Monday, September 9, 2013

Sungguh Sedih : Drama CRP dan Kolostrum

Senin, 3 dec 2013

sungguh sedih

Air susu saya belum keluar juga. Padahal adik baby hanya bisa bertahan tanpa asupan apapun selama 3  hari. Batasnya sampai besok sore.

Here's the advice from my sister in law:  

"prinsip asi adalah supply and demand, jadi kalau ada demand terus menerus, pasti dia akan berproduksi"

Karena itu, selain rajin-rajin menyusui langsung, saya juga menstimulasi dengan pumping pake breastpump. Yaitu setiap dua jam sekali, 15 menit untuk PD kanan, dan 15 menit untuk PD kiri. 


ini dia breastpump andalan yang sangat berjasa buat saya


Jam 12 siang saya di telepon oleh kamar bayi untuk dapat segera turun menuju kamar bayi dan melihat kondisinya. Laporan dari suster adalah baby saya masih mengalami gumoh coklat. Hikss :(  Menurut mereka, kemungkinan hal ini terjadi karena  ada infeksi. Dari hasil tes darah memberitahukan bahwa kadar CRP (C-Reactive Protein) baby adalah 10, normalnya 5 sehingga saat ini baby harus tetep dapat pengawasan ketat dan treatment spesifik yaitu dengan memasukkan selang dari mulut baby untuk menyedot gomoh coklat tersebut. Dan selama dipasang alat, saya dilarang untuk menyusui. Lalu, apa sih CRP itu? googling aja ya buibu...


Mendengar kabar ini saya langsung lemes. Sedihnya nggak ketulungan. Duh, masa' siiih anak sekecil dan serapuh itu sudah harus dipasang selang. Ya tuhan, seumur umur saya aja belum pernah seperti itu. Hancurrr rasanya ini hati. Ya Allah,  kalaupun sakit anak saya bisa dipindahkan, saya rela banget biar saya yang menanggungnya.






Ternyata tidak cukup hanya itu, selain selang baby juga terpaksa harus dipakaikan infus. Sebab disamping karena mulutnya masih ada selang jadi tidak bisa disusui langsung, hal lain yang mengganjal adalah asi saya belum keluar banyak serta takut baby nya dehidrasi #double mirissss kayak keiris iris rasanya hati ini. 

Saya memang mau nya baby asi eksklusif, tidak ditambah sufor. tapi apakah cairan infus lebih baik dari sufor? I have no idea. Saya sama airen pasrah aja dengan saran dari dokter. so stupid!  nyeselllll banget pas hamil nggak banyak baca tentang baby newborn dan permasalahan yang sering dihadapi.Somehow, dokter walaupun katanya orang pintar, nggak semua nasihatnya sejalan sama pikiran kita, terutama perihal tindakan medis yang diambil khususnya pemberian antibiotik

Alhamdulillah, tuhan seperti mendengar doa saya. Ditengah ke galauan hati tentang asi yang belum kunjung mengalir, kakak ipar saya datang menjenguk dan membawakan asi-nya. kebetulan dia masih menyusui. Meskipun bukan working mom, tapi mba M suka nyetok asip di kulkasnya.

Dan datanglah dia hari itu membawakan sebotol kaca asip yang masih beku. Batas baby bisa bertahan tanpa minum adalah 3 hari, which is besok. Semoga besok pagi asipnya udah cair yak.


Kalau mau asi eksklusif memang kudu keras kepala. musti stubborn. Demi menstimulasi pabrik susu agar lekas berproduksi, hampir tiap 3 jam saya rutin memompa pakai breastpump. 
Hasilnya? keluar dooong!!!
Tapi super dikiiiiit banget. basahin pantat botolpun nggak mampu. Jangan dibayangin kalo di awal awal mompa yang muncul adalah susu segar cair berwarna putih. Ternyata, pertama kali produksi adalah berupa jelly kuning kental dan lengket, jadilah jelly itu cuman bisa nempel di corong pompa doang. Boro boro deh bisa basahin pantat botol. 

Nah, si jelly inilah yang disebut dengan kolostrum, yaitu asi yang menyimpan banyak sekali bakteri bakteri baik yang sangat berguna bagi baby. 


Kolostrum: 

(dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.

Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidratprotein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.

Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat kali lebih kaya akan faktor imun daripada kolostrum manusia. (Wikipedia)


Kanan : Kolostrum. Warna lebih kuning dan pekat


You can google to know more. Sering kan yah kita denger istilah susu kolostrum terutama susu sapi yang dijual dengan harga cukup mahal??? Nah, manusia juga punya dong. Oh ya, please bare in mind, kalo ada orang kolot jaman dulu yang bilang bahwa si kolostrum ini adalah asi yang nggak sehat, harus dibuang, jangan sampe keminum baby. Thats a huge mistakes! justru baby harus nelen kolostrum ini banyak banyak. Sayangnya, karena belum boleh nyusuin langsung, kolostrum saya terpaksa hanya jadi konsumsi corong pompa akibat lengket dan ga bisa masuk mulut botol. hiks hiks!

11 comments:

  1. Dalam jangka waktu brp lama crp baby nya normal lg? Trus dokter pesan apa aja utk baby nya?

    ReplyDelete
  2. Halo, Maaf ya lupa2 inget. Kalau tidak salah awalnya dipantau selama 2x24 jam, namun kemudian diperiksa blm sampai ambang batas normal, akhirnya ditambah 1x24 jam lagi. Saat ini treatmentnya diberikan antibiotik :( dan diinfus. Pesan dokter baby nya harus dirawat intensif di perina dan nggak boleh dibawa pulang dulu... hiks hiks

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Halo ibu/bpk, anak sy jg terkena infeksi bakteri. Nilai CRP nya sabtu minggu lalu 53,6. Krn masih demam ,senin pagi sy bawa rawat inap ke rs.sebelum masuk ruang NICU cek darah lg CRP nya 40,7. 3 hari dirawat d ruang NICu cek crp lg hny berkurang sedikit menjadi 38,3. Karena keterbatasan biaya baby kami bawa pulang. Sampai sekarang dia tetap demam. Usianya sekarang 25 hari. Tolong sy ibu/ bpk,kalo ada yg mempunyai masalah sama seperti sy, bs diskusi atau wa ke no 081298891775. Sy sangat menantikan balasan dr teman2. Sy sedih sekali

    ReplyDelete
  7. Selamat malam ..Untuk Norma ambarita
    Tadi baru saya tanyakan pada perawat di ruang NICU..mereka mengatakan tidak ada cara lain kecuali memasukan antibiotik lewat pembulu darah dengan cara suntik infus..
    Apakah anda sudah mencoba dengan bantuan bpjs?..
    Dan jangan lupa dengan bantuan doa..
    Semoga membantu..terima kasih..

    ReplyDelete
  8. Selamat malam ..Untuk Norma ambarita
    Tadi baru saya tanyakan pada perawat di ruang NICU..mereka mengatakan tidak ada cara lain kecuali memasukan antibiotik lewat pembulu darah dengan cara suntik infus..
    Apakah anda sudah mencoba dengan bantuan bpjs?..
    Dan jangan lupa dengan bantuan doa..
    Semoga membantu..terima kasih..

    ReplyDelete
  9. Halo anak saya awalnya crp 30, dirawat 5 hari. Tp pada hari ke 5 crp masih blm normal, crp anak saya masih 7, dokter nyarankan 2x24 lagi untuk dirawat, apakah bisa berobat jalan untuk menurunnkan crp?

    ReplyDelete
  10. Halo mom Forumaria, RP atau C- reactive protein merupakan protein yang dihasilkan oleh hati terutama saat terjadi infeksi atau peradangan di dalam tubuh. Kadar CRP normal dalam darah manusia adalah di bawah 10 mg/L. Syarat untuk bisa pulang dari RS setahu saya adalah dibawah 7. Dan kalau sudah 7, insyaAllah dengan melajutkan antibiotik bisa segera turun. Dari beberapa artikel yang saya baca, Saya belum menemukan referensi apakah bisa berobat jalan untuk menurunkannya. Saran saya, sebaiknya ikuti anjuran dari dokter demi kesembuhan si kecil. Mudah-mudahan segera cepat sembuh dan bisa bermain ceria seperti sedia kala ya

    ReplyDelete