Thursday, January 26, 2017

Tips Toilet Training

toilet training gendhis

Rasanya, saya sudah pernah submit postingan tentang toilet training-nya gendhis. Tapi kok nggak ketemu ya... Karena kemarin sempat ada diskusi di salah satu grup WA tentang hal ini, dan supaya cerita pengalaman toilet training nggak menguap begitu saja, saya tulis lagi aja yak. 

Postingan ini adalah sekilas throwback masa-masa gendhis toilet training. Seperti apa metode yang saya terapkan dan hasilnya. Tentu saja nggak langsung berhasil, karena banyak "trial and error" dan drama yang menyertai. Sampai akhirnya kemudian sukses, jujur saya juga surprised sendiri. Hahaha...

Apa sih toilet training?

Toilet training atau sering juga disebut potty training, secara simpel adalah upaya melatih sikecil supaya bisa buang pada tempatnya, yaitu di toilet

Kenapa perlu toilet training?

iyes, hal ini perlu untuk mengajarkan si kecil secara perlahan bahwa:


  • Manusia memiliki kebutuhan biologis untuk buang air kecil/besar. 
  • Buang air itu tidak boleh sembarangan, ada tempat khusus yaitu toilet.
  • Pengenalan body signal, bahwa ada reaksi tubuh sebagai dorongan ingin pup atau pipis. Sehingga nextnya, bisa diajarkan bahwa kalau ada rasa mau buang air segera bilang sama ortu, eyang, atau mbak

Nah, terkait body signal, sebaiknya secara perlahan kita bantu anak untuk mengenali tanda-tanda kalau ingin buang air seperti: sakit perut atau mules, rasanya seakan kayak ada yang mau keluar dari tubuh bagian bawah, dll. 

Sebagai emak, kita juga harus memperhatikan sinyal-sinyal yang mencurigakan dari si anak. Contohnya di gendhis adalah biasanya dia akan diam seperti patung sambil terlihat kayak serius merasakan sesuatu di perutnya. Atau, dari posisi duduk tiba-tiba dia berdiri, dan nggak mau disuruh duduk lagi. nah kalo udah begini... pertanda guwaw jawaw lagi buang air. 

Kapan sebaiknya memulai toilet training?

Nah ini nih... ada beragam mazhab yang dianut emak-emak. 

  • Ada yang menganjurkan sedini mungkin, termasuk ibu saya yang mengatakan bahwa umur 6 bulan sudah bisa potty training dengan didudukkan di kloset
  • Ada yang menganut mulai usia 1 tahun ketika pipis nya sudah nggak terlalu sering
  • Ada pula yang mulai 2 tahun keatas terutama saat dia sudah bisa bicara dan sudah mulai bisa mengontrol keinginan buang air nya, semisal udah bisa nahan pipis dan udah bisa ngomong "pipis..."

Referensi kapan waktu sebaiknya memulai serta efeknya pada si kecil, bisa dilihat di artikel ini (ya amplopppp kok ya baru baca artikel ini setelah gendhis lulus toilet training!). 

Begini cuplikan artikelnya

Sebaiknya jangan mengajari si kecil melakukan toilet training jika memang dia belum siap. Kalau anak diajari terlalu dini, kemungkinan proses belajar itu akan selesai lebih lama. Seperti sudah dijelaskan di atas, tidak ada yang tahu di usia berapa tepatnya anak mulai diajari BAB dan BAK di toilet, semuanya tergantung dari perkembangan anak. Namun sebagian besar balita memiliki kemampuan untuk mempelajari hal tersebut di usia 18 dan 24 bulan. Ada juga beberapa balita yang belum siap sampai usianya tiga atau empat tahun. Jadi sebenarnya orangtualah yang tahu kapan waktu paling tepat mengajari anak toilet training dengan mengamati perkembangan fisik, kognitif dan perilakunya" 

Nah, referensi lain bisa kita ceki ceki berdasarkan artikel dari instagram keluargakita.id Hal yang disarankan adalah jangan terlalu dini memulai. Karena kematangan emosi dan motorik anak belum maksimal serta adanya keterbatasan bahasa. Which is, naturally memang ada fase dimana anak belum bisa ngomong dan belum mampu mengontrol keinginan buang airnya. Tapi pastinya, secara perlahan akan tiba waktu dimana si kecil sudah pintar bicara dan bisa menahan kalau mau buang air. 

Berikut kutipan lengkapnya:

Beberapa "Salah Kaprah" yang terjadi di masyarakat terkait Toilet Training

Salah Kaprah 1 : Memulai lebih awal, lebih baik.
Toilet training di usia dini beresiko menyebabkan masalah perilaku atau emosi pada anak.Hal ini disebabkan kematangan emosi & motorik yg belum maksimal & keterbatasan bahasa.
Salah Kaprah 2 : Setelah berhasil tidak akan ngompol lagi.
Anak bisa ngompol lagi setelah berhasil toilet training disebabkan oleh banyak faktor. Bisa terjadi hanya sesekali di waktu tertentu. Dapat juga berulang & perlu ditemukan penyebabnya.
Salah Kaprah 3 : Tak perlu ribet mengajarkan, anak akan bisa secara natural. (seee... yekannn jadi gak perlu terlalu menjadi emak-emak yang pushy maksa-maksa anak #ambilkaca #padahaldulubegitu)
Toilet training adalah ketrampilan yg harus dilatih & berkaitan erat dgn kemampuan regulasi diri, yaitu anak dpt merasakan sensasi inderanya & mengenalinya sebagai tanda munculnya suatu emosi tertentu ataupun perubahan pada tubuh.

Berdasarkan pengalaman saya, memang artikel tersebut adalah benar adanya. Hohoho.


Step by Step Toilet Training : 
(ini yang saya pribadi lakukan lho ya, banyak tips bertebaran mengenai metode toilet training, tapi saya share sesuai pengalaman saya saja, mungkin ada yang cocok ataupun nggak cocok, ambillah yang terbukti berhasil, sedangkan yang gagal cukup tau aja yaaaa wkwkwkwk)


1. Bawa si kecil ke toilet setiap 15 menit sampai 1/2 jam sekali

Iya, ini saya lakukan, terutama pas saya sedang libur. Guwaw jawaw saya dudukkan di toilet. Saya tungguin dia menunaikan "hajat"nya. saya siram2 pakai air supaya mau pipis. Kadang, cara ini berhasil, tapi seringan gagal-nya hahahahawaduh. 

Yang suka kejadian, udah didudukin cukup lama sambil cerita, nyanyi-nyanyi, namun dia nggak kunjung pipis juga. Bocahnya lalu bosen terus ngamuk. DRAMAAAAA... Saya insist supaya dia tetep duduk dan nggak keluar toilet sebelum benar-benar pipis. Dan akhirnya... saya capek sendiri, karena tiap dibawa ke toilet pake adegan drama - drama dulu eh.. pipisnya juga gak keluar. Akh..

Jadilah saya kemudian kembali memakaikan diapers atau training pants. Jeda waktu membawa ke toilet pun saya panjangin jadi 2 jam atau lebih (terkadang malah udah keburu kebobolan #tepokjidat...)

2. Mengulang-ulang kalimat hypnoparenthing

 "Gendhis sudah besar, kalau mau pipis bilang sama Ibun, Ayah, Umi, Uti.."
"Gendhis sudah besar, kalau pipis di kloset"
"Gendhis nggak pakai diapers ya... jadi kalau mau pipis bilang ya..." (khusus yang ini, case-nya klo emang dia lg nggak saya pakein diapers, supaya dia aware kalo dia lagi nggak pake diapers jadi jangan pipis dicelana)

somehow kayaknya si anak belum ngerti yah, tapi ternyata hal tersebut menempel di ingatannya. Jadi, meskipun terkesan gagal sebenarnya kata-kata sakti itu sudah merasuk kedalam jiwa... hahahahadehapasih

yang kejadian adalah:

gendhis keburu ngompol di depan kamar. terus dia ngomong sendiri "gendhis, kalo pipis di kloset ya"

lain waktu, dia ngompol di depan meja makan "pipis...pipis... kalo pipis bilang ibun"

at least, dia tau kalo itu namanya pipis. dan dia inget kata-kata sakti pipis harusnya di kloset, dan kalo mau pipis bilang 

biasanya nih, kalo udah kejadian gendhis keburu ngompol, akan ada adegan tanya jawab:

ibun: gendhis, ini namanya gendhis pipis ya... keluar air, celananya basah. gendhis kan tau kalau pipis harusnya di klo...?gendhis: set....ibun: kalo pipis dimana? (ulangin lagi)gendhis: klosetibun : kalo mau pipis bilang sama i...?gendhis: bun...ibun: kalo mau pipis bilang sama siapa? (ulang lagi)gendhis: ibun...
#onrepeat #ulangiterussampaiberhasil #emakemaktelenpilsabar

Kalo menurut teman saya bonde (ini patut dicoba) 

"Klo Mabelle justru ngga prnh gw 'paksa' pipis.. Jd ketika gw mau lepas pampersnya, ya gw biarin aja dia ngompol, tapiii setiap ngompol gw sll bilang "ini namanya kakak lagi pipis yaa".. Jd Mabelle ngerti dulu ketika dia merasa ngeluarin air dr kemaluannya itu namanya pipis. Setelah dia paham, ketika dia ngompol dia akan bilang "kabey pipis Bun" , nah next step nya diajarib bahwa pipis itu bukan di celana sambil jalan2, melainkan duduk di toilet. Alhamdulillaah, ngga sampai 2 minggu proses mabelle lepas pampers"


3. Sebelum bobo, biasakan untuk ajak buang air terlebih dulu.
Siram-siram air bagian weewee/bambam nya supaya memancing dia untuk pipis. Ini adalah tips toilet training terutama buat toddler yang masih ngompol pas bobo malem. 

Gendhis juga melewati fase ini.. kadang kala kalau saya lagi nggak ngantuk2 banget, tengah malam gendhis saya ajak ke kamar mandi buat pipis lagi (biasanya malem 2x pipis) Tapi kalo saya tidurnya lelap ya skip deh hahaha bangun2 pagi kasurnya basah karena ngompollllll... 

Saya masih inget, Mbak Diah temen pumping saya di kantor bilang nggak apa-apa, ntar juga bisa sendiri kok.... 

Jadi selanjutnya, kalau malem sebelum bobo gendhis saya ajak pipis. Setelahnya saya pakein pampers lagi. (secara airen komplen kalo kasurnya basah dan saya males jemurin hahaha) Sampai suatu hari itu diapers masih kering sampe pagi. Akhirnya  mulai saat itu full gendhis ga pake diapers lagi. 

4. Pakaikan training pants

Menurut saya, toilet training memakai training pants itu sungguh membantu. 

Apa sih training pants? 
training pants bentuknya seperti celana pop / celana dalam. Namun di dalamnya terdapat lapisan handuk yang berfungsi menyerap air kalau si kecil pipis. Sehingga, meskipun celana-nya basah (iya, basah luar dalam) tapi airnya tidak akan sampai menggenang di lantai. Emak pun terbantu karena nggak perlu ngepel lantai sampai heboh.

Apa tujuan pakai training pants? Untuk menunjukkan pada anak bahwa kalau dia pipis sembarangan maka nanti celananya akan basah, dan mengajarkan anak bahwa celana basah itu nggak nyaman. Selanjutnya, si anak akan dengan sendirinya merasa "oh memang nggak nyaman ya... kalo celana basah". Sehingga next nya dia akan minta pipis di toilet.

Selain itu, manfaat lain adalah in case terjadi kebobolan anak ngompol, ortu nggak terlalu pe er buat ngepel ompolnya yang seiring usianya makin besar pipisnya juga makin banyaaaaakkkkkk! 

Pengalaman gendhis, mulai usia 1,5 tahun, pas mulai toilet training, sudah saya pakaikan training pants. Tapi memang nggak konsisten sih saya nya juga... kalau lg di rumah saya pakaikan, tapi klo pas ditinggal sama eyangnya, mau jalan2 keluar, atau pas bobo malam kembali pake diapers. (jangan dicontoh yesss)

4. konsistensi
ini salah satu kunci utama. 

Untuk mommies yang stay di rumah atau punya mbak pengasuh, rasanya memang bisa lebih konsisten ketika menjalani proses toilet training. Yaitu benar-benar lepas diapers sehari-hari. Sehingga hasilnya bisa lebih cepat. 

Dalam case saya, karena banyak ninggalin gendhis dengan eyangnya yang sdh cukup sepuh, saya nggak tega kalo eyangnya nanti ngepel ompol, gonta ganti seprei, atau jemur2in kasur. Ketitipan gendhis yang aktif kayak bola bekel aja sudah cukup merepotkan. Jadi toilet trainingnya on-off. kadang lepas diapers, kadan dipakein lagi.. (jangan ditiru)

berikut curhat dari teman saya si arum:

Acan baru 2 bln bener² lepas pampers, kl menurut gw sih saat lo memutuskan utk lepas, ya lepas total, jgn sampe pas pergi2 msh dipakein pampers, krn percuma, dia ga akan membentuk habit nahan pipis.
Ngompol mah udah pasti, bilangin aja tiap kali ngompol, adek kl mau pipis di km mandi, ini namanya ngompol, kalau mau pipis bilang
Ngamuk? Pastiiii. Tp lama² jg lewat kok, tiap anak beda², Alyssa potty training cuma 2 minggu, acan 2 bln lebih, kadang msh bocor
Acan kmrn jg gt, gw ga konsisten, kl pergi ya gw pakein pampers, atau kl gw lg rempong ya gw pakein pampers... makanya lama bgt prosesnya
Jd kl menurut gw mending lgsg lepas aja, pergi pun ga usah dipakein

yes! TIAP ANAK BEDA-BEDA. They have their own time. Jadi kadang meskipun treatmentnya sama ke tiap anak, hasilnya juga bisa beda-beda. 

Saya pun setuju bahwa toilet training itu seperti MISTERI. kayak kata Daniamon

Entah knp toilet training itu kyk misteri *lebay 😅 safina dah lepas pampers pun ampe tk a msh ngompol.. Tp pas tk b tiba2 ga pernah ngompol lg aja sendiri.. Jd sptnya ngompol itu emang fase yg hrs dilewatin aja sih.. Dan klo mau lepas pampers,ya lepas aja lgg.. Pake cara inki,okee.. Pake cara amie jg oke.. Nanti lama2 anknya yg belajar sendiri jg.. Sekian pengalaman toilet training yg seadanya..hehehehe

misteriusnya itu kayak yang saya alamin deh. Pas masih kelas kelompok bermain kecil gendhis masih suka ngompol, jadi di sekolah saya pakein diapers. Setelah libur hampir sebulan dan naik ke kelompok bermain besar, tiba2 dia udah nggak ngompol lagi, dan sudah stop pake diaper. Jadiiii... nanti tiba2 ada masa-nya dia udah pinter ngendaliin kalo mau pipis, dan ngomong kalo ada rasa mau pipis. saya aja sampe takjub sendiriiiii. Oemjiii!

in the end. Setelah ngajarin gendhis toilet training (yang pake drama 15 menit bawa ke kamar mandi, maksa supaya mau pipis, lalu anaknya ngamuk, kemudian emaknya jadi lelah kayak hayati) saya semakin menyadari bahwa sejatinya anak itu cuma butuh DIBIASAKAN DAN DIARAHKAN bukan DIPAKSA. 

Emak nya lah yang memang membutuhkan stock sabar segambreng dan hati yang strong

Alangkah baiknya kita sebagai ibu memberikan waktu dan membiarkan si kecil menjalani proses toilet training within their own time, sesuai kemampuannya. Anak akan belajar setahap demi setahap. Misalnya tahap pertama dia sudah mau menunjukkan sinyal-sinyal ekspresi kalau ingin buang air, lalu dia belajar mengungkapkan keinginan buang air, next nya justru nanti dia yang akan ngajak ke toilet, daaaan seterusnya. 

begitulah..yes. 
semoga artikel ini berguna untuk para mommies yang sedang menjalani proses toilet training si kecil. luv luv

oh iya, review training pants ada di postingan selanjutnya ya..

Thursday, December 22, 2016

business trip: tanah minang

Setelah huru-hara gendhis diopname, minggu depannya ibun sudah harus back on duty lagi. Kali ini ke Sumatera Barat. Sempat galau mau mundur, tapi ternyata tiketnya sudah di issued. Disisi lain, nyokap dan airen meng-encourage serta meyakinkan bahwa guwaw jawaw will be fine. Ya sud, bismillah...



Sehari sebelum berangkat, giliran badan saya yang drop. Panas sampe 39, kepala pusing, batuk-batuk. Haduhhhh.... Langsung deh di bom pake obat dan istirahat. Cuma satu kekhawatiran saya, takutnya telinga sakit pas naik pesawat. hiks-hiks

Singkat kata, sampailah kami di bandara minangkabau. Kemudian langsung menuju kantor dinas buat koordinasi. Sebelumnya, saya pernah kesini sekitar 5 tahun yang lalu waktu itu dalam rangka event Tour de Singkarak. Kalau dulu waktu-nya sempit banget dan kerja banget 😜 business trip kali ini lebih longgar dan fleksibel

Selanjutnya kami menuju solok, kebetulan salah satu ibu senior asalnya dari sini. Kami mengunjungi rumah ibu beliau. Nama desanya cantik deh "Nagari Kanari" atau negeri kenari. Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan yang spektakuler cantik nian. Bukit-bukit yang menjulang, gunung tinggi, ngarai, lembah, dan rumah-rumah adat eksotis. Kami disambut dengan makanan rumahan yang "restoran padang" banget. Serba santan, gulai, balado... pokoknya endes gulindang bambang!

Selepas silaturahmi sama keluarga ibu senior, kami melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. Kami menginap di hotel Royal Denai, reviewnya nanti saya bikin di postingan sendiri yah. Sampe di hotel, istirahat minum obat, lalu kerukupan dalam selimut. Meriang disko plus tenggorokan sakit. Komplit!

Hari ke 2, jadwal kami mengunjungi sawahlunto dan melihat bagaimana pemda mengelola aset pariwisatanya.  Di awal, kami mengunjungi gudang ransum. Yang pertama ada di pikiran saya, apa istimewanya ya? ala-ala dapur umum? 



Ternyata... more than i expected. Zaman penjajahan belanda dulu, banyak orang didatangkan dari mana-mana seluruh indonesia, buat diperbudak jadi pekerja tambang. 

Yang paling ngenes adalah ada yang disebut "orang rantai" yaitu pekerja yang dirantai hampir seluruh tubuhnya... huhuhu sedih banget. Bentukan rantainya ada rantai tangan, rantai kaki, rantai leher. Nah manusia rantai ini tidak dipanggil berdasarkan namanya, tapi mereka diberikan nomor identitas dan dipanggil berdasarkan nomornya. Dan kalau meninggal, pusaranya berupa nomor urut. Keji abisss!

Tapi, belanda sangat concern sama makanan yang dimakan para pekerja. Harus bergizi dan sehat, supaya produktif dan nggak gampang sakit. Di museum ini juga ditampilkan diorama makanan yang disajikan, lengkap ada karbo, protein, sayur n susu nya. 

Kuali kulai besar, penggorengan raksasa, alat tumbuk super besar mengisi pemandangan museum. Kita seperti dihempaskan ke zaman dimana perbudakan terpampang di hadapan mata. Pakaian-pakaian koki, replica peralatan makan, foto-foto para pekerja, dll.



Selain itu, dibagian luar terdapat bangunan terpisah yang berfungsi sebagai tungku raksasa dengan batu bara sebagai bahan bakarnya. Ribuan orang setiap harinya mendapat asupan makan dari sini.  Saya pun baru ngeh, Oohh ternyata museum ransum seperti ini tho...

Tidak hanya itu, bangunan samping oleh pemda dibuat menjadi museum ilmu pengetahuan. Kalau di jakarta, seperti museum PP IPTEK di taman mini. Cukup bagus, cuma sayang alat-alatnya banyak yang gak nyala... hiks! 

Setelahnya, kami menuju Goa Mbah Suro. Ini adalah berupa goa sebagai pintu menuju tambang batu bara. And yes, kita bisa masuk ke dalam... kayak time tunnel dimana kita dibawa untuk merasakan sensasi "tambang" dalam goa ratusan tahun lalu. A bit spooky... bapak pemandu nya cerita dulu acara mr tukul jalan-jalan (itu loooh yang tukul jalan-jalan ke tempat serem nyari hantu) pernah mengunjungi tempat tersebut dan banyak yang "kesurupan" termasuk host nya yang perempuan, ih bikin parno ajaaaaa, kami dipakaikan sepatu boots dan safety helmet. Di dalam suana remang (pengelola sudah memasang lampu penerangan)    dan guess what... kita masih bisa menyentuh bahkan mengambil batu baranya (saya ambil sedikit...karena penasaran). goa yang kami lalui sepanjang 10 meter dengan pintu keluar ada di seberang jalan. 

Tempat tujuan berikutnya adalah Istana Pagaruyung. Personally, saya sangat amazed dengan lukisan yang ada di dinding istana. bagus baget yaaa.. eksotis dan detail. Berapa lama ngegambarnya yaaaaa... Istana ini emang cantik, dan dikelola baik. Hopefully, tolilet dan mushalla nya bisa dibuat lebih bagus dan lebih besar lagi.
Oh iya, di bagian "kolong" istana dijadikan tempat penyewaan baju adat. Dengan membayar 35rb rupiah kita bisa menjelma jadi putri minang yang canteeek. Puas deh foto-foto disini. Selanjutnya, kami pulang ke hotel dan bobo 

Keesokan hari adalah jadwal keliling bukittinggi. Setelah sarapan, kami ke lembah harau... cuantik yessss. lalu ke jam gadang (sayang tiba2 hujan turun jadi kami gak foto-foto), lalu makan bebek sambal ijo di ngarai sianok aduh makkkk aselik enak banget (masih ngeces nih pas nulis dan inget betapa yummy nyaaaa tuh bebek)

putaran berikutnya, kami ke pasar atas lantas belanja oleh oleh keripik balado yang tersohor itu.

Begitulah perjalanan kali ini. Saya super amazed sama emak partner business trip saya yang amazingly mampu berbicara tanpa henti, dan tanpa bobok ketiduran selama berjam-jam perjalanan road trip naik mobil. Karena itu akhirnya beliau kami persilakan utk duduk depan samping pak supir, sebagai teman ngobrol supaya bapaknya nggak ngantuk. Saya sendiri, duduk di belakang dengan mata sayup sayup lalu terpejam bobo... hehehe

oh iya, sehari sebelumnya, di tengah jalan, saya sempat dikejutkan dengan telepon tak terduga dari bagian TU kantor. Nelpon nya ke hp emak partner, karena kebetulan sinyal di hp saya antara ada dan tiada. Begini kira-kira bunyi percakapannya:

si ibu: "mba ingki dimana?"
saya : "dari sawahlunto mau ke bukittinggi bu..."
si ibu: "malam ini bisa pulang ke jakarta nggak?"
(si ibu nelponnya udah jam 7 malem)
saya: "hah? kenapa buuuu" *panik*
si ibu : "besok mba ingki dilantik.."
saya: "hah? saya bu? serius bu? beneran saya bu? *nganga- nggak percaya*
si ibu: "iya.... acaranya besok jam 8 ya..."
saya : "waduh...."

Alhamdulillah, berkah dari Allah datengnya nggak disangka-sangka yahhh... 

Wednesday, November 9, 2016

KARENA REJEKI NGGAK AKAN TERTUKAR

KARENA REJEKI NGGAK AKAN TERTUKAR

-refleksi diri-

Ya, ini pemandangan saya setiap pagi begitu keluar dari stasiun tanah abang. 

Ada 3 spot khusus dengan title berbeda di sepanjaaaaang trotoar tanah abang menuju lampu merah (gak tau saya ini lampu merah apa namanya). Spot pertama diisi oleh para Opang alias ojek pangkalan yang emang mangkalnya sejak dahulu kala adalah di sts tanah abang. Biasanya, sebagai identitas mereka menggunakan jaket atau rompi yang berbau-bau tulisan "paguyuban ojek tanah abang". Ruameeee banget loh ini, kita berasa artis dipanggil-panggilin atau disebut arah tujuan perjalanan kita. Kayak saya misalnya, begitu saya keluar dari gate stasiun... abang-abang Opang memanggil saya dengan "postel, kak" atau "indosat, kak" dan biasanya memang saya akan memilih ojek yang benar menebak arah tujuan saya. 

Salah satu langganan saya adalah Bang Jaenal. Dia cerita, kalo kakek/neneknya berasal dari.... mmm saya lupa deh india atau china ya, yang sampai ke Indonesia naik perahu! Selain itu, di keluarganya dia satu-satunya yang nasibnya kurang beruntung. Kakak-kakaknya ada yang dokter, pengusaha, dll. Katanya sih karena waktu muda nya dia bandel nggak mau sekolah. 

Lanjut ke spot kedua, yaitu abang opang yang bukan asli dari tanah abang. Jadi, banyak pengemudi ojek lain yang tidak tergabung di paguyuban ikut mencari nafkah di stasiun tanah abang. Mangkalnya agak lebih jauh dari opang asli tenabang. Katanya sih bahkan ada yang dateng dari bekasi, bogor, dll yang cukup jauh. Nah kalo ini biasanya harganya agak bisa ditawar. Kalo yang depan tadi 15rb nett kalo ini kadang kalo lagi beruntung mau aja ditawar 10rb

Spot ketiga adalah ojek online. Guna menjaga "wilayah" dan "rejeki" dari existing opang tenabang, ojek online nggak boleh berada dekat-dekat dengan stasiun. Kurang lebih satu kilo baru mereka boleh mangkal. Yaitu di dekat halte kecil sebelum lampu merah. Lumayan juga jalannya kesana, tapi saya mah itung-itung olah raga. 

Semenjak balik kantor lagi  (dua tahun lalu pas saya cuti, ojek online belum ada... jadi kalo naik ojek ongkosnya suka "ditembak" huhuhu)  dan sekarang ada aplikasi ojek online, kalo nggak kepepet banget saya pasti pesen ojek online. Lumayan karena pake Gopay bayarnya cukup murce. Duitnya bisa buat beli susu guwaw atau lipstik ibun hahaha. 

Nah, di spot ini kalo pagi saya suka menemukan pemandangan lucu

maap gambarnya jelek, tapi tiap pagi selalu ada cerita lucu disini 😀😀 Ini adalah pangkalan ojek online di dekat stasiun tanah abang. Ojek online boleh mangkal setelah 1km dr stsiun. Disini selalu riuh dg suara abang2 manggil2 nama penumpangnya "Cyntia" "Amir" "Mita" "Kak Dian" dikiranya kakak2 padahal yang dateng bapak2 tua. Atau abang dan penumpang yang berdiri sebelah2an beberapa menit padahal ternyata orang sebelahnya yang ditunggu. Dan yang kocak tadi    "Endang..endang.." "iya..saya" "kebon sirih ya pak?" "bukan, wisma antara" "loh kok, pak endang bukan?" "ooh saya Dadang" "Jiaahhh...."

Eniwey, maksud dari postingan ini adalah... mau jadi opang spot 1 kek, opang spot 3 kek, ataupun ojek online. Yang saya perhatikan bahwa masing-masing dari mereka pasti punya penumpangnya sendiri. Rasanya nggak ada satupun yang nggak dapat penumpang meskipun udah mangkal disitu. Bayangin aja, jumlah tukang ojek keseluruhan hanya ada ratusan, tapi penumpang kereta api setiap pagi nya mencapai ribuan orang dan mostly sebagian besar lanjut ke tempat kerja mereka dengan memanfaatkan jasa ojek. Pasti semua kebagian rezeki. 

Jadi memang ungkapan " tiap orang punya rezeki nya masing-masing" ya itu benar adanya. Bayangin aja di pasar tanah abang blok A, yang jual baju muslim ada buanyaaaaaaaaak. Tapi tiap tiap kios punya pelanggannya sendiri, mereka tetap survive dan pasar tetap ramai.

Saya kesel banget klo ada tukang ojek pangkalan yang ngelarang ojek online beroperasi bahkan nggak jarak berbuat kasar seperti ngambil helm, ngerampas kunci, bahkan memukul 😭😭😭. rasanya kok dia nggak percaya sama tuhan yang udah ngatur rezekinya. Kalo gak mau kalah, mau penghasilan banyak juga, ya gabung aja sama ojek online deh 😜

Dan satu hal yang membuat saya happy dengan adanya ojek online, yaitu abang ojek depan kantor yang paling suomboooooong sejagat raya, yang kalo pasang tarif diluar nalar manusia, berasa paling dibutuhin, suka boongin dan muter-muterin penumpang. sorry dorry morry ya bang...  I don't need you anymore! Lo gak bisa seenak udel lagi!!!
tapi saya juga percaya sih... si abang akan tetap punya rejekinya sendiri

Jadi, ini sebagai refleksi dan reminder buat saya sendiri bahwa gak boleh sirik 😁😁😁 tiap orang telah diatur rezekinya masing-masing, nggak bakal ketukerrrrr. 

blah... ijk ngemeng apa sih ini... hahahaha

---------------


update: wewwww abang ojek pangkalan depan kantor yang tampangnya paling tengil, ternyata akhirnya udah dapet hidayah dan gabung sama UBER. alhamdulillah!

Sunday, October 23, 2016

Mengunjungi Gorontalo : Festival Pesona Boalemo dan Pulau Cinta 2016


Awal bulan lalu, saya mendapatkan kesempatan istimewa untuk menghadiri acara Festival Pesona Boalemo dan Pulo Cinta 2016 yang diadakan di Kabupaten Boalemo, Gorontalo

Ini kali pertama saya menjejakkan kaki di Gorontalo. Saya yang sebelumnya dianggap "anak tiri" ternyata disebut nama-nya ketika Pak Bos lagi cap cip cup kembang kuncup buat memilih kira-kira siapa yang cocok untuk mendampingi Ibu Bos kunjungan kesana. Eh ndelalah pas hari H malah ibu bos nggak bisa ikut karena ada keperluan keluarga

Pesawat garuda Jakarta - Gorontalo dalam sehari hanya ada 1 kali penerbangan. Rute ini ditempuh sekitar 3 jam, dan berhenti untuk transit 1 kali di Makassar selama 30menit. Saya memilih nggak turun dari pesawat karena lagi asyik nonton AADC 2 Hihihi

Karena termasuk dalam rombongan vvip, kami dijemput langsung sama pejabat Boalemo di bandara lalu dijamu makan siang. Kuliner khas disana adalah ikan.... sumpah ikannya enak-enak bangeeeet karena masih fresh (orang sana biasa menyebutnya ikan sekali mati... yaitu begitu mati langsung dimasak, kalau ikan di Jakarta kan udah berkali-kali mati.. karena udah kena "es" menempuh perjalanan jauh). Kuliner lain yang juga baru pertama kali saya coba adalah jagung yang dicocol sambal. Jagung-nya khas, bentuknya kecil, agak sedikit lebih besar dari baby corn tapi isi didalamnya padat dan rasanya seperti.... mmm... nasi!  Kata Pak Yamin yang menjamu kami disana (tiap ngebut namanya kok yang kebayang dikepala ijk langsung mie yamin ya..) jagung khas gorontalo ini sangat bagus buat penderita diabetes atau yang mau diet karena kaya akan karbohidrat tapi kandungan gula nya rendah

Lalu lalu....
Kami selanjutnya dibawa ke Pantai Bolihutuo buat lihat preparation acara besok. Jadi nih... akan ada siaran live program acara "Dahsyat" RCTI langsung dari Boalemo. Masyarakat disana antusias bangeeeeet bo! Karena termasuk dalam rombongan vvip saya berasa kayak artis hahahha... masyarakat pada ngerubungin mobil kami. Dadah-dadah sepanjang jalan. Mereka kecewa kali yaaa ngarepnya yang keluar dari mobil adalah raffi ahmad, tapi malah emak-emak berwajah mabok (habis makan, melewati jalanan berkelok-kelok, pak supirnya nge-gas melulu karena ngikutin mobil patwal pulisi bikin perut kayak di kocok-kocok, saya sampe nggak berani ngomong takut pas buka mulut keluar semua tuh yang di perut hahaha)

Ternyata, selain memantau buat acara live besok, ada recording interview juga bersama pak asdep, bupati boalemo, kepala dinas pariwiaata, serta putri pariwisata. Sambil nunggu mereka interview, saya ditemani Ibu Rosa jalan kaki menuju landmark pantai Boalemo... yaitu tulisan B O A L E M O. Tentu saja untuk berfoto

Pantai Boalihotuo ini menyimpan banyak potensi dan bisa jadi destinasi wisata yang oke banget apabila dikelola dengan baik. Sayangnya kesadaran pariwisata masyarakat disana masih minim, sampah bertebaran di bibir pantai. Pas saya tanya kenapa nggak dikasi tempat sampah, Ibu Rosa menjelaskan bahwa tempat sampah sebenarnya sudah disediakan, tapi kemudian entah hilang kemana... huhuhu... mungkin baiknya dibuat tempat sampah permanen sehingga nggak ada yang nyolong ya. 

Malamnya, setelah makan kami menuju penginapan yaitu Pulo Cinta. Ada cerita menarik nih. Pulo cinta sendiri, merupakan sebuah pulau yang letaknya terpisah dari daratan Boalemo. Dinamakan Pulo cinta karena antar cottagenya dihubungkan oleh jembatan yang berbentuk cinta aka love. Pulo ini sengaja dibangun terutama untuk para honeymooners.

Oh iya, dari tempat makan malam, Kami harus menyambung naik boat sekitar 20 menit ke Pulo Cinta. Begitu sampai dermaga, saya baru ngeh kalau kami disiapkan Boat dari Basarnas untuk menuju Pulo Cinta. Boatnya lumayan gede, kayak kapal cepat executive di ancol yang mau ke pulau seribu.  Disamping perahu boat besar yang kami naiki tersebut, ternyata tertambat sebuah perahu boat kecil (lebih mirip perahu karet) berwarna orens yang biasa saya lihat di tv kalau ada kegiatan penyelamatan bencana. Ngelihat perahu tersebut, saya dan teman saya farah, serta Dikna si puteri pariwisata sama-sama berfikir seru juga ya kalo kita naik boat orens itu... apalagi malem-malem, bulannya cuma separo, berasa heroik gitu. Eh pucuk dicinta ulam pun tiba! Salah satu mas basarnas meminta 5 orang dari penumpang boat pindah ke boat kecil. Langsung deh kami cewek-cewek nekat ini lompat ke boat sebelah "nanti masuk angin loooh" kata salah satu bapak-bapak. "tenang aja pak... nggak papah..." saya sih mikirnya waktu itu kapan lagi bisa naik perahu orens basarnas malem-malem buta, gelap, perahunya pendek bisa sambil megang air... seruuuu! udah gitu pemandangan yang bisa kita lihat cuma lampu-lampu kapal, air laut yang bergoyang, sama mas-mas team basarnas dengan baju seragam mereka terusan orens itu. Sayangnya cuaca lagi berawan, jadinya nggak kelihatan bintang-bintang di langit. Entah ya, yang kebayang di kepala saya tuh kayak lagi ada di salah satu scene film titanic setelah kapalnya tenggelam. Pengalaman yang nggak terlupakan banget! 

Lalu sampailah kami di pulau cinta eco resort yang berdiri sejak januari 2016 lalu. OMG Bagus bangettttttttttts! konsep penginapannya itu eco friendly. Bangunannya terbuat dari kayu, persis diatas laut. kalo kita ngelongok ke lantainya, bawahnya udah air laut. kamar mandinya top banget... airnya tawar, ada pancuran air yang bentuknya mirip batang pohon, kamarnya lumayan gede dan kasurnya legaaaaa (kami tidur sekasur bertiga aja cukup loh) furniturnya semua dari kayu dan vintage, begitu buka pintu langsung laut... aaaerrggghhhhh kereeennn. semua pintunya sistem pintu geser, jadi kayak di dalam labirin gitu. dan yang paling penting diatas segalamya adalah adaaaa wifi! meskipun sinyal telpon cuma ada telkomsel doang. 

Bangun pagi... nggak pake mandi kami foto-foto! 

Agak menyesal nih karena spoiler menyesatkan dari salah satu temen kantor yang bilang Pulo cinta jelek, panas, cocoknya buat hanimun, nginepnya di kota gorontalo aja... alhasil cuma semalem doang kami nginep di pulau tersebut, selanjutnya nginep di hotel Maqna Gorontalo. Aaaahh padahal Pulo Cinta bagus banget, harus nih kesana lagi....!!!! bukan dalam rangka kerja dan sama  Airen  and Gendhis tentunya. 

Buat yang mau tau paket nginepnya, silakan ceki ceki disini. Worth every penny, apalagi yang suka berenang atau main air. Ada ayunan di tengah laut dan instagrammable banget kalo foto disini. 

Jam 7 pagi rombongan kami sudah cuss... Aaaah sedihnyaaaaaaaa padahal belum berenang sama sekali, baru celup-celup kaki. 

Pukul 9 pagi, live "Dahsyat" pun dimulai.. sayangnya cuma 1 segmen aja, padahal masyarakat disana heboooohh antusias luar biasa. Kelar live dahsyat, ada acara pawai multietnis. Ternyata nih, di Gorontalo terdapat 7 etnis besar yang mendiami-nya. Saya aja baru tau. Diantaranya jawa, makassar, bali, arab, jawa-tondano (which is perpaduan jawa dengan kalimantan), dll kesemuanya hidup berdampingan secara rukun dan harmonis. Masing-masing perwakilan etnis berbaris rapi di depan panggung kehormatan dan mempersembahkan atraksi khas mereka seperti reog ponorogo,  tarian khas, kasidah, dan lainnya. Seruuuu! Saya jadi mendapatkan wawasan baru. Dan semakin ngeh bahwa di Gorontalo banyak orang ngobrol pake bahasa Jawa hehe. 

Hal lain yang menarik perhatian adalah atraksi kuliner pisang tumbuk, dimana masing-masih kelurahan menggelar stand puanjaaaaaang berhiaskan ciri khas masing-masing kelurahan. Mostly mereka menghiasnya dengan anyaman daun kelapa di sepanjang bibir pantai Bolihutuo. Kece banget! Nah tiap-tiap stand menyajikan pisang tumbuk yaitu pisang khas gorontalo yang ditumbuk / dipenyet lalu di panggang diatas api. Saya dan farah kemudian mengunjungi salah satu stand yang stock pisangnya masih banyak. 

Begitu dicicipi, Pisangnya kayaknya pisang muda ya... nggak manis tapi tekaturnya padet kayak umbi-umbian. Makannya dicocol dengan sambal khas Gorontalo. Ada yang membuat sambal dabu-dabu, dan ada juga yang menyajikannya dengan sambal korek. Pedesnya mantaaaaap, sambalnya juara! Kami berdua malah kepengen bungkus itu sambel terus makan pake nasi anget sama ayam hahaha, aseli enak banget! Pedesnya nampol, sampe kemringet dan susah stop. Untung disediain air mineral sama ibu-ibu nya. 

Acara selesai, kami pun beranjak ke Kota Gorontalo. Dua jam perjalanan melewati bukit bukit berkelok dengan kecepatan mobil yang lumayan kenceng. Perut kembali serasa di blender hahaha. Satu yang belom kesampean yaitu naik bentor di Gorontalo. Bentuk bentornya keren, ada tutupannya di bagian depan, designnya bagus... kayak robot menurut saya. Oh iya, saya juga sempat ngintip bagian dalam bentor ternyata ada yang fasilitasnya lengkap seperti kipas angin kecil, tempat tissue, dan tak lupa sound system dengan suara yang aduhaaaai kenceng nian! Naik bentor ternyata nggak hanya mengangkut 2 penumpang di bagian depan loh, tapi sekaligus juga bisa jadi ojek karena ada juga penumpang yang duduk di belakang abang bentornya. Malah saya lihat ketika penumpangnya anak SMP, bisa ngangkut 6 orang sekaligus. 4 di depan pangku2an dan 2 di belakang. Sungguh efisien. 

Perjalanan kami berlanjut ke Pantai Gorontalo buat berenang bersama hiu-paus. Sayangnya pas kami kesana air sedang keruh... jadi hiu nya enggak mau dateng, besok kami diminta kembali lagi kesana. Beruntung kami datang ketika sunset. Subhanallah pemandangannya indaaaaah syekaliiiiiiii

Esok paginya, setelah sarapan kami mencoba peruntungan dengan datang lagi ke tempat kemarin berharap air sudah jernih, makanan sudah disebar, hiu nya mau datang dan berenang bersama kami. Umpan hiu yang disebar adalah kulit udang. Kami pun naik ke atas perahu. Abang perahu mengetuk-ngetuk dasar perahu dengan dayungnya supaya hiu datang. Beliau cerita kalau 3 hari yang lalu ada 5 ekor hiu yang datang main-main di tempat tersebut seharian. Ibu Susi sang mentri perikanan dan kelautan bulan lalu juga sempat datang kesitu dan berenang bersama hiu. Setelah satu jam menunggu di atas kapal.. akhirnya kami menyerah dan merelakan momen berenang bersama hiu yang belum tercapai. Mungkin ini akan jadi alasan supaya saya bisa kembali lagi ke Gorontalo suatu saat nanti. Amin! 

Lalu, kami kembali ke hotel lantas beranjak ke Airport untuk pulang. Makasiiiih pak bos sudah memberikan kesempatan saya mengunjungi Gorontalo. Semoga next nya saya bisa dapet dinas ke Labuan Bajo ya Pak... ajak ajak saya ya Pak.. hehehe sebelum nanti saya planning hamil anak ke 2 dan puasa jalan jalan yang adventurer.

Friday, October 21, 2016

Mama - Emak nomor 1 dunia

"ki, mama kamu sakit"

pesan wa tersebut dikirim pukul 11.00 saya baru baca pukul 14.00 karena habis meeting. Seketika jantung saya berdebar kencang sekali. Badan rasanya lemes, air mata sudah mulai menggenang di pelupuk

langsung saya telepon tante saya sang pengirim wa, dan beliau menjelaskan ibu saya badannya terutama di wajah dan kaki, tadi masuk UGD, dan nanti diminta balik lagi buat konsul sama dokter jantung. kemungkinan jantungnya bengkak udah lama cuma nggak dirasain. Tensinya 200/140  ya Allah tinggi bangeeetttt.  ibu saya di rumah sendirian, saya diminta cari orang untuk nganter.

rasanya langsung pengen terbang dari kantor ke rumah!!! tapi udah kadung janjian mau report meeting dan saya PIC meeting tersebut. Saya lari ke kamar mandi lalu menangis. Pikiran aneh-aneh terlintas di kepala *aduh jangan sampeee*  saya lantas ambil wudhu dan shalat. Berdoa dengan khusyuk supaya Mama diberikan kesembuhan dan diberikan umur yang panjaaaang. Amin

Saya kemudian sibuk telpon airen, adik, dan ayah saya. Alhamdulillah ayah saya sudah di rumah, dan mengabarkan kalau ibu saya sedang tidur

"sebenernya tante khawatir sama mama kamu"... chat dari tante saya masuk dan bikin deg-deg-an luar biasa. "mama kamu itu orang paling baik di dunia". "sebaiknya diperiksa bener-bener biar cepet diobatin"

Iya memang. Ibu saya selalu bilang kalau sebaik-baiknya orang adalah orang yang paling bermanfaat untuk sesamanya. Nyokap emang paling baiiiikkk dan paling care banget sama semua terutama keluarganya. Beliau tiap pagi bangun subuh, mandi, shalat, belanja di tukang sayur, masak, berangkat ngajar sambil ke rumah eyang saya ngedrop makanan, kadang kalo ada jam kosong pulang dulu nemenin eyang atau ngambil gendhis, terus balik lagi ke sekolah buat absen, pulangnya mampir rumah eyang lagi either nganter buah atau cemilan, terus pulang ke rumah, istirahat sebentar, nyiapin makan malem buat penghuni rumah, solat, makan malem, beberes, istirahat gituuuuu aja muter terus kayak kitiran. Semua orang dipikirin... ya suaminya, anaknya, ibu-nya, cucu-nya, adek-adeknya, temen2nya, tetanganya...semuanya! Sosok nyata dari seorang Super Mom. Saya masih inget waktu itu ada kerabat yang saking amaze-nya sama nyokap, sampe bilang kalo nyokap diambil darahnya, warna pasti putih semua saking suci-nya. 

Nyokap itu nggak lebay... dalam artian nggak suka rempong ngurusin urusan orang yang emang sebenernya gak perlu diurusin. Sounds familiar, ya? hahaha. Jadi nyokap juga gak terlalu ngatur-ngatur urusan keluarga anak dan menantunya. Mungkin karena beliau aktif dan banyak yang dipikirin serta dikerjakan secara nyata, jadi nggak lebay, nggak mellow dan nggak drama. Nggak ada tuh adegan ngambek manyun2 karena udah masak terus anaknya nggak mau makan...

jam 4 teng, saya pun pulang dan minta airen untuk pulang cepet juga. sampe rumah, kudu packing dagangan dulu sembari nunggu kabar terbaru dari adik saya yang lagi nemenin nyokap. Alhamdulillah tensi-nya udah makin turun, meskipun masih tinggi... dan tensi ini harus selalu dipantau, jangan sampe kecolongan. 

Akhirnya, jam 8 malam saya cuss ek rumah nyokap. Mampir ke apotik buat beli tensi digital jadi bisa terus terpantau tensinya. Awalnya saya agak takut ngelihat nyokap karena udah ngebayangin yang nggak-enggak aja. Alhamdulillaaaaah ketemu nyokap, beliau masih bisa ngobrol, ketawa, becanda, walaupun kaki dan wajahnya bengkak serta pucet. "emang mama keliatan kayak orang sakit?" "enggak kaaaan?" katanya waktu itu. Saya juga amazed, alhamdulillah bangetttt meskipun tensinya tinggi, beliau masih terlihat kayak nggak lagi sakit. Tapi jujur, saya masih worry.... lagi-lagi tiap shalat selalu saya doain mama supaya cepat sembuh dan diberikan umur panjang. Amiiiin. Mana 2 hari ke depan saya harus keluar kota buat Dinas... dan plan nya mau nitipin gendhis ke Mama, kalo keadaan begini kan mana tega.... Besok pagi-nya nyokap di tensi lagi, ternyata naik..jadi 180. haduh haduhhhh... sedihnyaaaa. 

Alhamdulillah, di hari ke 3, perlahan tensi mama kembali turun. saya jadi nggak terlalu worry dan merasa lebih aman buat ditinggal keluar kota. Cerita perjalanan saya ke Gorontalo akan saya tulis setelah ini ya...

Selang dua hari kemudian, adik saya mengabari kalau tensi mama sudah normal, 130/90 obat-obat juga sudah diminta stop, wajah dan kaki juga sudah nggak bengkak lagi. Kalau pipi? mungkin karena mama gendut... hehehe Alhamdulillah.... terima kasih banyak ya Allah. Semoga mama selalu sehat, diberikan umur panjang, bahagia, tetap menjadi emak nomor 1 dunia buat anak-anaknya. Love you, Mam. sehat-sehat terus yaaaa... sampe saya punya anak 5 😘😘😘😘



Monday, September 26, 2016

Review Ergo baby Hipseat Replica

REVIEW ERGO BABY HIPSEAT (replica) 

Iyahhh replica... Gendongan ini cocok buat mommies dengan budget mepet tapi ingin menggendong dengan nyaman nggak pake pegel. 

Seperti posting sebelumnya, saya tidak akan membandingkannya dengan hipseat versi genuine keluaran ergobaby karena saya tidak punya dan belum pernah mencoba. Dan kalau memang mommies ada budget saya sarankan 1000% beli yang ori karena ada garansi resmi, no worries. Tapi kalo budgetnya mepet, gendongan ini recommended!



Kalau dilihat penampakannya, ergobaby hipseat replica ini MIRIP BANGET BANGET sama hipseat i-angel. Kemungkinan besar pabrik ergobaby replica nyontek i-angel pas lagi bikin model ini. Terutama karena ergobaby hipseat replica udah keluar lebih dulu sebelum ergobaby asli resmi mengeluarkan varian hipseatnya.



Saya akan meng-compare sedikit dengan hip-seat i-angel dimana saya sudah pernah memakainya.

Berdasarkan manual book yang ada, berikut adalah spesifikasinya:


Kayak apa detailnya? yuk diintip

1. Memiliki tutup kepala yang bisa dicopot. Jadi kalau lagi nggak dipakai bisa disimpan rapi dan nggak klewer klewer. Tapiii.. nyimpennya harus benar ya, hati2 nanti hilang



2. Bagian tengah bisa dibuka, jadi bisa seperti cool air yang ditengahnya ada bahan jaring-jaringnya. (Look a like i-angel)

3. Lapisan dalam juga seperti cool air yang jaring dan berpori, tapi bahannya masih lebih halus sedikit. 



4. Bagian pinggang dilengkapi velcro dan buckle besar




5. Bagian samping ada kantong  ( look a like i angel)



6. Bagian hipseat diisi dengan gabus (ternyata i-angel juga dalemnya gabus... Saya pikir dulu isinya busa tebal kayak bantal)





Ada part yang dipunya i-angel tapi gak dimiliki sama hip seat ergobaby replica. Dan menurut saya agak mengurangi kenyamanan pemakaian.  
Kalau di i-angel bagian dalam hip seat ada semacam busa empuuuuk sehingga membuat perut - pinggul orang yang menggendong lebih nyaman, nggak bikin sakit, dan bisa meminimalisir rasa keteken n pegel.


7. Pembelian ergobaby hipseat replica tidak disertai teethingpad selayaknya i-angel. Tapi, mommies bisa kreasikan dengan memakai teethingpad dari Mommaergo, yang bisa dipakai di ergobaby hipseat ini. Look look, keren kan?



Ada beberapa pertanyaan yang sering terlontar dari customer mommaergo terkait hipseat ini: 

Q: Bisa nggak kalau gabus dudukanya dicopot, trus kita pake buat gendong?
A: Bisa.... Udah saya cobain, tapi kok ya posisi anaknya nggak nyaman ya, karena sandaran paha-pantat nya nggak lebar. Jadi kayak nggak tertopang dan klewer2 gitu. Nggak rekomen sih. Lalu bahan bagian dudukannya agak terlalu tebal jadi nggak fleksibel mengikuti pantat baby

Q: Bisa nggak hip seatnya aja yang dipakai?
A: Bisa dooong.

Q: Bisa nggak gendongannya aja yang dipakai, bagian hipseatnya dilepas? (Ada yang nanya begini...hehe)
A: Hah maksudnya? Hihihi Gak bisa say... Lha anaknya nanti duduk dimandose??

Q: Bisa nggak beli hipseatnya aja? Terus nanti saya pasang di ergobaby klasik yang saya punya?
A: Hooo... Tidak bisa...ini pembeliannya sudah sepaket hipseat dan gendongannya. Selain itu, hipseat-nya sendiri nggak bisa dipasang di ergobaby klasik

Q: Lebih nyaman mana ergo 360 sama ergobaby hipseat?
A: Hmmm... Ini pertanyaan yang buanyak banget ditanyakan dan agak susah menjawabnya karena dua-duanya menurut saya sama-sama nyaman (beli dua-duanya aja apah? Hehehe)

Tapi... dilihat lagi sih sesuai kebutuhan pemakaiannya. Sesuai buku petunjuk, kalau ergo 360 up to 15kg (meskipun faktanya dalam pemakaian untuk 18kg juga masih bisa kuat), tetapi kalau hipseat bisa sampai 20kg. 
Namun, jeleknya hip seat nih ukurannya gede. Jadi kalo mau jalan-jalan ringkes kurang cocok sebab dia butuh space satu tas sendiri buat menyimpannya dan nggak bisa dilipet. Agak rempong nyimpennya. Sedangkan ergo 360 bisa dilipat, lalu dimasukkan ke pouch. 
Buat mommies yang badannya agak lebar, si hipseat-nya kalo kelamaan suka bikin sakit dan ngeganjel di bagian pinggul (ada beberapa emak yang curhat) 
Untuk pemakaian, buat babynya nyaman, karena hipseat bisa jadi seperti kursi yang menopang pantat baby.   

Kalau saya tanya ke Airen, "lebih suka pake yang 360 apa hipseat?" Jawabnya: "360 lah, ini lebih ribet..." Padahal nggak ribet kok, sama aja sih asalkan kita nggak buka copot hipseatnya, kita nggak perlu setting-setting dari awal lagi

Begitchu... 
Semoga dapat memberi pencerahan dan menjawab kegalauan hati yaa..


Apa bedanya? 
Ergo 360 
4 posisi gendong
Up to 15kg
Tidak ada bantalan dudukan
Ban pinggang memiliki velcro dan pengait (buckle) kecil
Dapat dilipat dan lebih hemat tempat