksa tensi adalah menjadi momen ter-tegang dalam hidup! Harus duduk manis, atur napas, bahkan ke toilet dulu sebelum di tensi, biar nilai tensi-nya nggak tinggi. Kadang trik ini berhasil, tapi sering juga gagal. Karena kalo tensi nya semakin tinggi, bisa berbahaya buat ibu dan bayi nya. Takut bangeeeet ibun tuh beneran deh! Berdoa terus terusannn 🙏🙏. Selanjutnya, harus konsultasi dulu ke dokter anastesi dan melakukan PCR tes serta ronsen thorax. Waktu ketika ibun melahirkan Gavin adalah ketika kondisi pandemi sedang serem seremnya, dan PSBB sedang total totalnya. Jadi beneran JUJUR SE-PARNO ITU AKUTUUU.

Dari RS Citra Ananda (tempat ibun konsul sama dokter Diah) langsung deh meluncur ke RS Hermina Ciputat. Pilih melahirkan di hermina adalah karena lebih dekat dari rumah dan yang paling penting adalah bisa pakai asuransi dari kantor Ayah Daddy meskipun nggak Full. Setelah koordinasi, hasilnya adalah dijadwalkan ibun untuk konsul dokter penyakit dalam dan anastesi di hari senin 4 May 2020, lalu operasi di hari selasa 5 May 2020. Dokter Diah mewanti-wanti banget untuk selalu aware sama pergerakan janin. Minimal satu jam satu kali bergerak. Jadi ibun bener-bener worry dan selalu memastikan bahwa adek bayi di perut bergerak. Kalo pas diem lama, ibun elus elus perut dan ajak ngomong terus. Begitu cintanya Ibun sama kamu, Nak. Ibun pengen kamu bisa lahir ke dunia dengan sehat. I LOVE YOU SOOOO MUCH EVEN BEFORE YOU WERE BORN, Gavin ❤❤

 

Konsul dengan kedua dokter spesialis di Hermina lantai 5 sungguh bikin ciut. Terutama karena pagi RAME BANGET, MEN!

Apalagi situasi pandemi seperti ini, kita nggak tau kan ya disitu orang-orang pada sakit apa aja, dan khawatir ada OTG, makanya sebisa mungkin cari tempat duduk yang rada sepi-an. Hasil konsultasi dokter alhamdulillah bagus. Karena tensi yang masih tinggi, ibun harus minum obat penurun tensi dalam dosis double menjelang operasi. Harapannya adalah supaya pas tindakan tensinya dalam kondisi normal. Tidak putus putus ibun berdoa semoga proses kelahiran dilancarkan dan dimudahkan. Yang terpenting adalah Ibun dan baby di perut diberikan kesehatan dan keselamatan

Hari yang dinantikan pun tiba, ternyata jadwal operasi dimundurkan menjadi tanggal 6 May 2020 jam 13.00. Dari jam 8 pagi ibun sudah datang ke rumah sakit dengan perasaan campur aduk nggak karuan. Nangis melulu karena takut. Bahkan ibun juga khawatir akan keadaan ibun sendiri, apakah ibun bisa melahirkan dengan selamat? Apakah tekanan darah ibun akan turun? Apakah kondisi baby di perut baik baik saja? Apakah dia akan lahir dengan sehat? Sebelum berangkat juga minta doa sama uti, akung, umi, abi. Bismillah... ibarat kalo peperangan, ini tuh udah di medan perang, i have no choice, harus maju terus! Ga ada pilihan untuk mundur atau ngumpet 😅

Tensi diperiksa, alhamdulillah MAGIC! KUASA ALLAH yang sebelumnya selalu diatas 130 bahkan sampai hampir 170, menjelang persalinan ada di angka normal yaitu 110. Ibun pun merasa lebih legaaaa. Selain itu, ibun selalu dipantau pakai alat CTG. Yaitu sebuah mesin yang berguna untuk memantau pergerakan dan detak jantung janin. Ada satu moment dimana pas di CTG bunyi detak jantung bayi nggak ketemu-ketemu. Duh, jantung ibun rasanya kayak mau copot, air mata udah langsung ngembeng. Dalam hati udah teriak-teriak "Jangan sampe ya Allah...jangan sampeee...." ibun masih trauma, flashback pas kehilangan kakak Kinawa. "Masih ada kan suster?" Ibun tanya. "Ada bu, cuma ini jauh... adeknya ngumpet" alhamdulillah ibun legaaaaa

 


Jam 12.00 ibun masuk ke ruang observasi. Ganti baju persiapan operasi. Moment melahirkan tiap anak emang beda-beda ya ceritanya. Waktu Mbak gendhis alhamdulillah bisa lahiran normal, sekarang melahirkan Gavin adalah pengalaman pertama ibun melahirkan melalui operasi sesar. Ayah cuma bisa nemenin sampai sini aja. Ibun berusaha menyemangati diri sendiri "bisa...bisa.. insyaAllah bisaaaaa". "Hai Riska.." tiba-tiba dokter diah sudah datang. "Sudah siap? Bismillah ya... nanti saya akan ada sayatan di bagian sini (kata bu dokter sambil nunjukin perut bagian bawah)...". Ibun langsung memotong "Waduh dok, udah dok, jangan diceritain" Ibun keki.

 

Masuk ruang operasi, ibun disambut oleh dokter anastasi yang kemarin ketemu. Beliau nyalain lagu biar ga tegang kayaknya. Karena ibun yakin wajah ibun pasti udah super kaku kayak kanebo. Lalu dokter meminta supaya ibun duduk dengan perut menekuk ke dalam. "Kurang nekuk bu, seperti kepiting..." Dan... njussssss... disuntik, sakit bangetttt. Tapi abis gitu ibun udah nggak ngerasain apa-apa. Ibun cuma lihat dipasangin alat di lengan kanan seperti pompa, kayaknya sih untuk memantau tensi. Sepertinya sekitar 6 orang tenaga medis lain yang juga membantu.

 Kalau denger cerita dari orang orang yang juga melahirkan secara SC, mereka bilang bisa lihat proses melahirkannya melalui pantulan dari semacam lampu diatas kita. Tapi dalam kasus ibun, karena nggak pake kacamata jadinya burem ga keliatan apa-apa. Selain itu, ketika proses operasi meskipun katanya yang dibius bagian bawah doang... tapi ibun ngerasa kayak lagi nge-flyyyyy hahaha. Awalnya masih bisa mendengar jelas percakapan di ruang operasi, tapi habis itu sepertinya ibun tidurrrrrrr. Bisa jadi memang efek obat bius plus ditambah kemaren semaleman ga bisa tidur. Baru ngeh kebangun lagi pas baby nya sudah keluar, terdengar suara tangis bayi, lalu ditaro di dada ibun. Saat itu yang mampu terucap hanya "Alhamdulillaaahhh Ya Allah" Gavin Kinawa Parfiz telah lahir ke dunia dengan sehat dan lengkap, tanpa kurang suatu apapun. ALLAHU AKBAR. Amin YRA.

 



Hari hari awal di hidupmu.

Gavin Kinawa Parfiz. Elang putih yang Bijaksana dan penuh keberuntungan.

 

Karena pandemi, yang boleh nemenin di RS hanya satu orang, dan gak boleh ada yang jenguk. Jadilah ayah si suami siaga, yang gercep dan standby menemani ibun.

 After effect dari operasi yang ibun rasakan adalah badan menggigil sampai gigi gemerutuk. Selain itu, luka jahitan yang wakwaooo semriwing, membuat bergerak sedikit aja  rasanya susah bener. Belum lagi adegan roda kasur yang nyangkut di pintu lift pas ibun mau dibawa ke kamar, agak lumayan lama juga tuh sampe akhirnya bisa keluar. Takut banget liftnya bergerak atau justru kejepit, gak mungkin banget kan turun dari kasur.

 


Alhamdulillah, salah satu berkah pandemi adalah nggak ada tamu yang datang menjenguk. Ibun dan ayah bisa full istirahat dan tidurrrrrr sambil nonton K Drama.

 Besok paginya, setelah selesai di observasi, ibun bisa ketemu langsung dengan cinta nya ibun. Bayi yang selama ini ada di perut, yang selalu jadi sumber doa doa ibun setiap hari. Suster datang membawa box berisikan hadiah dari Tuhan. Bayi mungil yang kuat dan menggemaskan. Alhamdulillah... hasil observasi bagus, dan nggak perlu masuk nicu atau perina. SubhanAllah AllahuAkbar. Rasanya masih nggak percayaaaaaaa

Setelah tujuh tahun berselang, lalu kembali ke moment punya newborn dan menyusui lagi... SE HAPPY ITUUUU. Sayang sekali, ASI ibun belum juga keluar, tapi tetap berusaha di stimulasi. Karena kondisi BBLR, ibun mau adik bayi bisa mengejar berat badannya, dan merelakan sepenuh hati agar sementara dibantu susu formula dulu. 

 Melahirkan mu ibun jadi punya pengalaman baru. Operasi SC ini adalah operasi besar pertama ibun dalam hidup. Jangan ditanya nyalinya ciut kayak apa 😄😄. After surgery nya juga rasanya...hmm... WOW bingit.  belum bisa bergerak, badan setengah kebawah yang awalnya kebas perlahan berasa nyut nyut. Untungnya ada obat pereda nyeri yang dimasukkan lewat infus dan anus. Combo!. Bersyukur banget, recovery nya lumayan cepet. Ibun heran juga, 2 hari setelah operasi udah bisa berdiri dan jalan ke toilet sendiri.

Hari berikutnya, baby sudah boleh rooming in dibawa ke kamar. Jujur ibun masih merasa gak percaya, masih kayak mimpi. Ya ampuuuuuuun jadi ini bayi gemesin yang kemarin ada di peruttttt dan bolak balik bikin ibun worried. Saking khawatirnya ibun sampai nazar kalau  baby nggak masuk perina, ibun akan langsung bersedekah tertentu. Kamu imut banget, dan insyaAllah selalu sehat ya Nak. Gak lepas mata ibun memandangi kamu yang lagi bobo manis dan kadang ngulet2 sambil senyum di dalam box. Bersyukur tiada terkira. Meskipun kamu mungil, tapi kamu bayi yang kuat dan sehat. Alhamdulillah enggak perlu masuk inkubator atau pakai alat bantu.

 Jujur persiapan melahirkan mu ibun nggak terlalu heboh belanja atau nyiapin macem-macem. Ibun masih menahan diri karena ada rasa khawatir takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan, mengingat riwayat kehamilan sebelumnya. Paling seminggu sebelum persalinan, ibun belanja hal hal ter-basic yang dibutuhkan newborn. Sisanya ibun minjem baju dan perlengkapan dari tante Riffa dan bude Mima. Tapi setelah kamu lahir, kerjaannya mantengin olshop melulu hahahaha.

 Tepat di hari ke 3, jam 11 malam ibun dan ayah sudah di jalan pulang ke rumah bersama bayi imut hadiah dari Tuhan. Agak heboh juga, karenakirain bakal pulang besok pagi/siang. Tapi ternyata setelah dokter visit (yang mana baru dateng jam 10 malem), kita berdua diperbolehkan untuk pulang. Alhamdulillah...




Gavin sayang. Ibun dan Ayah loooove you so much even before you're born. Ibun percaya dan selalu berdoa agar Gavin tumbuh dengan bahagia sebagai anak yang sehat, kuat, soleh, pintar, humble, berhati emas, dan penuh keberuntungan. Doakan semoga ibun dan ayah juga selalu sehat, panjang umur, dan berlimpah rezeki sehingga bisa terus menemani Gavin sampai tua. 
I LOVE YOU

 

 
















 

Thursday, January 30, 2020

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.4 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.4 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)

Baru dua minggu berselang dari pemeriksaan sebelumnya, akhirnya saya kembali kontrol karena mau minta surat izin terbang. Rencananya mau menghabiskan weekend di Bali karena gendhis libur dan airen dapet jatah cuti

Sesampainya di RS, langsung di tensi. Ternyata tensinya tinggi. 143/80, berat badan masih belum naik terlalu signifikan.

Ketemu dokternya, langsung di Dorr! Kenapa tensinya bisa naik terus. Beliau takut saya hipertensi pada kehamilan atau lebih buruknya lagi preklamsia. Selanjutnya babynya diperiksa. Alhamdulillah sehat, tapi katanya kalo dilihat ukuran babynya lebih kecil 1 minggu. Jadi saya diminta makan yang banyak. Tapi batasin makan garam dan santan




Selesai bertemu dokter, saya diharuskan tensi lagi. Dan kali ini naik jadi 148/80 haduhhhh masyaAllah apa karena saya deg deg an ya? 

Selanjutnya bu dokter minta saya buat tes urin, mengecek apakah ada kandungan protein disana, karena kalau ada, bisa jadi salah satu tanda preklamsia. 

Saat itu hati saya seperti hancur, takut, sekaligus berdoa sepenuh hati, berharap hasil tes urin nya negatif protein. Langsung cuss ke mushalla buat shalat isya. Alhamdulillah, hasilnya bagus. Tapi kemudian saya diberikan surat rujukan untuk konsul ke spesialis fetomaternal dr.eva roria silalahi. 

Doakan saya yaaaa... semoga baby sehat, saya sehat, kehamilannya lancar sampai melahirkan 

Untuk total biaya : 

Konsultasi + print 3D dan vitamin Cal Vit : 550.000
Cek urine : 27.000

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.3 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.3 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)


Masuk bulan baru, saatnya periksa lagi!

Pas periksa tensi darah, saya kaget karena lumayan tinggi. Sampe 3x periksa akhirnya normal. Mungkin karena pengaruh capek (bolak balik naik gojek) dan kalo malam nggak bisa tidur. Entah kenapa saya sering banget mimpi buruk, dengan jalan cerita yang bahkan bisa sampe bikin saya geleng geleng kepala. Hebat banget tuhan menciptakan mimpi yang terasa sangat real, cerita nya make sense, seperti potongan potongan kejadian yang bersambung dalam satu benang merah, namun endingnya nggak ketebak. Berat badan turun sedikit karena saya masih muwal muwil. 

Yeay sekarang udah bisa periksa usg luar, jadi lebih tenang periksanya. Alhamdulillah adik bayi bertumbuh dengan baik. Mulai terlihat lebih jelas badannya, kepalanya, tangan dan kaki nya. 
Namun ada sedikit kekhawatiran karena detak jantung dedek bayi berdetak sangat cepat. Normalnya 120 - 160. Si dedek detak jantungnya 180. Ya Allah.... semoga baik2 aja 🙏🙏🙏 semoga nggak ada yang perlu di khawatirkan dan adik bayi sehat terus, Amin amin allahumma amin... Sampai 3x periksa kecepatan detak jantungnya masih sama.


Di akhir saya nggak dibekelin apa-apa. Usg juga nggak di print. Hanya saya foto pakai camera aja. Fyi, biaya ngeprint nya sama kayak biaya konsul dokter oyyy. 


Oh iya, belajar dari pengalaman yang lalu, sekarang tiap habis periksa pasti saya minta dibuatkan surat istirahat. Supaya saya bisa istirahat di rumah dengan alasan yang berdasar, sehingga saya ada excuse untuk work from home (nggak perlu ngantor). Energi dari rumah di ciputat ke kantor di jakpus itu lumayaaaannn banget. Belum lagi kalau musim ujan kayak begini, ngorder ojek online ga dapet-dapet, sedangkan naik angkot sungguh bikin "tua" di jalan. Rasanya pengen cepet-cepet ketemu kasur dan nyalain mode "horizontal mode charging position" alias rebahan 😁

Total biaya pemeriksaan ke 3 adalah Rp. 250.000 (Konsultasi Dokter + USG 2D tanpa print)

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.2 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.1 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)


Periksa kehamilan ke 2

Satu bulan berjalan, saatnya periksa lagi!. 

Sebenernya ada sedikit kekhawatiran karena bulan lalu saya baru aja menjalani bisnis trip yang lumayan jauh dengan flight connecting yang lama. Tapi saya udah prepare banget dengan siapin cemilan dan air putih supaya nggak kelaperan, pilih duduk di aisle supaya gampang bolak balik toilet, rajin minum vitamin dan penguat, serta menahan diri untuk tetap calm dan nggak kecapekan

Jujur di kehamilan kali ini saya merasa lebih parno. Karena pengalaman 2 kali miscarriage sebelumnya. Kadang kalo lagi nggak terasa mual saya ketakutan, karena dulu begitu flek berdarah dan baby ga ada, blassss sama sekali hilang rasa mual-mual. Terus kalo pas lagi perut mules, saya parno apakah ini mules pengen BAB atau kontraksi. Sama juga yang dirasa kalau kalo tiba-tiba pinggul terasa nyeri atau pegel. Saya takutttt banget terjadi miscarriage untuk ketiga kalinya. Mudah2an semua lancar dan sehaaaaaat terus ya, Amin.



Efek lain dari kehamilan kali ini adalah airen mengalami ngidam. Aselik ya, dia itu orang yang sangat nggak suka makan dan paling sebel kalo di suruh suruh makan. Tiba-tiba sekarang dia makan melulu dan laperrrr meluluuuu. Hahaha kocak! Padahal jam 7 malam baru dinner, tiba-tiba jam 10 udah kelaperan lalu ngorder McD. Dan kalo udah laper, jadi galak!. Terus pas udah kenyang jadi..... (isi aja sendiri hahaha)



Kalau di saya, efek hamil adalah jadi super duper mager. Mualesssss banget ngapa-ngapain apalagi berangkat ke kantor. Hahahaha. Pengennya tiduraaaaan melulu. Sampe akhirnya ngambil cuti seminggu, yang tadinya mau dipake trip, begitu tau hamil langsung saya batalin semua tiket dan hotel yang udah di booking. Lalu seminggu full saya leyeh leyeh di kasur sambil nonton film. Enak banget dunia!

Di pemeriksaan kedua ini.... ternyata periksa dalam lagi. Alhamdulillah baby dalam kondisi sehat. Sudah terdengar detak jantungnya, sudah mulai terlihat bentuk kepalanya, serta tulang-tulangnya. InsyAllah sehat terus sampai lahiran ya baby ❤❤❤




Oleh oleh dari pemeriksaan kedua ini adalah dapat bekal kalsium CalVit dan asam folat.

Total jendral biaya periksa kehamilan di Hermina Ciputat yang dihabiskan (november 2019) : 800rb ( konsultasi dokter+usg transvaginal+vitamin)

Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.1 Hermina Ciputat (Pengalaman Pribadi)



Periksa Kehamilan Bebeb Ver 2.1

Jadi ceritanya.... 
Tiba-tiba saya kok mulai merasa muwal muwil, udah gitu belum juga datang bulan padahal lewat 2 minggu.

Dag dig dug dongggg... jangan-jangan diriku hamdun. Kalo yang lalu lalu kan saya nunggu sampe bulan berikutnya, kalo masih nggak "dapet" berarti hamil. Cuma, karena diriku dilematis, sebab mau ada trip ke Penang dan London akhirnya memberanikan diri untuk periksa. 

Sebelumnya emang udah sempet testpack, hasilnya nggak jelas gitu. Awalnya garis satu, tapi selang berapa lama muncul garis satunya lagi tapi nggak jelas. Minggu depannya saya coba lagi, dan cuma muncul garis satu. Lha berarti nggak hamil dong. Belakangan saya baru "ngeh" ternyata salah beli alat. Bukan testpack buat cek kehamilan, tapi ovutest yang buat cek masa subur. Pantesan ajaaaaa... maklum emak2, pas beli, main ambil barang yang harganya termurah. Abis mirip sih tampilannya!

salah beli! ini buat test masa subur, bukan buat test kehamilan hahaha..


Throwback ke bulan Maret lalu, saya telat datang bulan, namun nggak saya periksain karena mikirnya entar aja deh bulan depan biar semakin yakin kalau memang ternyata hamil. Jalan-jalan lah diriku dan keluarga ke Sumba! Eh ternyata pulangnya, masuk bulan ke 2 tiba-tiba keluar darah segar dan diikuti oleh datang bulan yang buanyaaaaakkk buangetttt. Saya pun sempet syok, lalu periksa ke obgyn, dan ternyata saya baru saja mengalami abortus spontan alias miscarriage aka keguguran. Ini kedua kali nya saya keguguran, alhamdulillah nggak perlu sampai di kuret kayak yang pertama. 

Cerita lengkapnya nanti saya post terpisah ya. Masih berasa sedih-ngilu-degdegan-takut-nya huhuhu. 

Lanjut ya...

Bimbang Pilih Obgyn

Lalu saya bimbang nih, mau periksa ke dokter siapa. Mau ke dokter Febri Febrina Inpresiana, Spog yang menangani saya pas kehamilan ke 2, tapi ada rasa trauma gimana gitu. Terakhir banget kontrol sama dokter Malvin Emeraldi, Spog enak sih buat konsul, tapi saya nya kurang nyaman karena beliau cowok. Sebelumnya, pas ketauan abortus spontan saya konsul sama dokter Eva Roria Silalahi, Spog. Cuma, karena beliau spesialis fetomaternal, jadi USG nya cuma bisa pake 4D. Kesedihan.... bayarnya mahal banget aku bangkrutttt. Pengen coba konsul ke dokter Riyana Kadasari, Spog yang terkenal itu... tapi pasti harus dari jauh jauh hari daftarnya karena terkenal pasiennya banyak. Akhirnya marilah dicoba kembali dengan dokter Diah Sartika, Spog. Beliau dokter yang menangani saya di kehamilan pertama sampai melahirkan gendhis. Saya lihat namanya masih ada di daftar dokter Hermina Ciputat. Sempet nanya ke suster disana, katanya dokternya masih praktek cuma agak galau. Maksudnya kadang datang kadang enggak.... Gak papah deh dicoba aja. Akhirnya saya pun bikin appointment buat ketemu dokter Diah, sambil berdoa mudah-mudahan jadwalnya nggak di cancel, Amin. 

Singkat cerita, periksalah saya. Dan saya ceritakan semua riwayat kehamilan saya. Seperti biasa beliau dengan senyum manis berusaha menguatkan dan bilang, "jangan khawatir, kalau memang belum dilahirkan berarti memang itu seleksi alam, dan belum rezeki untuk dikasih sama tuhan, sabar aja, yuk kita periksa yuk..."

Lalu saya di periksa dalam, "oh... iya ini sudah ada kantongnya". "Saya bener hamil dok?" "Iya.... tapi masih muda banget, dijaga ya....". Alhamdulillah... rasa syukur yang luarrrrr biasa banget, terima kasih ya Allah. Semoga yang kali ini kehamilan saya lancar sampai melahirkan. Amin...



Pulangnya, saya diresepin penguat janin "mengingat riwayat sebelumnya, di resepin penguat janin ya..." kata bu dokter. Saya manut aja deh, apapun yang penting baby bisa kuat dan sehat. 

Total jendral biaya konsultasi kehamilan di RS Hermina Ciputat yang dihabiskan (Oktober 2019) : 800rb (Konsultasi, USG transvaginal, Vitamin)

Friday, January 17, 2020

Resolusi 2020, biar hidup lebih GREGET!!


Santuy tapi greget!!!!



Postingan sebelumnya baru juga bikin resolusi 2019, ehhh....sekarang udah langsung loncat ke 2020. Pake time tunnel apa gimana nih? Hahahaha

Alhamdulillah, segera tiba di 2020. Dan saya berhasil melewati 2019 sesuai dengan harapan. Yaitu menjalaninya dengan santuy, nggak ngoyo, nggak ambisiusss, berusaha selalu relax, yang penting semua pekerjaan (baik di kantor ataupun di rumah bisa selesai dengan baik). Gak perlu hasil yang exceed expectation atau bisa dapat achievement gimana banget, yang penting kerjaan segambreng kelarrrr dengan baik. Tuntas!. Begini aja aku udah bersyukur dan bahagia

Meskipun bagitu, ada beberapa mimpi indah terwujud di 2019. 


Yaitu:

Daftar Haji

Setelah dua tahun sebelumnya buka tabungan haji, ajaibnya kalkulator tuhan... tahun 2019 udah bisa langsung memenuhi syarat buat daftar haji (saldo minimal 25juta per orang kalau untuk bank Syariah Mandiri) Cerita saya buka tabungan haji bisa diintip disini ya. Alhamdulillah secepat itu terkumpulnya. Resmi di 2019 saya dan suami sudah terdaftar dan mendapat nomor urut, Alhamdulillah. Perkiraan masa tunggu katanya 19 tahun . Gak papah, itung itung sambil gede-in anak dan nabung buat ongkos selama disana. Doain lancar sampai saatnya tiba ya, gaess.









Goal Trips

Sumba

Hal lain yang jadi highlight saya di 2019 adalah bisa dapat "goal trip" perjalanan ke Sumba bersama pak suami dan gendhis. Aduhh, rasanya pengen diulang karena sumba bagus banget, waktu nya kurang lama, bahkan kalo perlu pengen diulang dalam versi road trip flores, sampe ke ende, kalimutu, dan waerebo 







U.S.A

Subhanallahhhhh mimpi apa akutuuuu bisa ke Amrik???!!!!!
Another goal trip seumur hidup, yaitu bisa menjejakkan benua Amerika, melihat langsung New York, Los Angeles (bukan cuma Lenteng Agung) dan Las Vegas dengan mata kepala sendiri. Foto di depan liberty statue, melintasi ramainya Time Square, ikut seminar internasional di pusat-nya modernitas dunia, mejeng depan tulisan Holywood, dan melenggang di Beverly Hills serta Santa Monica yang selama ini cuma bisa saya lihat di layar bioskop doang.











Dubai

Selain itu juga berkesempatan mengunjungi New York versi Middle East yaitu Dubai. OMG!!! Menjelajahi Dubai Mall, sebuah Mall terbesar di Dunia, yang dikelilingi selama 3 hari aja sampe kaki pegel belom abis-abis. Menyaksikan Dubai Fountain yang terkenal, tapi menurut saya ternyata masih bagusan air mancur Situ Beleud di Purwakarta yang punya konsep teatrikal dan berlangsung hampir 20 menit dengan tambahan atraksi spektakuler berupa percikan api. Kalau dubai fountain durasinya cuma sepanjang lagu baby shark... beneran deh! Saya juga beruntung bisa menjejakkan kaki di bangunan tertinggi dunia, Burj Khalifa. Rasanya gimana? anginnya gedeeee banget, bow! Kayak diatas awan  *norak mode on. Plus, uji nyali nyobain offroad di gurun. Seru banget berasa naik mobil terbang, karena berkali-kali mobil yang kita naiki bermanuver lompat dari satu gundukan pasir ke gundukan pasir lainnya. Ngeri-ngeri sedepppp!








Wakatobi

Akhirnya, cita-cita berenang bareng stingless jellyfish di Kakaban kesampeaaaaaan. Seru baget dan gemesh fluffy - fluffy gitu. Nginepnya di Maratua resort yang tiap pagi kalo buka pintu kamar disuguhi pemandangan penyu berenang sambil kepalanya nongol keatas. Udah gitu, malamnya lihat MilkyWay yang super cantik. Meskipun pake adegan tiba tiba harus jalan jauh karena lautnya surut dan boat yang kami tumpangi nggak bisa menepi.






Likupang - Manado

Wish list yang dicoret alhamdulillah nambah lagi yaitu Manado, meskipun saya kelilingnya di daerah likupang. Sekitar 2 jam dari bandara manado. Likupang ini jadi destinasi super prioritas pariwisata baru karena potensinya. Pantai disini masih virgin, cenderung sepi. Bahkan pas sampe di pantai Paal udah berharap ada warung pisang goreng, ternyata belum ada orang jualan apa apa sama sekali hehehe. Namun pemandangannya emang top deh. Pasir putih, air nya biru campur tosca, bawaannya pengen nyemplung






U.K
Trip terakhir yang berkesan adalah ketika dapat tugas ke London, UK. Sebelumnya, saya pertama kali kesana, adalah tahun 2013 pas gendhis masih usia 9 bulan, seru-seru-nya dinas sambil nabung asip. Cerita gimana perjuangan saya bawa asip yang udah saya tulis di blog alhamdulillah bermanfaat dan bisa jadi referensi mamak mamak pejuang asip. Terbukti sampe sekarang saya masih suka dapet pertanyaan tentang hal tersebut. Di London, saya curi curi waktu buat bisa foto di depan London Eye sama kotak telepon merah (mainstream banget yaaa...hahaha). Saya suka cuacanya yang dingin tapi gak sampe membeku, dan pohon pohon lagi cantik-cantik banget warnanya. Sempet mampir juga ke Hyde Park, yang letaknya di depan istana Buckingham, dan terpesona sama tupai inggris yang super imut.







Ubud, Bali

Libur natal kemarin, kami manfaatkan buat "kabur" sebentar ke Bali. Sekaligus merayakan ultah Pak suwami. Alhamdulillah ada rejekinya dan waktunya pas. Ayah bisa cuti, gendhis lagi libur, lebih seneng lagi karena dapet tempat nginep yang on budget tapi bagussss sekaliii lengkappp sekali (review menyusul ya). Pulangnya, kami merasa lebih recharged dan reconnect ❤❤❤








Labuan Bajo, NTT

Kali ketiga kesini, dan nggak pernah bosen sama sekali. Pemandangannya cakep banget banget. Apalagi sunsetnya, makanya disebut kota seribu sunset, warnanya orens, kuning, ungu, biru dan gradasi lama-lama menghilang tuh magical bikin gak mau kedip. Tahun depan ditugasin buat balik lagi, nggak nolak deh.  

Terfavorit tetep Pulau Padar, pemandangan dari atas bukitnya owowowowow. Dan foto disini mau di spot manapun pasti instagrammable






Belitung


Kali kedua ke Belitung, dan nikmatin snorkeling meskipun cuaca lagi gak oke. Menurut saya, belitung cocok banget buat wisata bareng keluarga atau teman-teman menikmati vitamin sea, sebagai alternatif daripada ke Bali lagi kaaaan. Apalagi sekarang udah banyak hotel atau resort yang bagus bagus








Pregnant Mommy

Di akhir 2019 ini, rasanya nikmat yang saya dapat semakin banyak. Pulang dari London, confirm saya positif mendapat titipan lagi dari Allah, doakan semoga sehat terus ibu dan baby nya di perut sampai melahirkan ya. Amin aminnnn yang kenceng (1).





ART  dari Langit

Hal tersebut di barengi dengan tiba-tiba ibu yosi (guru TK gendhis) WA di grup kalau ada orang yang mau cari kerja untuk jadi ART. Dan rekomended banget karena udah biasa kerja, jujur, dan rajin. Belakangan memang saya sama sekali nggak nyari ART. Butuh, iya pastinya, tapi saya lelah dengan dramaaaaaaa nya. Jadi sementara bertahan dulu dengan cleaning robot, nyuci di laundry, sapu pel tiap kali sempet, setrika seminggu sekali... alhamdulillah survive, dan terutama kami jadi lebih menghargai tempat tinggal kami dan segala isi-nya. Info dari bu Yosi kemudian saya sambuuuuut dengan bahagia, dan sekarang udah sebulan Mbah Sum bantuin saya, sekaligus kadang bantuin rumah mamer di sebelah. InsyaAllah cocok dan betah. AMINNNN yang kenceng (2)

Mommaergo ku tercinta

Hmmm apa lagi ya, highlight 2019? Oh ya, mommaergo alhamdulillah masih berjalan, hampir setiap hari masih ada yang pesan. Tapi memang turuuuun drastis dari tahun lalu pas instagram kami masih belum ter-banned. Mau cari barang dagangan lain, atau lebih serius me-manage, kayaknya belum bisa kepegang. I run out of time. Enur yang udah bantuin saya buat packing sejak bertahun tahun lalu pamit, karena dia sudah lulus sekolah dan diterima kerja. Cumil udah sibuk sama kerjaan kantornya. Untungnya ada sepupu saya Diva, yang handle semuanya dengan sangat baik.

Try to Stay Positive

Yang paling saya syukuri di 2019 ini adalah saya menjalani pekerjaan saya dengan lebih positif. Siapa sih yang nggak happy bisa kerja sekaligus jalan-jalan ke tempat tempat cantik seluruh indonesia, bahkan dunia? 

Mungkin tahun lalu terasa sangat berat ketika pekerjaan yang saya tangani berkali kali lipat dari load kerja dibandingkan sebelumnya. Selain itu saya masih beradaptasi dengan tim yang masih baru, plus atasan yang saya belum paham betul karakternya, serta anak buah yang rasanya kok lebih banyak men-judge hasil kerja saya instead of membantu meringankan beban saya. Iya, mereka membari ide, tapi ketika diminta bantuan atau diminta tolong supaya ide-ide tersebut terlaksana tapi pada balik badan. Jadinya stress kelimpungan sendiri. Alhamdulillah tahun ini ada tambahan resources jadi saya merasa lebih ringan, pekerjaan juga sudah ketemu ritme-nya, udah lebih paham karakter bos, paham karakter anak buah, dan lebih santai menghadapi suara suara miring, lowering my expectation. 

Prinsip saya akhirnya "Ya kalo lo nggak mau bantuin gue ya udah, jangan espect tinggi-tinggi karena ketika gue butuh bantuan kalian supaya bisa dapet hasil yang bagus kalian gak mau bantu, sok sibuk dengan kerjaan yang lain, dateng siang, diajak meeting ga mau ikut, diminta ikut supervisi nolak nolak tapi pas dibelakang ngomongnya ga diajak, dll. Percuma lo kasi ide keren atau pas kasi masukan di depan bos-bos ngomongnya selangit, tapi ketika mau di eksekusi lo nya lepas tangan. Meh. Gue sih ga butuh yang cuma bisa ngomong manis, gue butuh yang mau bantu kerja!" (hahahha maaappp kok jadi nge gas yaaaa). 

Jadi.... yang terpenting adalah semua pekerjaan tahun ini SELESAI. Saya mengerjakan semaksimal yang saya bisa. Mau itu menurut orang hasilnya bagus atau nggak, at least i've done my best. Belom tentu orang tersebut bisa melakukan seperti yang saya lakukan, kok.




Banyak Bersyukur

TIDAK LUPA, yang terpenting dari segalanya adalah Allah memberikan umur yang panjang dan kesehatan kepada kedua orang tua saya serta bapak-ibu mertua. Alhamdulillah masih lengkap dan sehat. Mereka menjadi support system yang sangat-sangat mendukung saya. Baik dalam karir maupun sebagai anggota keluarga. Ya Allah berikanlah umur yang panjang, kesehatan, rezeki yang melimpah, dan kebahagiaan untuk mereka, Amin.

Saya juga merasa sangat bersyukur memiliki suami yang sangat supportive. Bayangin aja, dia struggle dan survive, baru seminggu gendhis masuk SD, saya harus pergi dinas ke LN selama 10 hari. (Padahal kami masih adaptasi buat kehebohan bangun pagi dan siap2in ke sekolah supaya nggak telat), dan posisi saat itu adalah mbak-less. Jadi sampe nyuci dan setrika dikerjain pak suami sendiri. Bulan lalu juga pas saya dinas, pas gendhis lagi ujian semester, jadi pak suami rela pulang cepet demi nemenin bocahnya belajar.


Airen, Simba, dan Rowsie


Hal lain yang membahagiakan adalah Allah memberikan saya gadis manis yang sangat luar biasa. Pinter, selalu ceria, sehat, solehah dan yang membuat saya tak putus berterima kasih sama Allah adalah pribadinya yang nggak cengeng, penurut, nggak nyusahin, dan gampang untuk diarahkan. Kalau ditinggal ibun dinas juga semakin pintar dan mengerti. Alhamdulillah Nggak stubborn kayak emak nya hahahaha. Bener bener anak manis... walau kadang kalo lagi badmood suka bikin pengen digigit pantatnya juga sih. Haha








So, bagaimana dengan harapan dan resolusi 2020?

Sebenarnya, rasanya saya masih ingin melanjutkan praktek "hidup santuy dan tidak ngoyo" di 2020. Tapi saya ingin lebih ada "greget" terutama terkait dengan financial plan untuk keluarga.


1. Melahirkan dengan mudah, nyaman, baby dan ibu sehat.

Karena pengalaman miscarriage sebelumnya, kehamilan kali ini saya merasakan ketakutan. Sering banget mengalami mimpi buruk dengan jalan cerita yang rasanya real bangeeeeet. Sampe pas bangun suka keheranan sendiri, hebat bener ya Tuhan menciptakan mimpi, kayak punya benang merah dan terkoneksi dari satu scene ke scene yang lain dan suka ada adegan yang surprise-surprise gitu.
Sehingga saya berharap, di kehamilan kali ini dapat berjalan dengan lancar. Baby sehat, tidak kurang suatu apapun, Ibu nya juga sehat, tekanan darah saya dapat turun ke normal, baby tumbuh dengan baik. Semoga menjadi kado indah dari Allah buat keluarga kami. Amin..

Saya ingin sekali bisa melahirkan secara normal, dengan mudah, dan minim sakit. Tanpa induksi, tanpa infus, tanpa ILA, hanya sekali ngeden. Baby lahir sehat nggak perlu masuk perina. Semua berjalan lancar dan indah di hari yang baik. Amin amin ya rabbal alamin...semoga terkabul.

2. Mulai investasi

Sampai saat ini, masih cari investasi yang sesuai dan masih coba-coba. Cuma rasanya kok kayaknya enak banget ya kalau bisa sampai tahap dimana " uang bekerja untuk kita".
Berkaca dari kisah mertua, saya takut banget kalau di hari tua hidup kami hanya tergantung pada anak-anak, karena sudah tidak produktif, tidak punya tabungan, tidak punya penghasilan, alhasil nunggu transferan dari anak, atau *amit amit* "malakin" anak. Memang sih sebagai anak juga wajib memberikan rezeki ke orang tua, tapi kita kan juga kadang punya kebutuhan sendiri seperti uang masuk sekolah anak, persiapan melahirkan, atau lainnya


Lha iya kalo nanti punya anak sukses dan anaknya banyak. Jadi bisa saweran buat kasih ke ortunya. Kalau keadaan sebaliknya bagaimana dong? Jadi kayaknya memang harus udah mikirin "dana pensiun" juga.


Untuk jangka pendek, saya nabung pakai deposito-nya Jenius. Karena gampang banget nggak perlu pergi ke bank, dan bunga nya lumayan. Dibandingkan kalau duit diem doang di bank, bunganya keciiil dan pajaknya gede. Di jenius bunga-nya bisa sampe 7% dan periode nya kita tentuin sendiri.

Pengennya sih pas udah tua, dengan cuma duduk manis, duit kayak dateng sendiri dari langit (hahaha enak benerrrr, emang bisa???). Untuk itu, mungkin beberapa hal yang semoga bisa dilaksanakan tahun ini:


Beli saham


Udah mulai lihat2 dan belajar, tapi belom terlaksana juga, karena bingung beli nya dimana? Mekanismenya gimana?. padahal udah melototin highlight IG nya @ngertisaham. Makanya pengen ikutan deh kalo ada training beli saham buat pemula gitu, katanya sih udah ada yang bisa transaksi pake HP aja. 


Cita-cita pengen beli saham nya UNVR sama BBRI yang katanya punya fundamental kuat.


Investasi properti


Tahun 2018 udah sempet muter muter ciputat BSD buat cari rumah. Baca deh kisahnya disini. Tapi ternyata Allah belum kasih jalannya. Uang kami belum cukup, dan Airen pengen hidup nyaman tanpa hutang dulu. Baiklah! 

Ada rumah yang kami incer banget yaitu di perumahan Trevista, tapi kok yhaaaa mahal banget sesuai sama cita cita kami yaitu punya rumah di komplek, jalan aksesnya lumayan gede, dan lokasinya ditengah antara rumah ortu saya dan mertua. Terus saya di semangatin sama teman saya yang bernama mbak Dicha, katanya kalo doa itu harus jelas dan spesifik, kita kan nggak tau doa mana yang akan menembus langit! Baiklah, saya akan menyelipkan selalu rumah Trevista ini di dalam doa pas solat. Semoga terkabul! . Aminnnn


3. Lebih fokus ke mommaergo atau lihat peluang bisnis lain

Dengan adanya perubahan struktur organisasi di kantor, berarti ada "idle time" dari segala kesibukan yang mendera. Idealnya biasanya begini sih, jadi saya punya waktu buat browsing-browsing dagangan baru, cara jualan baru, atau lihat-lihat bisnis apa yang potensial. Paling nggak saya ada waktu buat naikin lagi follower ig mommergo, bikin back up ig baru atau bikin promo apa gitu

4. Belajar hal baru. APAPUN. 
Belom kebayang mau belajar apa dan gimana. Hahaha tapi tulis aja dulu.

5. My Home My Heaven
Rapihin rumah dan punya kitchen set baru. Udah ngumpulin foto foto inspirasi dapur dari bertahun tahun lalu, tapi belum terwujud. Termasuk juga pengen ngerapihin balkon atas biar jadi taman yang homey ala ala cofee shop gitu. Mudah-mudahan tercapai di tahun cantik 2020

6. Gendhis bisa naik sepeda roda 2 (ambisi mamake ini mah hahaha)

7. Memperbaiki ibadah
Ini harusnya ada di urutan pertama sih. Memperbaiki ibadah, jangan sampe skip skip skip. Dan ajakin terus gendhis tiap shalat, abis magrib harus ngaji / tilawati

8. Urusan kantor?

Kerjakan dengan santuy namun bertanggung jawab. Saya nggak tau sih bakal kayak apa struktur baru di 2020 ini, semoga aja saya dapat tempat yang sesuai passion namun nggak buanyak kerjaannya, nggak mumet ruwet, nggak bikin stress, bos nya baik dan pengertian, tim nya solid plus kompak serta NO LEMBUR.


Sekian. Mudah-mudahan semua bisa tercapai amin...