Wednesday, May 28, 2014

Reading Milestone (Compilation tweet by @ClaraNg ) Part 3







Lanjut yah!

Reading Milestone by kultwit from @ClaraNg untuk usia 12 - 18 tahun atau Young Adult. Part sebelumnya bisa diintip disini

1.Aku pernah bahas #readingmiles dari batita (1-3 thn) s/d middle readers (9-12 thn). Sekarang aku mau bahas remaja membaca. Tagarnya #YAreading.
2. Tingkat akhir #readingmilestone di usia anak-anak adalah grup 12-18 thn. Di US & Eropa, grup pembaca ini disebut “Young Adults” atau YA. #YAreading
3. Apa yang membedakan novel YA dan dewasa? Novel YA memiliki karakter remaja sebagai tokoh protagonisnya. #YAreading
4. Di Indonesia, pembagian buku-buku YA (terjemahan & lokal) tidak jelas, kacau. Buku-buku “teenlit” = buku-buku tentang romansa remaja. Gak harus banget. #YAreading
5. Umur 12 tahun, anak-anak punya kemampuan baca untuk tahu: “what/when/how to do it and what to take into consideration”. Sangat sophisticated. #YAreading
7. Buku-buku YA yang populer dari NY Times sekarang: THE FAULT IN OUR STARS (John Green), THE PERKS OF BEING A WALLFLOWER (Stephen Chbosky) #YAreading
8. Fluent readers (dan gifted teens) di grup ini yang menganggap buku-buku remaja terlalu “kekanak-kanakan” bisa mulai baca buku dewasa. #YAreading
9. Untuk contoh, fluent readers and gifted teens bisa tertarik baca Metamorphosis-nya Kafka, Bumi Manusia-nya Pramoedya. Aneh? Nggaklah. #YAreading
10. Some teens grow faster than their peers. More mature in thought. Mereka butuh stimulasi bacaan yang lebih “berat” daripada bacaan teman-temannya. #YAreading

11. Bertolak belakang dengan kemampuan membaca mereka yang semakin canggih, remaja malah bisa terpeleset jadi SANGAT malas membaca #YAreading
12. Sering remaja tidak terdorong baca buku-buku yang lebih sulit. Usia 14-15 tahun adalah usia sensitif. Dalam kurva membaca, inilah titik tertinggi. #YAreading
13. Usia 16 tahun, remaja baca buku-buku = buku-buku untuk anak umur 8 tahun. Usia >18 tahun, jam terbang membaca makin kurang, seperti anak umur 7 tahun. Kacau. #YAreading
14. Kemampuan baca juga punya hubungan erat dengan prestasi akademis. Anak-anak yang baca buku terlalu mudah, mengalami hambatan perkembangan kecerdasan. #YAreading
15. Apa remaja harus disensor bacaannya? Kembali lagi ke kemampuan baca/kedewasaan remaja. I don’t mind my daughter reading taboo/sensitive topics.
16. Taboo/sensitive topics are (for example): self harm, death, sexuality, depression, and many others. Jadi bukan tentang romansa saja #YAreading
17. Illness, depression, sexuality, all difficult issues teens are going to bump up against in their lives. Jadi kenapa harus ada sensor? #YAreading
18. Lewat bacaan buku-buku YA yang menyentuh isu tabu/sensitif, remaja bisa melihat dan menghitung bahaya tanpa resiko real. #YAreading
19. Remaja yang tidak membaca buku akan menjadi orang dewasa yang tidak kritis, tidak mampu berpikir multi lapis, dan tidak punya empati #YAreading
20. Rasanya cukup sekian tentang reading skill remaja dalam #YAreading. Sudah kebanyakan dan jempol mulai pegal =))




No comments:

Post a Comment