Thursday, July 5, 2012

Bumil Jalan - Jalan : Jogja Trip

June 19th 2012

Setelah sebelumnya dibawa bepergian ke Kuala Lumpur, Hongkong, Macau, Bandung, lalu Batam... tiba saatnya bebeb saya bawa business trip ke Jogja. Kali ini keperluannya adalah untuk shooting filler pariwisata Indonesia yang akan ditayangkan di Fashion TV

Dari rumah, saya diantar Airen ke pool-nya X-Trans di Bintaro, karena dia nggak bisa nganter saya langsung ke Airport. Ternyata, akibat telat booking saya dapat nomor bangku 10, which is di seat paling belakang tepat diatas ban!! (⌣_⌣") hikssss...

si mobil berjalan ajrut-ajrut-an, karena masih harus ambil penumpang di pool BSD,jadi nggak langsung masuk jalan tol yang licin, lurus, dan mulus. Untungnya di jalan ada temen ngobrol ibu-ibu yang asal-nya dari jogja, jadi ajrut-ajrut-annya sedikit berkurang.

Sampai di airport, tiba-lah saat2 dilematis ketika melalui pemeriksaan.
Dalam hati saya bertanya:

Sebenernya bahaya nggak sih, ibu hamil melewati alat pemeriksaan di airport?

Dari hasil googling sekaligus meminta penjelasan obgyn-ku, jawaban yang di dapat adalah:

  1. Alat yang dilewati oleh manusia di airport (terutama airport-airport di Indonesia) adalah Metal Detektor (yang fungsinya untuk mendeteksi apakah ada sesuatu yang berbahan metal yang dibawa / menempel di tubuh kita). Alat tersebut bukanlah scanning X-Ray. Which is tidak berbahaya bagi janin dalam kandungan 
  2. Saat ini di dunia jarang sekali airport yang menggunakan x-ray untuk detektor manusia. Dari literatur yang saya baca, hanya airport yang menerapkan standar keamanan tertinggi aja, yang memakai x-ray yaitu   amerika serikat.
  3. X-ray hanya digunakan pada detektor yang memeriksa barang bawaan kita (bagasi)

Jadi, sebenarnya aman-aman aja kok buat bumil untuk melewati alat pemeriksaan metal detektor di airport (legaaa...deh)

Hal lain yang juga menjadi concern saya pada saat naik pesawat ketika hamil kemarin adalah karena saya belom sempet cek up lagi ke dokter (pas mo daftar telat, jadi udah terlanjur penuh deh schedule dokternya) Jadi belom punya surat izin terbang dari dokter. Karena itu, bismillah aja deh.... Semoga perjalanannya lancar, so far memang nggak ada concern tertentu sama kondisi bebeb sampai saat ini, kecuali mual. Mudah2an semua berjalan amannnn terkendali tanpa gangguan dan hambatan.

Selain itu, yang musti di secure lagi adalah seat di pesawat. Ketika tiba waktunya check in saya kemudian bilang ke petugas Garuda-nya kalau saya sedang hamil, dan minta prioritas untuk dapat kursi di depan. 


Setelah urusan kursi beres, si petugas menyuruh saya untuk ke meja informasi di tengah. Petugas yang berjaga disitu meminta saya untuk mengisi form, lalu  menandatangani form tersebut. Kurang lebih isi form yang dimaksud adalah bahwa apabila terjadi apa-apa sama janin saya, pihak maskapai nggak akan bertanggung jawab. Lalu saya diminta untuk membubuhkan tanda tangan diatas materai. Agak gondok juga sih, karena saya nggak punya materai, trus mereka menawarkan materainya beli ke mereka aja, seharga 10rb. Idihhh...padahal materai kan harganya 6rb, ini  maskapai sekelas garuda loh...masih aja cari untung dari hal kecil begini, gak elit deh!

Setelah sempat berpindah ruang tunggu karena alasan operasional, akhirnya pesawat yang saya tumpangi akan segera take off...kemudian terbang ke Jogja :)

Berikut secumplik foto-foto hasil perjalanan saya bersama bebeb di dalam perut 


































See you in another story. Doain semuanya lancarrr-lancarrrr yaaaa :)

1 comment:

  1. Salam kenal ;)... Blogmu menarik. Aku seneng banget kalo kamu bersedia baca dan komentar diblogku. Silakan klik disini

    ReplyDelete