Thursday, April 23, 2015

Brush Your Teeth, Baby!




Psssttt... saya mau cerita tentang ritual keseharian yang sebenarnya kecil tapi kalau tidak dilakukan secara rutin efeknya buruk bagi kesehatan sekaligus penampilan si anak *nyengir*

My mistakes!

Pelajaran berharga. 
Saya menyesal sejadi-jadi nya karena waktu gendhis baru mulai tumbuh gigi (sekitar usia 5 bulan), nggak membiasakan untuk membersihkan atau menyikat gigi nya. Padahal bisa dengan kasa steril yang dibasakan dengan air hangat, handuk kecil basah, atau bisa pakai sikat gigi khusus bayi dengan lubang di tengah, sehingga bisa kita pakai di jari kita (mirip-mirip  puppet finger- nggak mahal kok sekitar 15 ribu di baby shop kesayangan) maupun dengan semacam benang dental care.

begini niiiih harusnya dari bayi unyil. pic taken from here

Hal tersebut simply karena saya ngerasa di umur segitu sikat gigi belum lah perlu. Toh giginya baru numbuh, belum makan yang aneh-aneh,  pasti masih kuat lah yaaa... jadi gak papah abis makan terus minum air putih udah cukup kok.

Eits, padahal kaaaaan, rutinitas pada bayi tercipta kalo kita sebagai ortu konsisten melakukan suatu hal terus menerus. *toyor kepala sendiri* kalo nggak dibiasain, pada akhirnya kebiasaan tersebut nggak terbentuk. Harusnya, even before the child can hold the toothbrush I should brush the baby's teeth. Because it help to get in to the habit and promote oral health. yup yup!

Alhasil, di umur 1 tahun, pas gigi gendhis udah hampir komplit saya pun menyesal, kenapa saya nggak membiasakan kalo habis makan atau pas mandi gendhis harus sikat gigi.
Penyesalan emang dateng belakangan ya boooo... karena nggak dibiasain itulah jadi-nya  gendhis marah marah pas diajakin sikat gigi. Baru diminta buka mulut aja si anak udah histeris kayak lihat genderuwo (lho kok jadi horor...hihi). Lebih "deg" nya lagi pas ngeliat dua gigi depan bagian atas gendhis udah mulai kuning-kuning. waaaahhh bisa2 gripis nih. kan jelekkkk *emak nya yang nangis*

sebelum punya anak.... saya tau kalau melahirkan itu sakit, saya tau kalau punya newborn bakalan banyak begadang, saya juga tau kalau jadi ibu pasti bakalan repot, tapi saya sama sekali nggak nyangka kalau untuk membuat anak mau sikat gigi itu susahnya setengah mati!

Beneran perjuangan, setiap hari!

I never thought that brushing baby/toddler's teeth would be soooo much difficult like this.

Menurut momjuction.com, ada beberapa alasan kenapa menyikat gigi bayi dan toddler itu penting

1. Gigi susu / gigi bayi dapat membantu anak dalam berbicara dan mengunyah makanan.
2. Gigi susu berfungsi menahan rahang untuk mensupport pertumbuhan gigi permanen yang sedang terjadi di dalam gusi
3.  American Academy of Family Physicians menyarankan untuk menyikat gigi balita dua kali sehari dengan menggunakan sikat gigi khusus anak yang lembut.

Note taken: Meski  gigi nya baru dua, ataupun belum tumbuh sekalipun, idealnya, gusi bayi dibersihkan dengan menggunakan kain atau kapas yang dibasahkan dan digosok perlahan ke gusi. 

Berikut adalah baby's dental health guideline dari redfearndental.com. Bermanfaat banget nih mommies buat panduan kesehatan gigi  bayi dan toddler




Pusing mikirin siasat buat bikin gendhis mau diajak sikat gigi membawa saya throwback ke sekitar tahun 2010. Saat itu saya ikutan handle campaign-nya pepsodent Gerakan Sikat Gigi Pagi + Malam (Gersipama), yang jadi Brand Manager-nya adalah Mbak Felice yang cantiiik dan down to earth banget. 

Campaign ini bagus deh (tanpa melihat bahwa ada brand tertentu yang mengusungnya ya....) intinya adalah untuk menimbulkan kesadaran bagi orang tuan dan anak akan pentingnya menyikat gigi pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum bobo. Seinget saya dulu juga ada websitenya www.sikatgigipagidanmalam.com tapiiiiii pas kemarin saya buka webnya udah gone with the wind... hiks hiks padahal asli keren deh web-nya.  Beragam gimick terdapat disana kayak games, schedule sikat gigi, printable doodle, dan video-video. Cocok buat bantu emak-emak siapin strategi berperang untuk berlaga di arena "menyikat gigi bocah" ah....

Oh iya, selain itu campaign tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan bonding antara anak dan ayah serta menunjukkan bahwa ada 1000 cara seru buat menyikat gigi. Secara ini adalah global campaign, beberapa negara  juga turut melakukan campaign yang sama. Kalo di Meksiko if i'm not mistaken, tokoh utamanya Pablo dan Oliver di India yang menjadi tokoh Ayah adalah Shah Rukh Khan sedangkan di Indonesia karakter Ayah dan Anak bernama Ayah Adi dan Dika diperankan oleh Irgi Ahmad Fahrezi dan Dimas. 

Ini nih beberapa TVC-nya. Cocok untuk ditonton bareng anak kita sebagai stimulus kalo sikat gigi itu seruuuuu lowwwh. Just find out, ternyata TVC nya diputer di Vietnam jugaaaa hihihihi....











Ada sekitar 8 sampai 10 versi TVC Ayah adi dan Dika yang tayang bergantian selama setahun lebih. Psssttt... pas lagi preview TVC-nya, saya dan tim yang cewek-cewek nonton sambil ngeces.... Irgi-nya cakeppp bingiiitttttt.

Ahahaha itu masa lalu.

Sekarang, kembali ke masa kini

----------------------------





Perasaan gundah gulana karena gendhis selalu ngamuk tiap disuru sikat gigi, akhirnya membuat si emak menyerah. Biasanya kan anak bayi seneng masukin segala benda ke mulut, tapi untuk kasus begini hanya disuruh mangap doang kok pake dramaaaaa...

Ya udah pasrah deh, di stimulus aja. Dengan cara:

1. Peragaan sikat gigi 

Di depan gendhis, saya memperagakan adegan sikat gigi. Bukan cuma sekedar akting, tetapi beneran sikat gigi yaaa. sambil humming ataupun joged-joged. Showing that brushing teeth is fun fun fuuuun

Take turn ; let her brush yours so you can brush hers.  Sambil jongkok saya membiarkan gendhis menyikat gigi saya, sembari saya menunggu moment yang tepat untuk melakukan hal yang sama ke-gigi nya. Biasanya berhasil selama beberapa detik! hehe mesipun abis itu anaknya jejeritan lagi. Lebih mudah "kena" ke bagian gigi sibayi yang kita sasar kalau pakai kasa atau handuk kecil yang dibasahi air matang instead of pakai sikat gigi bayi .


2. Belikan sikat gigi yang lucuuuu dan ajaklah bermain

Berikan sikat gigi kepada anak agar  dia "berkenalan" dahulu, sukur sukur dia mau ikutin gerakan saya menyikat gigi

Awalnya saya beli paket merk pigeon isi 3 buah sikat gigi. Masing-masing punya kepala sikat yang berbeda diperuntukkan bagi pemakaian pada level umur berbeda pula. Cukup lama ketiga sikat gigi ini menjadi "teman main" gendhis yang selalu dicuekin. 

Kemudian saya belikan lagi merk Bagus, Why? karena produk ini berhadiah penutup sikat gigi dengan bentuk ayam yang lucu *teteup ya emak-emak banci hadiah* serta gagang sikat berwarna warni gonjreng. Beli dua sekaligus untuk di rumah mamer dan rumah mama saya.

Wow ternyata, bentuk sikat gigi yang menarik bisa bikin gendhis mulai "melirik" untuk mau mulai pegang-pegang sikatnya

So, belikan lah sikat gigi yang lucu, lebih baik lagi kalau bisa  kalo ada budget lebih bisa juga beli sikat gigi yang bisa menyala karena ada lampunya ataupun yang bisa bernyanyi, pasti makin semangat gosok-gosok
jaman dulu pepsodent mau mengeluarkan yang kayak gini di indonesia,  tapi kok sampe sekarang gak ada yaaak, apa ada tapi saya gak tau?

3. selalu ucapkan kata-kata ajakan "sikat gigi yuuuuk" setiap kali mandi.

Gak papah kok kalo emang si anak belum mau melakukan nya, karena somehow ada kegiatan anak yang mesti melewati tahap "brainwash" dulu. Dimana awalnya anak harus dibuat ngeh kalau habis mandi dan mau tidur ada aktivitas yang nama nya menyikat gigi.

Dalam kasus gendhis, kalo saya bilang " sikat gigi yuuuuk" dia akan teriak nyaring "nggak mawooooo" diakhiri dengan jeritan melengking. padahal nggak diapa2in juga, dan seinget saya dia seharusnya nggak punya trauma deh, karena rasanya saya nggak pernah memaksa untuk sikat gigi yang sampai gimana banget. lha, bagaimana juga mau maksa, wong bujukin buat buka mulut aja susyeeeee minta ampuuuun.

4. CARA PALING AMPUH!!! (recommended, worth to try): 

Berikan tontonan video yang ada adegan sikat gigi-nya.

Gendhis, suka nonton film Dibo the Dragon.


Pada mulanya saya nggak terlalu notice juga sih, dalam salah satu series Dibo yang berjudul Scarry Night ada adegan ketika "Cro"-temannya Dibo bertemu dengan racoon yang lagi sikat gigi. Kalau pas ketemu adegan itu saya selalu bilang "waaaah gendhis coba lihat,  racoon nya sikat gigi...."

begitu terus setiap kali nonton, karena nontonnya suka diulang-ulang....hehe

sampai suatu hari saya terkejut. 
"Duh, mimpi apaaaa ibun semalem, nak!"

Setelah habis mandi, seperti biasa, saya ajakin gendhis sikat gigi. tebakan saya dia pasti bakal teriak "nggak mawoooo". eh ternyata enggak loh! dia teriak sih... tapi teriaknya lain
"sikat gigi seperti racoon...."

lalu saya pun meng-encourage "iya, sikat gigi seperti racoon...." sambil memasukkan sikat gigi ke mulutnya. ajaib! dia sama sekali gak protes dan membiarkan saya menggosok gigi nya pelan-pelan.

horeeee! jadi sekarang setiap mau sikat gigi "yuk sikat gigi seperti racoon...." pasti langsung semangat!

Video lainnya adalah lagu berjudul "brush your teeth". Dapatnya di kumpulan dvd lagu anak yang saya beli di poin square. 

Banyak juga video serupa di youtube, salah satunya adalah versi sesame street. 

Hal lain adalah saya nemu postingan pinterest DIY silent book kayak gini. Lucu ya, pasti bikin gendhis makin semangat menyikat gigi.





Kapan ada waktu pengen buat deh! 

Alhamdulillah, sekarang Gendhis Guwaw Jawaw udah nggak takut lagi sama sikat gigi, dan mau masukin sikat gigi ke dalam mulutnya.

Tetapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....

Drama still exist! 
challenge-nya masih belum kelar, karenaaaaa sekarang dia suka ngemutin sikat gigi!! 
Lihat aja foto di bawah, bulu sikatnya di emut-emut sampe ngembang doooong. Dan bagian penopangnya digigit sampai "kroak"

Jadi tiap 3 minggu sekali kudu beli sikat gigi baru. Sekarang, kalau gendhis menyikat gigi saya selalu teriak ngikutin lagi brush your teeth sambil meringis  "sikat gigi depaaann... brush the front teeth, gigi atas...brush the upper teeth..."supaya sikat gigi-nya ngak hanya diemut tapi buat sikatan beneran.


bulu sikat megar




penopang sikat "kroak"


Di produknya tertulis boleh untuk usia 1-12 tahun, tapi kok saya sempat baca di artikel lain kalau sebaiknya buat anak jangan pakai yang mengandung floraide. Ntah mana yang benar.




whoaaaaa cotton candyyyy....

------------------------

Hmmm.... saya jadi semakin percaya akan kata-kata :

anak pasti nanti akan bisa atau mau melakukan sesuatu, tepat pada waktu-nya. waktu nya kapan? ya si anaklah yang akan menentukan. kita sebagai orang tua hanya bisa memberikan stimulus yang maksimal. 

And please note, tiap anak punya waktu nya masing-masing


Btw, hal ini juga berlaku buat kegiatan menguncir rambut dan memakaikan aksesoris rambut di kepala anak perempuan. kalo dulu baru dipegang rambutnya aja udah jejeritan, atau pas dipakein bando nggak sampai se-detik juga udah langsung dicopot... sekarang ternyata nggak lagi tuh. gendhis sudah bisa diam anteng sampai saya selesai mengikat rambutnya, dan sama sekali nggak protes minta dicopot.

Saya sempat heran sewaktu teman saya chika memakaikan bando untuk chanda anaknya yg umur 2,5 tahun tanpa ada drama.

saya: "cik kok dia mau siiiih? gendhis kalo gue pakein pasti dibuang"
chika: "tenang aja, ntar juga mau koook, dulu chanda juga gitu...."

eh... ternyata bener!! sekarang gendhis udah mau rambut kriwilnya diiket, nggak pake kabur-kaburan, berdiri atau duduk anteng sampai keiket sempurna.

So, Dear Mommies... tetep semangat "ngajak" anak sikat gigi yaaaaaaaa!!!


Menonton Bioskop Bersama Bayi dan Toddler


 Menonton Bersama Bayi. Mungkin Nggak yaaaaa?

Ini salah satu postingan dari  #mommaergotips yang saya posting di account ig-nya #mommaergo. Terinspirasi dari testimonial salah satu mommy yang beli gendongan ergobaby di mommaergo dan memakainya ketika ngajak sang baby nonton Fast and Furious7.

Hiks... saya aja belom nonton, dedek bayi udaaaaaaahhhh.... *kalaaahhhh nih*





To be honest, sampai umur 2 tahun gendhis belum pernah saya ajak nonton bioskop. Padahal saya udah gateeeel banget pengen ngajak *modus* *padahal emak nya yang udah kangen maksimal buat nonton di bioskop* Mantengin versi DVD melulu kan rasanya kentaaaang! 

Waktu gendhis dibawah setahun, apalagi pas saya sedang mengalami babyblues akut dimana setiap hari pasti ada adegan nangis bombay, saya pernah ngerayu airen buat nonton. Bahkan sampai  kepo-in beberapa blog emak-emak yang berhasil nonton bioskop sama baby-nya supaya punya cheat-nya. Airen setuju siiiiih, tapi malah akhirnya justru saya yang cemen. Nggak berani, takut pas lagi dalam bioskop  guwaw nangis dan ganggu penonton lainnya. Secara dese kan suara-nya menggeegarrrrr kayak personel geger band * hahaha ketauan deh umurnya*

--------------------


So, here it is... tips ngajak baby nonton bioskop versi #mommaergo.


Dear Mommies,

Setelah berkutat mengurus baby, mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang rasanya nggak abis-abis,  ditambah dengan urusan kantor yang bikin mumet, pluuus.... babyblues yang nggak ilang-ilang (lho kok jadi curhat... hehehe)

Wajar kok kalau sebagai mommy kita butuh "break" +  hiburan, apalagi kangen buangeeeet sama bioskop karena udah berbulan-bulan gak nonton 😁😁 dan butuh mood booster biar asi tambah buanyak.

Tapi di sisi lain... nggak ada orang yang bisa dititip untuk menjaga baby di rumah. What a dilemma.😢😢

Eits, kata siapa kalo punya baby nggak bisa nonton bioskop???
bisa doooong... tapi ada tips n trick nya yaaaaa.... Yaitu:

1. pilih jam yang sesuai dengan waktu tidur bayi. Beri makan yang kenyang, susui sampai puas. Supaya pas kita nonton, baby nya bobo nyenyak 😀😀

2. Pakaikan baju yang hangat + kaus kaki (karena di dalam pasti dingin) + earmuff supaya baby nggak keberisikan.

3. Bawa susu + makanan + sedia nursing apron + gendongan ergobaby 😀😀😀

4. pilih posisi duduk dengan akses keluar yang mudah, kalau memungkinkan juga...pilih teater yang ruangannya besar. Jikalau masih belum yakin, minta advice posisi terbaik pada mbak penjaga tiket ataupun pak satpam, karena sebelumnya pasti pernah ada juga penonton yang membawa baby.

5. Apabila baby rewel, segera tenangkan dan bawa keluar teater.

6. Kalau baby masih menangis dan belum tenang juga, terutama jikalau dibawa masuk kembali tangisnya makin kencang... lupakanlah niat Anda untuk nonton, karena justru akan mengganggu penonton lain. Bersabar dan tunggu sampai DVD nya keluar 😜 atau coba lagi lain waktu disaat baby berada pada timing dan mood yang tepat 😀

Mungkin bukan sebuah hal yang umum dan banyak pro-kontra mengajak baby ke bioskop. Semua dikembalikan lagi kepada ortu nya masing-masing.

Enjoy your long weeekend, mommies...



----------------------------------


Karena tergelitik dengan fakta gendhis belum pernah nonton bioskop, Akhirnya pas long weekend kemarin, she is officially did her fist step entering the cinema! kita nonton di 21BXC.

Nonton film "shaun the sheep" yang emang cocok buat anak-anak. Kebayang doooong satu setengah jam di dalam bioskop nonton domba mengembik "mbeeeee.... mbeeeee...." huhuhu *anaknya seneng- emaknya boseeeen*, awalnya gendhis takut-takut ngumpet dalam pelukan airen tapi lama-lama dia berani menatap langsung layar bioskop dan ikutan ketawa pas rombonga domba-domba did something funny.


Minggu depannya... nonton lagi dooong!

Kali ini nonton film kartun juga di Blitz Teraskota. Tapi maaaaffff judulnya saya lupaaaa....hahaha yang saya inget karakter utama-nya bernama "Oh.."dan bisa berubah warna jadi hijau kalau lagi ngibul.



Karena ini pengalaman kedua, gendhis udah lebih relax dan enjoy menonton. Nggak jarang dia teriak atau ikut terkekeh. 


Hint:
Kalau nonton di 21, anak diatas 2 tahun sudah dikenakan biaya normal. Mbak-nya pun rigid dan jutek. Nggak percaya pas saya bilang gendhis 2 tahun dan nggak akan duduk sendiri, bakal dipangku saya atau ayahnya. "segede gitu, dua tahun bu, yang beneeeer?" hikssss.... beneran kok, emang lumayan gede sih dia untuk ukuran 2 tahun hihi.

Sedangkan di blitz...usia 2 tahun keatas (selama masih dipangku) nggak perlu bayar full. 
Jadi kalo mau nonton agak ngirit, better di blitz ajaaaaah buibuuuu. popcorn caramel-nya lebih enak pulak! 

Sekian postingan saya dan terima kasih.

--------------------------


sambil nunggu film nya mulai, nyambi jadi sopir bis sekolah duluuu...

Next nya pengen nonton Minion, tapi ditungguin filmnya kokbelum muncul-muncul juga di bioskop ya.... 

Buat mommies yang udah pernah ngajak baby nya nonton bioskop, please comment untuk sharing dan tips n trick nya dooooong. Kali aja nanti gendhis punya adek, saya punya keberanian buat ajak nonton. Hihihi.


*cheers!*





Tuesday, March 24, 2015

HBD Gendhis - Part 3 (end)




Finally, New blog post!

*nyengir kuda* 
(akhirnya punya waktu buat ngedit postingan yang kemarin, mumpung kuliah lagi liburrr karena si bapak dosen tampaknya masih pengen menikmati long wiken) 

foto ter-gress saya dan guwawww di nikahan teman-nya airen hihihi 
-----------------------

Di suatu malam, sepulang jemput saya kuliah,  airen kasi lihat sebuah video youtube.
Indeeeed, isi dari video ini beneeeeer banget. Sesuai dengan insight para ibu muda yang baru  punya anak pertama. I bet the video maker did some deep research about this. emotional appeal-nya dapet! Saya sampai "cry a river" saking terharunya. Duileee.... 




Coba di tonton deh mommies. Video ini bilang kalo ulang tahun pertama sang bayi adalah sebenarnya juga menjadi ulang tahun pertama bagi mommy nya. Apalagi jikalau ini adalah anak pertama. Karena seorang ibu baru saja berhasil melewati tahapan yang luarrrrrr biasaaaaah!!!

Why?

Sebab, yang berjuang di tahun pertama mostly adalah sang Ibu. Baby nya sediri mungkin malah belom ngerti apa-apa. Perjuangan paling berasa di tahun pertama salah satunya adalah "sleepless" alias kurang tidur. Bayi masih sering terbangun tengah malam, dan membuat kita sebagai Ibu terpaksa begadang. Belum lagi kalau bayi kolik atau hidungnya sedang mampet, makin gak bisa bobo. Terus kalo yang working mom besok pagi-nya udah harus ngantor. Saya sampai pernah ketiduran di ruang pumping saking nguantuuuuk poool.

Beruntunglah para ibu yang punya baby newborn dengan jam biologis yang udah normal... kalo malam bisa nikmat bobo tanpa gangguan.

Makanya, tahun pertama tuh rasanya big milestone banget, ini adalah moment spesial perayaan si ibu setelah melalui segala masa2 galau penuh drama, nangis, ketawa, emosi, daaaaan perasaan campur aduk lainnya. *huff* *menghela napas*



------------------------


Lalu bagaimana dengan ulang tahun ke 2?



Alhamdulillaaaaaah nggak kalah seru. Melihat si anak semakin mantap berjalan, meloncat, berlari, berbicara, bernyanyi, menirukan expresi dan mimik muka, serta banyak kemampuan baru lainnya. Subhanallah... saya teramat sangat bersyukur.

Saya jadi inget sebuah moment dalam kurun waktu sekitar  hampir 9 tahun yang lalu. Saat itu saya sedang di mobil barengan teman saya Ollie menuju rumah pembimbing skripsi kami Bapak Sunarto Prayitno di daerah Meruyung Depok. Ollie sudah punya seorang anak perempuan yang lucu berusia hampir 2 tahun. Kami pun terlibat pada pembicaraan sampai kemudian Ollie berkata "mudah mudahan gue dikasi umur panjang, jadi bisa terus jagain dan nemenin anak gue sampe gede". 

Saya yang mental dan pikirannya masih anak kuliahan sebenernya rada nggak "dong" dan nggak mudeng sama kata2nya, seakan akan kami berada dalam frekuensi pembicaraan yang berbeda.  saya sendiri cuma punya obsesi seujung jengkal, yaitu: cepet kelar skripsi lalu bekerja di salah satu gedung tinggi di bilangan sudirman, kuningan dan sekitarnya dengan gaji banyak... boro2 mikirin anak dan panjang umur. Cara berfikir saya kala itu masih belum se-jauh Ollie. Sehingga respose sayapun hanya bilang "Amin...." belum mengerti bahwa harapan tersebut sungguhlah besar dan bermakna.

Semenjak hamil gendhis, kemudian gendhis lahir dan seiring dengan pertumbuhannya, now I understand. Doa yang sama seperti Ollie kala itu, kini terucap langsung dari hati saya sendiri. I feel the same feeling and I spell the same prayer, even bigger and louder.

Tuhan, Saya juga memiliki harapan yang sama besarnya dengan ollie, bahkan semakin besar seiring berjalannya waktu. 

"Ya Allah, berikanlah saya dan airen umur yang panjang, kesehatan, kekuatan, keberkahan, serta rezeki yang tidak putus, sehingga saya dapat terus menjaga, menemani dan mendidik gendhis (dan adik2nya kelak) sampai dia besar bahkan sampai nanti dia menikah, punya anak dan punya cucu...." 

"Jadikanlah saya seorang ibu wonderwoman dengan kekuatan penuh, hati seluas samudra, dan terutama stock sabar yang tiada pernah habis..."

"Jadikanlah airen sebagai imam yang baik bagi keluarga kami, mampu menuntun istri dan anak2nya untuk selalu ingat pada Mu, shalat 5 waktu, dan menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab dan sayang keluarga"

(dear airen, please please please... dont skip your prayer!! if it's not you, then who will pray for me and my kids? *ambil tisu, nangis di pojokan*)



---------------------------

And now, its time to share my greetings and wishes for the sweetest birthday girl on earth 







Dearest Gendhis Tahza Hanina,
Selamat ulang tahun Ke 2 anak manis kesayangan Ibun 
Doa ibun akan selalu menyertaimu dalam setiap nafas kehidupan mu dan setiap langkah yang kamu ambil.
trust me,  I am gonna be your "forever cheerleader" in your good times and bad times.
Ibun akan jadi orang yang bilang "kamu bisa" ketika orang lain bilang "kamu nggak bisa", ibun akan tetap ada di belakang kamu dan bilang "ayo maju" mendorongmu melangkah kedepan, ketika orang lain menyoraki mu untuk mundur. 
Ibun akan berusaha sangat keras untuk menanamkan pendidikan agama untuk mu, mengajarkan kamu  bahwa ada kekuatan maha besar yang mengatur kehidupan ini. Maka kamu harus mendirikan shalat sebagai rasa syukur atas semua nikmat yang kamu dapat.
I'll do everytning (in halal way of course) supaya kamu bisa mendapatkan pendidikan yang layak sampai sarjana kelak, karena maybe that's the only golden heritage from me to you. 
Tumbuhlah menjadi anak pintar, sehat selalu, panjang umur, bahagia, dan yang terpenting... selalu dalam lindungan Allah dimanapun kamu berada. Amin.
So... lets having fun with your life, anak manis. Berlarilah kuat kuat, tertawa yang banyak, menari yang pintar, pelajari semua hal, buat ayah dan ibun terkekeh sepanjang hari... hingga lenyap segala peluh dan letih ini dalam sekejap. 

I love you,
-ibun-