Saturday, December 12, 2015

Tak Usahlah "Kepo dan Tahu Campur"


Kata Puti di FB-nya :


"Menyisipkan hal-hal yg terkesan pamer dan ga mau kalah itu sebetulnya merupakan bentuk kompensasi untuk menutupi sesuatu (most likely kekurangan), sekaligus kebutuhan yang teramat sangat akan pengakuan dari orang lain...pathetic sebetulnya.
Tapi yang paling malesin itu sih yang suka sok paling pinter sendiri, paling tau, tukang ngejudge, sehingga orang lain kayanya adaaaa aja salahnya.
Padahal siapa gw, siapa elu, siapa kita, di dunia yang luas ini, sehingga berhak merasa Maha Tau?"

Emberrrrrrr!!!!
Setuju...

Saya juga kadang mikir kayak gitu. Orang-orang yang mau "repot" mengurusi kehidupan orang lain ya memang simply hidupnya 'nggak ada kerjaan' dan 'ga ada yang dipikirin' aja. Jadi cari-cari bahan pemikiran supaya otak terus berputar dan hidupnya jadi terasa lebih 'hidup.' Sehingga segala urusan orang lain juga ikut dipikirin. Baik banget yaaaaaaaaa selalu mikirin orang lain (it's a waaaaaay better kalau kebaikan tersebut disalurkan ke hal yang positif seperti memikirkan sampah di jalan yang semakin menumpuk, memikirkan bagaimana supaya jakarta nggak lagi banjir dan macet, memikirkan supaya anak-nak di desa terpencil mendapatkan gizi yang cukup, masih ada lebih dari sejuta  bahan pikiran yang bisa dipikirin)




Jadi inget kata-kata pemilik sekolah game maker Bapak Soemardjan yang sempat jadi dosen tamu dan cerita kenapa akhirnya dia memutuskan kembali ke Indonesia padahal hidup di luar negri jauh lebih enak dan teratur?

Jawabannya adalah karena dia ingin mencari masalah yang bisa dipecahkan. Dan indonesia adalah "gudangnya masalah", tinggal pilih aja masalah mana yang mau dipecahkan lebih dulu.

Nah kan??? tidak perlu repot-repot meributkan masalah pribadi hidup orang lain, cukup bantu jokowi dengan memikirkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia dan mencari solusi atas segudang masalah sosial yang dihadapi.

Saking heran-nya, saya sampe sempet nyeletuk ke Airen :
"kayaknya, doi segitunya ya emang karena sehari-hari nggak ada yang dipikirin. kalo kita kan masih mikirin kerjaan kantor, tugas kuliah, ngurus anak, ngurus rumah, cari duit buat sekolahin adek, cari tambahan biar bisa nabung, daaaaaan lain lain, wong mikirin masalah sendiri aja udah pusyiiing, nggak punya energi lagi buat mikirin urusan pribadi orang lain. hihihihi"


Eniwey busway... Ada tulisan bagus dari Rhenald Kasali bagaimana supaya anak terlatih untuk bisa survive dalam challenge yang diberikan kepada mereka.


-------------------------------


(By ... Rhenald Kasali)
Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.
Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.
Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.
Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.
Hadiah orangtua
Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".
Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.
Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.
Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.
Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.
Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"
Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.
Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".
Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.
Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.
Panggung orang dewasa
Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.
Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.
Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.
Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.
Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.
Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.
Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.
Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan







Wednesday, December 2, 2015

Info Jurnal dan Ebook literatue gratis



Hellow yellow...


Topik blogging kali ini agak menyimpang dari redline blog mylittlebow tentang bayi, anak, menyusui, parenting dan segudang curhatan emak-emak lainnya. Oh tapi masih relate sih sama yang bagia curhatan emak-emak nyaaa... hehehe


Ya sudah lah ya, apalah artinya redline yang penting kan “berbagi-nya”

I share, because I care….

(begitulah kalimat yang tertulis di profile salah satu selebgram papan atas…hihihi *nyontek*)


Belakangan, saya lagi lelah bongkar-bongkar mbah gugel buat cari-cari referensi literatur. Sampai akhirnya  “nemu” harta karun yang padahal ada di depan mata, tapi saya nya aja bloon nggak tau gimana “buka”-nya.

Tulisan kali ini sangat bermanfaat buat adik-adik kinyis-kinyis yang lagi bikin TKA, skripsi, or thesis. Ataupun emak-emak yang mujur bisa makan bangku kuliahan lagi *debus kali ah, makan bangku*, dan pengen menyelesaikan thesis ini secepat dan sekeren mungkin (Selesai tepat waktu aja padahal udah syukuuuur Alhamdulillah, nggak perlu embel2 keren juga gak papah )


Sebelumnya, saya terangkan dulu. Kalau untuk mendapatkan jurnal atau ebook ilmiah itu biasanya kita harus beli. Berapa harganya? Mehong cyiiiinnn… antara  500rb sampe juta-juta-an kalau di rupiahin. Mending duitnya buat nyicil rumah yaaaak.

Jadiiiiii….. nyari jurnal atau ebook gratisan dimana siiiiih?


            Google

Googling aja dengan keyword:  free journal ebook pdf
Mudah-mudahan dapet  :) 

Proquest

Nah, biasanya… kampus-kampus negeri udah langganan.  Jadi kita bisa masuk lewat username sama password yang didapat dari kampus.

Contohnya adalah di Universitas Indonesia.  Penjelasan awalnya ada disini

Buka webmail UI melalui www.webmail.ui.ac.id

Lalu masukkan password SIAK NG

Kemudian kita akan menemukan email yang dikirim dari UI nya. Biasanya, judul emailnya “informasi akses ke online database” . Di dalam email tersebut, akan didapati username dan password untuk login ke proquest.

Misal: (ini password Nov 2015)
Account ID : JNXSWLPAQF
  Password : KamiKaze#3

Kalau sudah, kita bisa bukaa langsung web proquestnya melalui:

http://search.proquest.com setelah kebuka, masukin deh username sama passwordnya. Jeng jeeeeeng kebuka tuh semua!
 
Note: 
1.  tiap bulan passwornya ganti, jadi kudu cek si webmail sebulan sekali
2.  Literaturnya Cuma bisa dibaca, gak bisa di download. *yaaaah penonton kecewa*




ini andelan saya banget!!!
Kita cukup googling judul-judul  jurnal  yang  terkait  dengan keyword yang kita cari. Setelah ketemu, misalnya ada di web science direct lalu perhatikan nomor DOI nya.
Apa itu DOI? Saya nggak tauuu…. Hahaha tappi kayaknya ini adalah special code dari sebuah subject jurnal. Tiap jurnal punya kode DOI nya sendiri. Ibaratnya nomor panggil lah…

Setelah dapat nomor DOI, lalu kita catat, dan masukkan ke dalam search button di web sci-hub tersebut.

Tadaaaaa….!!! Jurnal-jurnal mahal langsung nongol. Server-nya ada di Rusia. So, makasih ya orang-orang rusia, sudah membuat web keren untuk mahasiswa kere kayak saya ini…



Another buah karya orang rusia, yang bisa membantu kita dapetin ebook harga selangit untuk mahasiswa irit. Kalau sci-hub isinya kebanyakan jurnal, web ini berisi koleksi buku-buku. Dan lumayan cukup update loh koleksi disini. One of my favorit web, super helpful

Udah itu aja :) 

Kalau nanti saya ada info terbaru, akan saya update. Atau kalau ada yang punya info yang lebih yahud…  plisss saya dikasi tau yessssss.



Monday, October 26, 2015

social media detox

i think i need to do "social media detox" by stop using my personal social media thingy starting tomorrow. for a week, at least.

so i can focus with my own day to day life without comparing to others. 

i'm tired with my autopilot mind that keep compare my life with my circle's when open a social media apps. it's like my life seems low-standart compare to my friends who travel from one destination to another, eating tasty foods, buying a new stuff, and bla bla bla...

it's irritating, need to refresh my mind so it can see my friends status updates from different positive angle. not a jealousy but as a motivation, inspiration, and a thankfulness

social media detox hopefully will bring me to be grateful with everything i have. coz it already owesome and no need to complain

it's super fun traveling with your family rather than your bos, right?
it's a blessing to spend the weekend just cuddling and lying on bed with hubby n baby rather than having a weekend business trip, right? 
it's good to have a sunny side up - egg for breakfast with family rather than having a fancy breakfast with your -oh my god so annoying bos- right?
it's a happy inside out to travelling with your own money so nobody's has a right to screw your holiday, rather than travelling for free but your boss keep his eye on you, right?

so, focus with my own life and surrounded by family the key of happiness

good night, sorry for the rubbish posting.

i just need to write it down 😅

Thursday, October 22, 2015

memulainya

Tetoooot!

Hal tersulit dari sebuah pencapaian adalaaaaahhh... MEMULAINYA!

Sudah lewat tengah semester, tapi saya belum tahu apa yang mau saya tulis. Satu kata pun belum keluar. Padahal niat sudah sekuat baja, tapi kenapa memulainya sungguh susah?

Malah berakhir dengan tulisan pendek di blog yang sudah mulai banyak sarang laba-labanya karena jarang disambangi ini. Setiap buka internet, justru asyik melototin Group On, e-bay, sosial media, atau jalan-jalan ke blog orang.

Mudah-mudahan ketika kalimat pertama sudah berhasil ditorehkan, selanjutnya akan lancar bak mata air pegunungan, dan bisa selesai dengan cepat, tepat dan bagus.

Amin.

Wish me luck!
*ngelirik gendhis yang baru aja bobo*
kenapa dia sekarang makin susah bobo cepet ya?


Thursday, September 10, 2015

happy anniversary Abi Hamad dan Umi Nani

Alkisah, pada sebuah tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, pagi-pagi Mama saya udah heboh bikin nasi kuning. Sehingga di hari itu bekal makan siang saya di sekolah adalah nasi kuning lengkap sama ayam suwir, teri kacang, perkedel, sambel goreng ati, telur dadar iris, dan emping. Enakkk...

Saya pun kepo bertanya, "kok bikin nasi kuning segala, Mam? emang ada acara apa?"
"ga ada apa-apa kok, soalnya ini tanggal cantik" jawab beliau. 

Saya yang kala itu masih anak smp bau matahari pun puas dengan jawabannya, Apalagi pada saat tersebut ayah saya sedang sekolah di India, jadi ya... memang nggak ada "hint" bahwa tanggal tersebut menyimpan sebuah moment istimewa. So, saya berfikir "oh mungkin emang Ibu saya lagi mau ikutan trend 9-9-99 ajah" kayak para selebriti di TV. Ada yang sengaja melangsungkan pernikahan, melahirkan, bahkan ada gosip bakal kiamat! 

Sampe di sekolah saya ditanya sama Renya, teman sebangku. 
"siapa yang ulang tahun, Ki? kok bawa nasi kuning?"
"nggak ada, kata nyokap gue soalnya ini tanggal cantik aja...9-9-99"

Entah di tahun kapan ya, akhirnya saya tau bahwa 9 september merupakan tanggal pernikahan Mama dan Bapak. 

Oooooooo... *bulet* terkuaklah fakta ternyata itu toh alesan nyokap bikin nasi kuning pas 9-9-99. 

Dan hari ini, pas banget 9-9-2015. Alhamdulillah usia pernikahan mereka sudah 31tahun.

Happy wedding anniversary, Mama dan Bapak tersayang. Love you both 😘😘😘😘😘 semoga selalu dalam lindungan Allah, diberikan umur yang panjang, sehat selalu, banyak rejeki, bahagia selalu. Dan semoga kami anak-anaknya dapat selalu berbakti, menyayangi, mendoakan dan membanggakan kedua orang tua. Amiiiiinnnnn...

thanks for always taking a good care of Gendhis while mommy n daddy away yaaaa Abi dan Umi...


Hari spesial kali ini dirayakan dengan makan malam keluarga di Mall kesukaan Guwaw which is... Bintaro Xchange!
Menu ikan asam tude di foodcourt counter Laut Timur segerrrrrr banget. Kuahnya juara deh, kayaknya semua bumbu dan daun-daunan di cemplungin kesitu hehehe.




untuk urusan sembur lilin... gendhis juaranya deeeeeh. Sampe monyong-monyong niupnya. Hihihi...






Tuesday, September 8, 2015

Masih Tentang GTM (Gerakan Tutup Mulut)



Masih loh boooook!


Kayaknya, periode GTM emang serialnya nggak abis-abis yessss. Kelar satu episode masih lanjut sama episode berikutnya. Stock sabar emak-babe juga harus tersedia berlipat-lipat karena udah pasti GTM bakal menguras emosi jiwa raga lahir batin







-----

Bulan lalu, saya sama beberapa temen-temen Webs ngadain playdate. Tempatnya di TamaniKids kemang. Letaknya di Kemang Square Lt. 4, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12739. Sebelahan sama Tamani Cafe. 

Enak juga yaaa ternyata playdate disini. Indoor jadi nggak panas, terus nggak terlalu luas. Dengan hanya duduk manis di depan tempat main sambil ngerumpi, masih bisa tetep ngawasin bocah. Recommended.

Untuk biaya masuknya 70rb/anak udah dapet bonus voucher ice cream. Tanpa batas waktu bermain. Orangtua yang nemenin nggak perlu bayar lagi. Kita bisa pesan menu yang sama dengan menu tamani cafe di bawah.
Udah gitu nggak rame juga, jadi berasa playground milik sendiri hihihi...

Di ujung sebelah kanan ada sekumpulan emak-emak korea yang lagi ngerumpi juga. Kami disini dari payground-nya buka sampe jam 5 sore pas hampir tutup. Mungkin mbak-mas nya lega yaaa pas akhirnya rombongan emak-emak heboh ini pulang hihihihi karena begitu kita udah mau masuk lift mereka buru-buru ambil kain pel, sapu, dan beres-beres.

Cukuplah sekian cerita tentang tempat ini, orang judulnya lagi ngomongin gtm kok hehehe. Nanti saya tulis reviewnya terpisah deh.


-----

Kembali ke gerakan mulut mingkem!

Jadiiiii, pas ketemuan kemarin, teman saya yang punya nickname Kucing, (yep doi anaknya paling banyak diantara emak lainnya dan cowok semua 😁) bercerita tentang mengenai Neol, anak bungsunya yang udah berbulan-bulan susyah makan.

Awalnya Neol dibawa ke Brawijaya dengan dokter Atilla. Beberapa kali konsultasi, jawaban dari dokter Atilla adalah kemungkinan karena mau tumbuh gigi, lagi nggak enak badan, dll intinya pak dokter ini tidak terlalu mempermasalahkan anak nggak mau makan. Toh kenaikan berat badan dan klinis si anak so far oke-oke aja.

Tapiiii, namanya juga seorang Ibu ya.... tetep aja kucing merasa gelisah. Karena mogok makannya kok berbulan-bulan amat. 

Lalu cerita lah Mak Kucing ke teman yang lain sesama emak-emak. Sebut saja namanya Mak Grace.
Ternyata, Mak Grace ini juga sebelumnya punya kasus yang sama. baby nya ogah makan. Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya dia membawa sang baby ke dr. Tiwi. (Dokter Tiwi yang ituuu? iyaaaah beneeerr dokter Tiwi yang itu... hehehe) dokter celeb yang suka sharing info di twitternya @drtiwi. Beda dengan dokter sebelumnya yang pernah dijumpai, bagi dr Tiwi perilaku anak ogah makan kalau beliau lihat ada indikasi tertentu semisal berat badan anak stagnan, akan diobservasi dengan lebih serius.

Lalu baby nya MakGrace kemudian diminta untuk cek darah dan beberapa tes lainnya. Hasilnya disimpulkan kalau baby mengalami ISK (infeksi saluran kemih).

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis (infeksi kandung kemih) sederhana, dan ketika mengenai saluran kemih atas dinamai pielonefritis (infeksi ginjal). Gejala dari saluran kemih bawah meliputi buang air kecil terasa sakit dan sering buang air kecil atau desakan untuk buang air kecil (atau keduanya), sementara gejala pielonefritis meliputi demam dan nyeri panggul di samping gejala ISK bawah. Pada orang lanjut usia dan anak kecil, gejalanya bisa jadi samar atau tidak spesifik. Kuman tersering penyebab kedua tipe tersebut adalahEscherichia coli, tetapi bakteri lain, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab meskipun jarang. source: wikipedia


Owwh saya baru tau, kalau ternyata ISK berpengaruh ke napsu makan anak dan bb nya yg stabil. Artkel lebih lanjut tentang ISK bisa diintip di MilisSehat.  Alhamdulillah setelah dilakukan pengobatan terhadap isk napsu makan dan bb baby meningkat.

Mendengar cerita ini, mak kucing akhirnya membawa neol ke dr.Tiwi

Berikut kira-kira petikan percakapan konsultasinya:

kucing       : dok, anak saya kok udah berbulan-bulan susah banget makan ya...
bu dokter  : anak ibu minum susu pake dot ya? (bertanya sambil lihat buku catatan kesehatan Neol)
kucing       : iya dok...
bu dokter  : ibu HARUS stop dot nya sekarang juga
                      (hening sejenak)
kucing       : boleh dikasi tapi dibatesin aja nggak dok?
bu dokter   : nggak boleh. harus di stop dot nya sama sekali
kucing       : tapi nanti kalo anaknya gak mau makan dan ngamuk minta dot gimana ya?
bu dokter    : itu resiko ibu!.
kucing:        *diem* *menatap nanar ke depan*
bu dokter  : ibu mau anak ibu makannya banyak kan?
kucing        : *diem* *ngangguk* iya dok
bu dokter  : dia males makan, karena sudah kenyang dari minum susu. Bisa dilihat dari grafik bb nya yang naik terus


Mak kucing dan Neol pun pulang ke rumah. 

Di rumah, karena pengen neol jadi doyan makan plus jadi semangat setelah dinasehatin sama bu dokter yang galak tegas... kucing pun langsung men-stop susu dan dot buat neol. 

Awalnya cranky dahsyat dan ngamuk-ngamuk. Untungnya penghuni rumah lain juga men-support, nggak ada yang bikin pertahanan jadi meleleh misalnya dengan bilang "udah deh, kasi aja dot nya... kasian nangisnya sampe kayak gitu..."

Then... the good things happen!
Karena laper berat Neol akhirnya mau makan. Buanyaaaakkkk pula. Semenjak itu, seiring dengan Neol melepas dot, nafsu makannya jadi super duper tinggi. Gampang banget makan. Sampe kemarin pas ketemuan sama saya, neol belum mimik susu lagi. Tapi makannya udah hebat benerrrrr. Emak kucing pun legaaaaa.

-----------------------------------


Kalau kata parenting.com, ada empat  penyebab anak diatas 1 tahun mengalami GTM.


  • Pertama, di atas usia 1 tahun, laju percepatan pertumbuhan melambat; kenaikan berat badannya minim, sekitar 2 kg per tahun (coba Anda bandingkan dengan kenaikan berat badan di usia 6 bulan pertama yang bombastis karena bisa sampai 1 kg perbulan). Karena pertumbuhannya melambat, kebutuhan kalorinya pun menurun. Tidak heran anak bisa tahan berhari-hari tidak makan lalu tiba-tiba makan dengan sangat lahap. 
  • Kedua, di atas usia 1 tahun, sejalan dengan bertambahnya keterampilannya untuk berdiri dan berjalan, terjadi perubahan besar-besaran dari sisi psikologis dan emosi anak. Ia  merasa mandiri dan  menuntut orang sekitarnya untuk tunduk pada keinginannya. Di periode usia ini, akan memasuki tahapan ‘negativistic’. Mereka akan melakukan yang dilarang dan tidak akan mengacuhkan permintaan atau instruksi. Misalnya, “Ade, jangan dilempar, dong, remote-nya.” Ia justru akan melemparnya. Ini termasuk untuk urusan makan. 
  • Ketiga, kejenuhan akan suasana feeding time dan menu makanannya. Ada kebiasaan (tanpa sengaja) dimana feeding time seolah menjadi suatu kewajiban sehingga berkurang unsur entertainment-nya. Tidak fun dan monoton. Setiap hari anak makan nasi tim yang diblender menjadi satu. Ia tidak mengenal rasa asli dari masing-masing komponen makanan tersebut. Feeding time kehilangan nuansa petualangan karena anak tidak diperkenalkan pada berbagai variasi makanan. 
  • Keempat, orang tua sangat paranoid sehingga anak boleh mengonsumsi susu secara berlebihan, mie instan, camilan tak sehat, dll. Apa alasannya? Yang penting perut anak terisi!
Lengkapnya silakan buka ini


--------------------------------------------------------------




Lalu apa kabar gendhis guwaw jawaw bebican?

Hmmmppphh *tarik napas dulu*

Ini udah minggu ke-3 si Bebican cuma makan nasi sama egg (telur orak arik). Tiga kali sehari! 

Setiap hari saya masih selalu bikinin sayur sop dan sukses dilepeh. Jadi akhirnya si sayur saya campur ke telur orak ariknya tapi di penyet-penyetin dulu pakai sendok atau saya umpetin di balik nasi. Sometimes it works...tapi nggak jarang juga trik ini failed!  Soalnya setiap mau masuk mulut, dia liatin dulu isi sendok / tangan saya takut diboongin mungkin yaaaa.... kalo dia lihat ada wortelnya, langsung teriak "tidak mauuuu" 
*hadeeeehhh*

Yang saya takutkan adalah kalau kebanyakan makan telur, nanti dia bisulan*Duh, jangan sampe yaaa... knok knok on the wood*

Kalau dikasi makanan lain, mulutnya rapet, nggak mau dibuka. sedangkan apabila saya berikan nasi pakai telur orak arik, sepiring muntung bisa habissssss tak bersisa.

Saat ini, gendhis masih mimik susu pake gelas (dot). Apa saya juga harus mendadak stop mimik susu nya ya? biar dia merasa laper dan mau disuapi makanan lain selain nasi sama telur? tapi di sisi lain,  lingkungan sekeliling saya belum mendukung, karena tiap lihat Gendhis ngerengek minta dot langsung buru2 diambilin. "udah kasih aja, kenapa siiih" gitu kata mereka. *bubar dehhh pertahanan*

Apa saya kudu ke drTiwi dan diceramahin dulu biar bisa tambeng menghadapi godaan-godaan kayak gitu yaaa.... hahaha

------------------------------------

Faktanya, menghadapi GTM saya nggak sendirian. Dalam waktu yang bersamaan, beberapa grup WA kumpulan emak2 yang saya ikuti juga terjadi curhatan yang sama tentang "anak gue gak mau  makan". GTM jadi hot topic!

Ada emak nya Kak lula yang udah nyiapin berbagai jenis makanan semuanya sukses dilepeh.Ada emak nya Nara yang sibuk nanya siapa di grup yang jualan mie sehat karena nara mogok makan.Ada Mak nya Alip yang galau, apa kalo anak cuma makan makanan lain selain nasi apakah dia akan kenyang?Ada Mak nya hugo yang udah pasrah sama GTM tiada akhir, jadi walaupun hugo cuma mau makan nasi pakai coklat meses aja, emaknya udah happyAda Mak nya Aly yang stay cool walaupun aly cuma mau makan nasi+telor ceplok+kecap selama sebulan
Lalu kemudian, saya sampai pada tahap dimana "duh, ya udahlah ya..." Kalo makannya cuma mau nasi sama telor gak papah deh kasih aja. Berikan yang dia mau, yang penting dia makan, perutnya nggak kosong, dan nggak masuk angin. Karena percuma juga saya udah bikin berbagai jenis makanan dia tetep mingkem. Dipaksa makan juga anaknya teriak kenceng bangeeeeeeeeeet!
Ah, selama anaknya aktif dan sehat, bbnya naik terus, klinis dan psikisnya oke, kasi aja deh apa yang dia mau.  No worries.

Sambil berdoa semoga dia segera bosen sama nasi teur dan mau makan yang lain. Amin!







Dealing With Negative People


Speaking about ex Pak Bos saya yang sekaligus adalah sang "Cobaan Hidup", tadi siang saya main ke kantor buat ketemu Ibu Direktur konsultasi tentang thesis, eh Cindai nyuruh saya ikut turun ke lantai bawah. Ternyataaaa... ada  Bapak dementor dooong disana. Sayapun kabur, takut kalo ntar ke-gep dia ngelihat saya.

Padahal, kalaupun bertemu muka juga sebenernya enggak ada masalah sih. Paling juga ngobrol sekedar basabasi. Saya-nya aja yang udah keder dan resistant duluan, mungkin doi mah asik-asik aja. 




Jadi inget, dulu saya sama Mbak Indri sampai bela-bela-in ngumpet jongkok di kolong meja Pak Satpam karena kita udah kabur duluan sebelum doi pulang (yang mana waktu itu juga udah sekitar jam 7 malem, office hour udah kelarrrrr), kebetulan saya juga abis beberes Bazaar Inkbatikline, karena capek sambil nunggu di jemput Airen kita ngobrol deh di Lobby bawah. Pas lagi asik-asik cerita, eeeeh tiba-tiba kedengeran suara doi yang macam pakai Mic ber echo keluar dari lift. Spontan saya dan Mbak Indri panik masuk ke kolong meja satpam sambil cekikikan. Soalnya kita takut kalo sampe doi ngeliat, bakal disuruh naik lagi ke atas buat lanjut kerja!!!! it's happened loh, beberapa kali pas kita udah di jalan pulang eh... ditelepon disuruh kembali ke kantor lagi buat balik kerja. Gimana nggak gondok cobaaaaa?!!!

Kirain, doi paling numpang lewat doang di lobby, eh ternyata lanjut ke mesin ATM yang mana letaknya sejajar sama meja satpam doooong. Kelar ambil ATM, eeeehh doi ketemu kawannya, dan lantas mengobrol. Posisinya masih di depan ATM, which is makin deket ke meja satpam. Lebih dari setengah jam doi disitu, yup, saya sama mbak indri masih jongkok di bawah meja sambil bisik-bisik "udah kek pak ngobrolnya" "Iyaaa pegel nih, cari tempat lain gih Pak". Begitu doi selesai ngobrol dan berjalan menjauh, kita keluar dari kolong meja persembunyian dengan kaki gemeter kram karena kelamaan jongkok. Kalo diinget-inget kocak juga yaaaa hahaha segitunya amat kita takut sama si bapak ber aura negatif.

Waktu doi kembali menjadi pak bos saya, demi membuat suasana kerja tetap "agak" ceria, saya menghias meja kerja dengan melapisinya pake kertas kado, menambahkan aksesoris-aksesoris unyu, memasang foto-foto guwaw yang menggemaskan, serta yang paling pol adalah menempelkan "jampi-jampi" di atas meja bertuliskan "keep calm and stay away from negative people" hohoho






Speaking about negative people, ada tulisan bagus dari Rene Suhardono. Baca deh!



Dealing with Negative People?JUST DON'T
The core of negativity: Blame & Shame.
Life sucks << for all negative people.
Cara mudah mengenali orang negative adalah saat kita merasakan kelelahan luar biasa setiap kali usai berinterkasi dengan mereka. They can also be called energy vampires.
Orang-orang negative hampir selalu tidak merasakan kalau mereka negative. Dan mereka jadi orang-orang negative karena rangkaian peristiwa dalam kehidupan mereka.
In short, they are lonely.They are sad people.And they are longing for people whom they can share their sadness, loneliness and sorrows.
Kabar buruknya, negativity menular. Bagaimana tidak? Setelah lelah berhubungan dengan mereka kita hampir pasti membicarakan mereka dgn segala kenegatifan mereka dengan orang lain. Nah lho?!
What to do now?
You always have many reasons to smile.
1. Sadari saat bernafas 😊2. Sebut 3 hal spesifik yang patut anda syukuri setiap kali merasa lelah, penat dan cemas.3. Stay positive and spend time with happy people.4. Choose your battles.5. If you have to meet negative people, just do these in this order: Keep nice, keep smiling and keep walking.
Last one. A quote from Blake Mycoskie from TOMS shoes:
"I choose my friends carefully. I never hang out with anybody I do not want to be with - and that's a blessing. Always spend time with people who are happy, who are always growing, who loves to learn and don't mind to say sorry and thank you - and knows how to have a good time."
All izz well.



note: all pics taken from google images.