Thursday, February 16, 2017

Kontemplasi - Resolusi : Ready for 2017

Mau cerita... masa' tadi sore di stasiun saya nangis 😭😒 Untung duduknya di pojokan, ketutupan tong sampah. Jadinya nggak kelihatan orang... kalo nggak kan sayah maluuu dikiranya abis diapain gitu πŸ˜…
................

Rasanya saya punya banyak cerita buat ditulis di blog ini, tapi kok skip banget ya. Belum sempet-sempet ketulis. Padahal list topik yang pengen diceritain udah ada segambreng di kepala. Hahaha! *salam manis dari emak-emak rungsing banyak mau, tapi implementasinya cuma sampe tahap niat*

.............

Time flies... perasaan baru kemaren curhat kalo akhirnya saya berhasil lulus S2 dan balik ngantor lagi di bulan september, ehhh tiba-tiba sekarang udah ketemu sama bulan februari aja nih! Mana cerita hidup september 2016 sampe januari 2017??? (selain nyeritain business trip tentunya :p)

Eniwey busway, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya di akhir tahun saya kerap flashback untuk ngelihat mimpi apa yang saya punya di awal tahun, dan bagaimana pencapaiannya di akhir tahun. Serta mimpi-mimpi apa lagi yang saya ingin raih di tahun berikutnya

Alhamdulillah banget ngetttt, tahun 2016 ini buanyaaaak berkah didapat untuk keluarga kecil saya. Deretan wishlist  berhasil saya coret satu per satu memberikan rasa happy sekaligus haru dalam setiap coretannya. Karena jujur aja hal tersebut nggak mudah, Rasanya pengen teriak wooohooooo yeah, we did it! 

Setelah di 2015 sampai pertengahan 2016 say adan airen empot-empotan berhemat, pinjem sana-sini, menahan hawa nafsu buat belanja dan jajan-jajan tersier. Akhirnya "BOOM!!" rumah toples gula kami jadi, dan kami  sangat suka sama hasilnya. Meskipun kelihatannya sederhana dan belum sempurna, tapi buat kami ini mewah benerrr. Gak nyangka bisa punya rumah sendiri, apalagi banyak yang bilang design nya bagus dan rapi. Saat di awal, kalo hitung punya hitung, tabungan kami nggak akan cukup, pinjaman bank juga nggak bisa mengcover semuanya. Tapi ternyata kalkulator kami sama kalkulator tuhan berbeda... Alhamdulillah rumah kami selesai, dan perlahan satu demi satu pinjaman bisa terbayarkan. Meski saya nggak gajian sampe 15 tahun kedepan... hahaha nikmatin aja dehhh. 

Mimpi dapet beasiswa, cuti ngantor biar bisa berhari-hari pelukan sama gendhis dan terhindar dari office politics plus bos galak pun kesampaian. Subhanallah, setelah bertempur selama hampir setahun ( which is sebenernya seriusnya di 6 bulan terakhir) saya berhasil lulus S2, dapat nilai thesis A, dan Cumlaude! MasyaAllah beneran GAK NYANGKA! Itu thesis bisa kelar tepat waktu aja udah bersyukur bangetttts. 

Terima kasihhhhh tak terhingga buat pembimbing saya Pak Irwansyah yang benar-benar membimbing dengan tulus dan gigih. Perjuangan banget juga kayaknya buat beliau punya mahasiswa bimbingan kayak saya yang sering nggak nyandak, hahaha. 

salah satu percakapan yang sering terjadi di sesi bimbingan:
Pak Ir : jadi, ... bla bla bla.. menurut kamu gimana?
Saya   : *melongo* *garuk2kepala* saya harus banyak baca            
lagi pak...

Berkat beliau saya jadi mengerti dan berproses bagaimana sebenar-benarnya membuat sebuah penelitian. Bahkan sampai saya sudah lulus pun beliau masih meng-encourage untuk tetap melakukan penelitian. *salim* *saya time out dulu ya pakkk.. hahaha* Karena beliau jugalah saya beruntung sekali bisa ikut seminar internasional dan kemudian hasilnya masuk ke dalam jurnal yang terindeks SCOPUS. Amazing! 

Berkah lain yang di dapat adalah saya dan airen sama-sama dapat promosi di kantor πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰. Bulan lalu saya sudah resmi di lantik doakan semoga amanah dan tetap lurussss lempeng di jalan yang benar ya. Posisi saya yang baru ini akan memberikan kesempatan untuk dapat mengunjungi destinasi-destinasi cuantiiiiik di seluruh penjuru indonesia. Which is something that i really wish for, and one of the main reason why i choose to work in this institution. Dear Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, Sabang, Morotai, Tanjung Puting, Batam-Bintan... semoga saya bisa segera mengunjungimu yaaaaaaa😍😍😍😍 (ternyata, di team saya, cuma saya seorang yang belum pernah ke tempat-tempat keren itu, maklumlah sebelumnya kan.... *yaudahlah* *masalalu* *jangandibahas* *baper*)

Nikmat lain yang juga di dapat adalah... ini nih yang bikin saya nangis di stasiun. Di postingan tentang mimpi ini (baca deh), saya pernah bilang kalau saya mau berangkatin ayah dan mama mertua umroh. Waktu itu masih dalam tahap niat. Niat saya sudah kuat, tapi saya juga menyadari bahwa saya sama airen baru saja abis-abisan buat bayar keperluan bangun rumah. Kalau dihitung dari sisa-sisa gaji kami juga rasanya harus nabung beberapa tahun lagi. 

Kemudian saya memutuskan untuk bismillah aja deh, kalau niatnya baik insyaAllah dimudahkan. Mamer juga sempet curhat kalau setiap habis shalat satu yang beliau minta sama Allah adalah supaya bisa berkunjung ke tanah suci sebelum wafat. Gimana hati nggak "maknyessss.. jleb" dengernya ya. Hal tersebut bikin saya merefleksi diri, bahwa orang tua saya sudah sangat mulia, rasanya mereka willing untuk memberikan segalanya bagi kami. Mereka selalu saya repotin apalagi untuk urusan menjaga gendhis, lalu apa yang sudah saya berikan kepada mereka?

Di akhir 2016 saya nekad untuk mendaftarkan mereka berbekal simpanan kas dari mommaergo. Karena saya berfikir memang harus ada "kick off" dulu, karena kalo cuma sekedar niat nggak dilaksanakan ya... akan selamanya jadi niat aja. Saya ambillah paket umrah yang pembayarannya bisa fleksibel. Jadi dp dulu 3,5jt per orang, bayarnya lalu dicicil.. berapapun dan ga ada batasan waktu (ini sistemnya kayak nabung sih, cuma lebih terpacu aja kan ya... karena tujuannya sudah sangat jelas). Kalau nanti tabungan tercukupi, bisa langsung didaftarkan namanya untuk kuota umroh. 

Sekali lagi, matematika tuhan memang beda sama matematika manusia. Kun Fa Ya Kun (apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah Dia). Kalau dalam hitungan saya mungkin paling cepet baru tahun 2018 bisa terlunasi, tapi Subhanallah tuhan maha baik, ternyata saya bisa melunasinya di awal tahun 2017 ini. Tadi sore sepulang kantor, saya duduk di kursi stasiun sambil menunggu hujan reda, lalu transfer via mbanking. Sekali transfer, dan langsung saya lunasi semuanya.  Selesai transfer kemudian nangis... saya nggak nyangka bisa secepat itu dana terkumpul. Dan dana tersebut semuanya dari hasil usaha saya berjualan online. Bener-bener pure dari mommaergo. Man Jadda Wa Jada (Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil). Terima kasih Ya Allah, akhirnya saya bisa juga berangkatin orang tua saya umrah. Saya tau Mama sama Ayah pengeeeen banget melihat Ka'bah dan beribadah di tanah suci. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini dapat membahagiakan hati mereka. Saya sendiri pun juga kepingin ke tanah suci. huhuhu....mudah-mudahan saya juga bisa kesana ya *mewek lagiiii* 

Postingan ini sama sekali bukan untuk riya, tapi sebagai pengingat untuk diri saya, bahwa tuhan udah kasih berkah yang luarrr biasa banyak kepada saya dan keluarga kecil saya. Sehingga saya harus selalu bersyukur, berbuat baik, dan shalatnya jangan sampai skip. Maka, nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Jujur, saya punya pe er berat sebagai seorang istri yang baik di mata Allah. Saya belum tau jalan keluarnya, tapi saya selalu berdoa semoga suatu hari suami saya mendapatkan hidayah, karena jika bukan dirinya, lantas siapa yang akan mendoakan saya dan anak-anak? *mewek part 2* 

just finish reading this article, eh terus nangis lagiii...
https://rumaysho.com/704-status-perkawinan-dengan-pria-yang-tidak-shalat.html

On my very own understanding, (ini diluar dari bahasan tentang kewajiban shalat menurut kitab suci al-qur'an which is un-debatable yaaa..) buat saya, kenapa sih kita harus shalat? Karena shalat itu berfungsi untuk mengingatkan seseorang bahwa ada sebuah kekuatan maha besar yang mengendalikan segala sesuatu di dunia ini. Jadi, pas lagi shalat ada "alarm" di diri kita untuk sejenak merefleksikan apa aja sih yang barusan atau kemarin kita lakukan? baik atau nggak? apa yang kita pengen? Lalu kenapa shalatnya 5 waktu, ya supaya kita selalu diingetin bahwa Allah itu ada, jadi kita akan "teringat" untuk menjaga perilaku kita. Dan berdoa untuk segala kebaikan yang diharapkan. Iya nggak siiih? 

Ketika sujud terakhir sebelum tahiyat akhir, dan setelah selesai mengucap salam... pasti kita akan berdoa. Berdoa untuk mimpi dan harapan yang sedang kita perjuangkan agar tercapai, mendoakan kedua orang tua agar sehat, panjang umur dan bahagia, mendoakan gendhis dan airen agar selalu sehat, selalu dalam lindungan Allah dalam setiap langkah yang diambil, panjang umur, banyak rezeki, serta bahagia selalu. Lalu... siapa kah yang akan mendoakan saya?  *mewek part 3* *ini kok gloomy banget ya, mungkin saya lagi PMS*

Oh iya, saya percaya semua berkah yang kami dapat tersebut dapat terwujud tidak lain juga karena support dan DOA KEDUA ORANG TUA kami. Ya orang tua saya, juga orang tua Airen. Tiap kali saya curhat, mempertanyakan diri apakah mampu, apakah bisa? mereka selalu menjawab insyaAllah bisaaaaa! 

Sekarang, di 2017... harapan-harapan baru kembali saya pupuk. Apa aja ya resolusi 2017 saya?

1. Saya pengen supaya online shop saya bisa lebih berkembang, barang yang dijual semakin beragam (punya line khusus buat asi-mpasi), home decor, dll. Saya ingin memberdayakan lebih banyak orang sekitar saya. Alhamdulillah so far adik, tetangga, sepupu saya bisa dapat tambahan uang jajan dan tabungan. Juga udah bisa bantu home industry kecil-kecilan. 

2. Saya berharap bisa dapat beasiswa untuk sekolah di luar negri. Ga usah lama-lama dan ga usah yang susah-susah. Kelas bahasa aja, 3 - 6 bulan, atau short course marketing communication. Bisa ajak Gendhis sama Airen. 

3. Saya sama Airen bisa umroh, atau bahkan daftar haji sekalian πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

4. Pengen dekor-dekor, hias-hias, cantik-cantikin rumah-toples gula kami

5. Pengen nurunin berat badaaaannn 😭😭😭😭😭 semoga bisa ya tuhannnn!!!!! 

6. InsyaAllah program punya anak ke 2. Aminnnnnn 😘😘😍😘 (lah, baru juga diturunin beratnya, pasti bakal naik lagi πŸ˜‚πŸ˜‚)

7. Oh iya, semoga tahun ini bisa mulai mendesign blog supaya lebih rapi dan cantik, kayak punya blogger-blogger kece diluar sana. Bisa konsisten nulis dan posting apapun yang saya suka

8. Bisa jalan-jalan ke Jepang! sama Gendhis, Airen dan cumil (menepati janji saya sama cumil, sehingga dia bisa jadi nanny plus tukang fotoπŸ˜‚πŸ˜‚) Amin bangetttt ya Allah. 

9. Bisa ke Labuan Bajo, Raja Ampat, Morotai, Derawan dan Sabang 😍😍😍. Aminnnn! 

Semoga saya dan keluarga besar diberikan umur panjang, kesehatan, rezeki yang berlimpah dan kebahagiaan. Aminnnn. sehingga segala wish-list dan to-do list diatas bisa terkabul. 

Thursday, February 9, 2017

Review Training Pants Gendhis

CERITA TRAINING PANTS

Review training pants Gendhis




Ketika usia gendhis 1 tahun, saya mulai browsing-browsing mengenai toilet training dan justru turn out ke kegiatan yang paling disukai semua wanita yaitu.... belanja!

"when i'm sad i do shopping, when i'm happy i do shopping too"

Iya, jadi punya alasan buat shopping printilan bayi yaitu training pants. 

Awalnya nggak ngerti juga sih toilet training itu idealnya seperti apa. Bahkan saya juga baru bahwa ternyata di dunia ini ada sebuah benda bernama "training pants". Setelah browsing-browsing akhirnya paham juga, apa itu training pants. 

Emang, Apa sih training pants?
Itu loooh... celana dalam dengan lapisan handuk di dalamnya sehingga bisa menyerap air pipis yang keluar. 

Kenapa mesti pake training pants?

Tujuan utama adalah sebagai bagian dari mengajarkan anak bahwa "kalo ngompol (pipis di celana) itu bikin celananya basah". Anak akan merasakan atau memegang celana-nya yang basah "celana basah itu nggak enak, jadiii... kalau pipis sebaiknya di toilet dan celananya dibuka"

Pemakaian training pants membantu emak-emak rungsing supaya jikalau anak kebobolan ngompol di celana, emak terhindar dari pekerjaan tambahan yaitu mengepel ompol anak yang berceceran huhuhu... #lap keringet. Walaupun training pants basah kena ompol, tapi sebagian ompolnya akan tertampung oleh handuk yang ada di celana, jadi nggak belepotan

APA BEDANYA SAMA CLODI, yah?

kalo clodi, biasanya bagian luar terbuat dari bahan yang tahan air, jadi  ompol sama sekali nggak tembus dan insertnya yang berlapis-lapis membuat clodi bisa dipakai sampai beberapa kali anak mengompol.

Sedangkan training pants, hanya untuk sekali anak ngompol, selanjutnya harus diganti karena sudah basah. 

Berikut adalah review dari training pants yang gendhis punya

Merk Sassy

Ini saya beli waktu gendhis usia 1 tahun lebih, karena planning mau start toilet training.

Belinya di babyshop kesayangan pas pulang kantor. 

Performa nya so-so aja. Lapisan handuknya hanya selapis, kelembutan handuk biasa aja, kalo pipisnya lg banyak tetep bisa luber ke lantai. Ada size s/m/l. Karena nggak terlalu tebel, jadi kalo pas di cuci bisa cepet kering. Tapinya kalo pas kering kayak abis di jemur, rasanya kok jadi kaku gitu ya... 

Belakangan gendhis protes karena ban bagian paha ada karet yang bikin paha- montoks nya kejepit. Jadi dipensiunin deh trainingpants nya

Merk Carter

Performanya mirip dengan Sassy, 
waktu itu saya beli langsung yang size 3T atas nama efisiensi supaya bisa kepake lebih lama, jadi cost per usage nya lebih murah 😜. Lapisan handuk di belakangnya lebih panjang, cuma kalo pas kering kaku-nya juga seperti Sassy. Jeleknya, karet di bagian paha nggak dilapis lagi, jadi kelihatan dari luar. Dan bagi yang punya anak ber paha ginuk-ginuk kayak roti sobek jelas nggak nyaman karena karetnya bisa nyeplak
Yang saya suka dari carter adalah motif dan warnanya cerah ceria lucuk!

Merk Cuddle Me

Ini merk terakhir yang gendhis cobain. Dan menjadi training pants favorit. Awalnya cuma punya 3, trus beli 3 lagi buat spare di rumah nyokap. jadi punya 6pcs deh hehe. 

Training pants ini bahan handuknya lebih lembuuuut dibanding dua merk sebelumnya. Dalam kondisi kering pun nggak kasar dan nggak kaku. Lapisan handuknya lebih tebal, kalau kita raba kayak ada bunyi plastik kresek-kresek di dalamnya. Hal itu bikin performa dan daya serapnya maksimal meskipun kalo pas si kecil pipis tetap terasa basah. At least ngompolnya nggak sampai meluber luber di lantai nambah pe er beberes emaknya. 

Udah gitu, fitur lain yang saya suka adalah adanya kancing karet di bagian atas untuk adjustment pinggang bayi, jadi celananya bisa di sesuaikan dengan ukuran pinggang bayi... nggak akan kesempitan atau kedodoran. Kecuali si kecil nduttts bingit kali ya... 

Oh iya, dari segi size, cutting cuddle me termasuk besar. Punya 2 pilihan size yaitu s/m dan l/xl. di bagian paha, cuddle me lubangnya lebih besar. cocok untuk baby yang punya paha montoks minta di gigit. Karetnya pun lebar dan dilapis kain katun, jadi nggak bikin lecet. 



In summary, sebenernya mau merk apapun sama aja sih, karena fungsi nya sebenarnya adalah sebagai transisi dari diapers ke celana dalam biasa. 

So, that's all review Training Pants dari Ibun-nya Guwaw. Semoga memberikan sedikit pencerahan buat mommies semua yang lagi planning buat toilet training, sekalian ide shopping "alat tempurnya". Happy shopping.... hahahaha *racunnnnn*

Thursday, January 26, 2017

Tips Toilet Training

toilet training gendhis

Rasanya, saya sudah pernah submit postingan tentang toilet training-nya gendhis. Tapi kok nggak ketemu ya... Karena kemarin sempat ada diskusi di salah satu grup WA tentang hal ini, dan supaya cerita pengalaman toilet training nggak menguap begitu saja, saya tulis lagi aja yak. 

Postingan ini adalah sekilas throwback masa-masa gendhis toilet training. Seperti apa metode yang saya terapkan dan hasilnya. Tentu saja nggak langsung berhasil, karena banyak "trial and error" dan drama yang menyertai. Sampai akhirnya kemudian sukses, jujur saya juga surprised sendiri. Hahaha...

Apa sih toilet training?

Toilet training atau sering juga disebut potty training, secara simpel adalah upaya melatih sikecil supaya bisa buang pada tempatnya, yaitu di toilet

Kenapa perlu toilet training?

iyes, hal ini perlu untuk mengajarkan si kecil secara perlahan bahwa:


  • Manusia memiliki kebutuhan biologis untuk buang air kecil/besar. 
  • Buang air itu tidak boleh sembarangan, ada tempat khusus yaitu toilet.
  • Pengenalan body signal, bahwa ada reaksi tubuh sebagai dorongan ingin pup atau pipis. Sehingga nextnya, bisa diajarkan bahwa kalau ada rasa mau buang air segera bilang sama ortu, eyang, atau mbak

Nah, terkait body signal, sebaiknya secara perlahan kita bantu anak untuk mengenali tanda-tanda kalau ingin buang air seperti: sakit perut atau mules, rasanya seakan kayak ada yang mau keluar dari tubuh bagian bawah, dll. 

Sebagai emak, kita juga harus memperhatikan sinyal-sinyal yang mencurigakan dari si anak. Contohnya di gendhis adalah biasanya dia akan diam seperti patung sambil terlihat kayak serius merasakan sesuatu di perutnya. Atau, dari posisi duduk tiba-tiba dia berdiri, dan nggak mau disuruh duduk lagi. nah kalo udah begini... pertanda guwaw jawaw lagi buang air. 

Kapan sebaiknya memulai toilet training?

Nah ini nih... ada beragam mazhab yang dianut emak-emak. 

  • Ada yang menganjurkan sedini mungkin, termasuk ibu saya yang mengatakan bahwa umur 6 bulan sudah bisa potty training dengan didudukkan di kloset
  • Ada yang menganut mulai usia 1 tahun ketika pipis nya sudah nggak terlalu sering
  • Ada pula yang mulai 2 tahun keatas terutama saat dia sudah bisa bicara dan sudah mulai bisa mengontrol keinginan buang air nya, semisal udah bisa nahan pipis dan udah bisa ngomong "pipis..."

Referensi kapan waktu sebaiknya memulai serta efeknya pada si kecil, bisa dilihat di artikel ini (ya amplopppp kok ya baru baca artikel ini setelah gendhis lulus toilet training!). 

Begini cuplikan artikelnya

Sebaiknya jangan mengajari si kecil melakukan toilet training jika memang dia belum siap. Kalau anak diajari terlalu dini, kemungkinan proses belajar itu akan selesai lebih lama. Seperti sudah dijelaskan di atas, tidak ada yang tahu di usia berapa tepatnya anak mulai diajari BAB dan BAK di toilet, semuanya tergantung dari perkembangan anak. Namun sebagian besar balita memiliki kemampuan untuk mempelajari hal tersebut di usia 18 dan 24 bulan. Ada juga beberapa balita yang belum siap sampai usianya tiga atau empat tahun. Jadi sebenarnya orangtualah yang tahu kapan waktu paling tepat mengajari anak toilet training dengan mengamati perkembangan fisik, kognitif dan perilakunya" 

Nah, referensi lain bisa kita ceki ceki berdasarkan artikel dari instagram keluargakita.id Hal yang disarankan adalah jangan terlalu dini memulai. Karena kematangan emosi dan motorik anak belum maksimal serta adanya keterbatasan bahasa. Which is, naturally memang ada fase dimana anak belum bisa ngomong dan belum mampu mengontrol keinginan buang airnya. Tapi pastinya, secara perlahan akan tiba waktu dimana si kecil sudah pintar bicara dan bisa menahan kalau mau buang air. 

Berikut kutipan lengkapnya:

Beberapa "Salah Kaprah" yang terjadi di masyarakat terkait Toilet Training

Salah Kaprah 1 : Memulai lebih awal, lebih baik.
Toilet training di usia dini beresiko menyebabkan masalah perilaku atau emosi pada anak.Hal ini disebabkan kematangan emosi & motorik yg belum maksimal & keterbatasan bahasa.
Salah Kaprah 2 : Setelah berhasil tidak akan ngompol lagi.
Anak bisa ngompol lagi setelah berhasil toilet training disebabkan oleh banyak faktor. Bisa terjadi hanya sesekali di waktu tertentu. Dapat juga berulang & perlu ditemukan penyebabnya.
Salah Kaprah 3 : Tak perlu ribet mengajarkan, anak akan bisa secara natural. (seee... yekannn jadi gak perlu terlalu menjadi emak-emak yang pushy maksa-maksa anak #ambilkaca #padahaldulubegitu)
Toilet training adalah ketrampilan yg harus dilatih & berkaitan erat dgn kemampuan regulasi diri, yaitu anak dpt merasakan sensasi inderanya & mengenalinya sebagai tanda munculnya suatu emosi tertentu ataupun perubahan pada tubuh.

Berdasarkan pengalaman saya, memang artikel tersebut adalah benar adanya. Hohoho.


Step by Step Toilet Training : 
(ini yang saya pribadi lakukan lho ya, banyak tips bertebaran mengenai metode toilet training, tapi saya share sesuai pengalaman saya saja, mungkin ada yang cocok ataupun nggak cocok, ambillah yang terbukti berhasil, sedangkan yang gagal cukup tau aja yaaaa wkwkwkwk)


1. Bawa si kecil ke toilet setiap 15 menit sampai 1/2 jam sekali

Iya, ini saya lakukan, terutama pas saya sedang libur. Guwaw jawaw saya dudukkan di toilet. Saya tungguin dia menunaikan "hajat"nya. saya siram2 pakai air supaya mau pipis. Kadang, cara ini berhasil, tapi seringan gagal-nya hahahahawaduh. 

Yang suka kejadian, udah didudukin cukup lama sambil cerita, nyanyi-nyanyi, namun dia nggak kunjung pipis juga. Bocahnya lalu bosen terus ngamuk. DRAMAAAAA... Saya insist supaya dia tetep duduk dan nggak keluar toilet sebelum benar-benar pipis. Dan akhirnya... saya capek sendiri, karena tiap dibawa ke toilet pake adegan drama - drama dulu eh.. pipisnya juga gak keluar. Akh..

Jadilah saya kemudian kembali memakaikan diapers atau training pants. Jeda waktu membawa ke toilet pun saya panjangin jadi 2 jam atau lebih (terkadang malah udah keburu kebobolan #tepokjidat...)

2. Mengulang-ulang kalimat hypnoparenthing

 "Gendhis sudah besar, kalau mau pipis bilang sama Ibun, Ayah, Umi, Uti.."
"Gendhis sudah besar, kalau pipis di kloset"
"Gendhis nggak pakai diapers ya... jadi kalau mau pipis bilang ya..." (khusus yang ini, case-nya klo emang dia lg nggak saya pakein diapers, supaya dia aware kalo dia lagi nggak pake diapers jadi jangan pipis dicelana)

somehow kayaknya si anak belum ngerti yah, tapi ternyata hal tersebut menempel di ingatannya. Jadi, meskipun terkesan gagal sebenarnya kata-kata sakti itu sudah merasuk kedalam jiwa... hahahahadehapasih

yang kejadian adalah:

gendhis keburu ngompol di depan kamar. terus dia ngomong sendiri "gendhis, kalo pipis di kloset ya"

lain waktu, dia ngompol di depan meja makan "pipis...pipis... kalo pipis bilang ibun"

at least, dia tau kalo itu namanya pipis. dan dia inget kata-kata sakti pipis harusnya di kloset, dan kalo mau pipis bilang 

biasanya nih, kalo udah kejadian gendhis keburu ngompol, akan ada adegan tanya jawab:

ibun: gendhis, ini namanya gendhis pipis ya... keluar air, celananya basah. gendhis kan tau kalau pipis harusnya di klo...?gendhis: set....ibun: kalo pipis dimana? (ulangin lagi)gendhis: klosetibun : kalo mau pipis bilang sama i...?gendhis: bun...ibun: kalo mau pipis bilang sama siapa? (ulang lagi)gendhis: ibun...
#onrepeat #ulangiterussampaiberhasil #emakemaktelenpilsabar

Kalo menurut teman saya bonde (ini patut dicoba) 

"Klo Mabelle justru ngga prnh gw 'paksa' pipis.. Jd ketika gw mau lepas pampersnya, ya gw biarin aja dia ngompol, tapiii setiap ngompol gw sll bilang "ini namanya kakak lagi pipis yaa".. Jd Mabelle ngerti dulu ketika dia merasa ngeluarin air dr kemaluannya itu namanya pipis. Setelah dia paham, ketika dia ngompol dia akan bilang "kabey pipis Bun" , nah next step nya diajarib bahwa pipis itu bukan di celana sambil jalan2, melainkan duduk di toilet. Alhamdulillaah, ngga sampai 2 minggu proses mabelle lepas pampers"


3. Sebelum bobo, biasakan untuk ajak buang air terlebih dulu.
Siram-siram air bagian weewee/bambam nya supaya memancing dia untuk pipis. Ini adalah tips toilet training terutama buat toddler yang masih ngompol pas bobo malem. 

Gendhis juga melewati fase ini.. kadang kala kalau saya lagi nggak ngantuk2 banget, tengah malam gendhis saya ajak ke kamar mandi buat pipis lagi (biasanya malem 2x pipis) Tapi kalo saya tidurnya lelap ya skip deh hahaha bangun2 pagi kasurnya basah karena ngompollllll... 

Saya masih inget, Mbak Diah temen pumping saya di kantor bilang nggak apa-apa, ntar juga bisa sendiri kok.... 

Jadi selanjutnya, kalau malem sebelum bobo gendhis saya ajak pipis. Setelahnya saya pakein pampers lagi. (secara airen komplen kalo kasurnya basah dan saya males jemurin hahaha) Sampai suatu hari itu diapers masih kering sampe pagi. Akhirnya  mulai saat itu full gendhis ga pake diapers lagi. 

4. Pakaikan training pants

Menurut saya, toilet training memakai training pants itu sungguh membantu. 

Apa sih training pants? 
training pants bentuknya seperti celana pop / celana dalam. Namun di dalamnya terdapat lapisan handuk yang berfungsi menyerap air kalau si kecil pipis. Sehingga, meskipun celana-nya basah (iya, basah luar dalam) tapi airnya tidak akan sampai menggenang di lantai. Emak pun terbantu karena nggak perlu ngepel lantai sampai heboh.

Apa tujuan pakai training pants? Untuk menunjukkan pada anak bahwa kalau dia pipis sembarangan maka nanti celananya akan basah, dan mengajarkan anak bahwa celana basah itu nggak nyaman. Selanjutnya, si anak akan dengan sendirinya merasa "oh memang nggak nyaman ya... kalo celana basah". Sehingga next nya dia akan minta pipis di toilet.

Selain itu, manfaat lain adalah in case terjadi kebobolan anak ngompol, ortu nggak terlalu pe er buat ngepel ompolnya yang seiring usianya makin besar pipisnya juga makin banyaaaaakkkkkk! 

Pengalaman gendhis, mulai usia 1,5 tahun, pas mulai toilet training, sudah saya pakaikan training pants. Tapi memang nggak konsisten sih saya nya juga... kalau lg di rumah saya pakaikan, tapi klo pas ditinggal sama eyangnya, mau jalan2 keluar, atau pas bobo malam kembali pake diapers. (jangan dicontoh yesss)

4. konsistensi
ini salah satu kunci utama. 

Untuk mommies yang stay di rumah atau punya mbak pengasuh, rasanya memang bisa lebih konsisten ketika menjalani proses toilet training. Yaitu benar-benar lepas diapers sehari-hari. Sehingga hasilnya bisa lebih cepat. 

Dalam case saya, karena banyak ninggalin gendhis dengan eyangnya yang sdh cukup sepuh, saya nggak tega kalo eyangnya nanti ngepel ompol, gonta ganti seprei, atau jemur2in kasur. Ketitipan gendhis yang aktif kayak bola bekel aja sudah cukup merepotkan. Jadi toilet trainingnya on-off. kadang lepas diapers, kadan dipakein lagi.. (jangan ditiru)

berikut curhat dari teman saya si arum:

Acan baru 2 bln bener² lepas pampers, kl menurut gw sih saat lo memutuskan utk lepas, ya lepas total, jgn sampe pas pergi2 msh dipakein pampers, krn percuma, dia ga akan membentuk habit nahan pipis.
Ngompol mah udah pasti, bilangin aja tiap kali ngompol, adek kl mau pipis di km mandi, ini namanya ngompol, kalau mau pipis bilang
Ngamuk? Pastiiii. Tp lama² jg lewat kok, tiap anak beda², Alyssa potty training cuma 2 minggu, acan 2 bln lebih, kadang msh bocor
Acan kmrn jg gt, gw ga konsisten, kl pergi ya gw pakein pampers, atau kl gw lg rempong ya gw pakein pampers... makanya lama bgt prosesnya
Jd kl menurut gw mending lgsg lepas aja, pergi pun ga usah dipakein

yes! TIAP ANAK BEDA-BEDA. They have their own time. Jadi kadang meskipun treatmentnya sama ke tiap anak, hasilnya juga bisa beda-beda. 

Saya pun setuju bahwa toilet training itu seperti MISTERI. kayak kata Daniamon

Entah knp toilet training itu kyk misteri *lebay πŸ˜… safina dah lepas pampers pun ampe tk a msh ngompol.. Tp pas tk b tiba2 ga pernah ngompol lg aja sendiri.. Jd sptnya ngompol itu emang fase yg hrs dilewatin aja sih.. Dan klo mau lepas pampers,ya lepas aja lgg.. Pake cara inki,okee.. Pake cara amie jg oke.. Nanti lama2 anknya yg belajar sendiri jg.. Sekian pengalaman toilet training yg seadanya..hehehehe

misteriusnya itu kayak yang saya alamin deh. Pas masih kelas kelompok bermain kecil gendhis masih suka ngompol, jadi di sekolah saya pakein diapers. Setelah libur hampir sebulan dan naik ke kelompok bermain besar, tiba2 dia udah nggak ngompol lagi, dan sudah stop pake diaper. Jadiiii... nanti tiba2 ada masa-nya dia udah pinter ngendaliin kalo mau pipis, dan ngomong kalo ada rasa mau pipis. saya aja sampe takjub sendiriiiii. Oemjiii!

in the end. Setelah ngajarin gendhis toilet training (yang pake drama 15 menit bawa ke kamar mandi, maksa supaya mau pipis, lalu anaknya ngamuk, kemudian emaknya jadi lelah kayak hayati) saya semakin menyadari bahwa sejatinya anak itu cuma butuh DIBIASAKAN DAN DIARAHKAN bukan DIPAKSA. 

Emak nya lah yang memang membutuhkan stock sabar segambreng dan hati yang strong

Alangkah baiknya kita sebagai ibu memberikan waktu dan membiarkan si kecil menjalani proses toilet training within their own time, sesuai kemampuannya. Anak akan belajar setahap demi setahap. Misalnya tahap pertama dia sudah mau menunjukkan sinyal-sinyal ekspresi kalau ingin buang air, lalu dia belajar mengungkapkan keinginan buang air, next nya justru nanti dia yang akan ngajak ke toilet, daaaan seterusnya. 

begitulah..yes. 
semoga artikel ini berguna untuk para mommies yang sedang menjalani proses toilet training si kecil. luv luv

oh iya, review training pants ada di postingan selanjutnya ya..

Thursday, December 22, 2016

business trip: tanah minang

Setelah huru-hara gendhis diopname, minggu depannya ibun sudah harus back on duty lagi. Kali ini ke Sumatera Barat. Sempat galau mau mundur, tapi ternyata tiketnya sudah di issued. Disisi lain, nyokap dan airen meng-encourage serta meyakinkan bahwa guwaw jawaw will be fine. Ya sud, bismillah...



Sehari sebelum berangkat, giliran badan saya yang drop. Panas sampe 39, kepala pusing, batuk-batuk. Haduhhhh.... Langsung deh di bom pake obat dan istirahat. Cuma satu kekhawatiran saya, takutnya telinga sakit pas naik pesawat. hiks-hiks

Singkat kata, sampailah kami di bandara minangkabau. Kemudian langsung menuju kantor dinas buat koordinasi. Sebelumnya, saya pernah kesini sekitar 5 tahun yang lalu waktu itu dalam rangka event Tour de Singkarak. Kalau dulu waktu-nya sempit banget dan kerja banget 😜 business trip kali ini lebih longgar dan fleksibel

Selanjutnya kami menuju solok, kebetulan salah satu ibu senior asalnya dari sini. Kami mengunjungi rumah ibu beliau. Nama desanya cantik deh "Nagari Kanari" atau negeri kenari. Sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan yang spektakuler cantik nian. Bukit-bukit yang menjulang, gunung tinggi, ngarai, lembah, dan rumah-rumah adat eksotis. Kami disambut dengan makanan rumahan yang "restoran padang" banget. Serba santan, gulai, balado... pokoknya endes gulindang bambang!

Selepas silaturahmi sama keluarga ibu senior, kami melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. Kami menginap di hotel Royal Denai, reviewnya nanti saya bikin di postingan sendiri yah. Sampe di hotel, istirahat minum obat, lalu kerukupan dalam selimut. Meriang disko plus tenggorokan sakit. Komplit!

Hari ke 2, jadwal kami mengunjungi sawahlunto dan melihat bagaimana pemda mengelola aset pariwisatanya.  Di awal, kami mengunjungi gudang ransum. Yang pertama ada di pikiran saya, apa istimewanya ya? ala-ala dapur umum? 



Ternyata... more than i expected. Zaman penjajahan belanda dulu, banyak orang didatangkan dari mana-mana seluruh indonesia, buat diperbudak jadi pekerja tambang. 

Yang paling ngenes adalah ada yang disebut "orang rantai" yaitu pekerja yang dirantai hampir seluruh tubuhnya... huhuhu sedih banget. Bentukan rantainya ada rantai tangan, rantai kaki, rantai leher. Nah manusia rantai ini tidak dipanggil berdasarkan namanya, tapi mereka diberikan nomor identitas dan dipanggil berdasarkan nomornya. Dan kalau meninggal, pusaranya berupa nomor urut. Keji abisss!

Tapi, belanda sangat concern sama makanan yang dimakan para pekerja. Harus bergizi dan sehat, supaya produktif dan nggak gampang sakit. Di museum ini juga ditampilkan diorama makanan yang disajikan, lengkap ada karbo, protein, sayur n susu nya. 

Kuali kulai besar, penggorengan raksasa, alat tumbuk super besar mengisi pemandangan museum. Kita seperti dihempaskan ke zaman dimana perbudakan terpampang di hadapan mata. Pakaian-pakaian koki, replica peralatan makan, foto-foto para pekerja, dll.



Selain itu, dibagian luar terdapat bangunan terpisah yang berfungsi sebagai tungku raksasa dengan batu bara sebagai bahan bakarnya. Ribuan orang setiap harinya mendapat asupan makan dari sini.  Saya pun baru ngeh, Oohh ternyata museum ransum seperti ini tho...

Tidak hanya itu, bangunan samping oleh pemda dibuat menjadi museum ilmu pengetahuan. Kalau di jakarta, seperti museum PP IPTEK di taman mini. Cukup bagus, cuma sayang alat-alatnya banyak yang gak nyala... hiks! 

Setelahnya, kami menuju Goa Mbah Suro. Ini adalah berupa goa sebagai pintu menuju tambang batu bara. And yes, kita bisa masuk ke dalam... kayak time tunnel dimana kita dibawa untuk merasakan sensasi "tambang" dalam goa ratusan tahun lalu. A bit spooky... bapak pemandu nya cerita dulu acara mr tukul jalan-jalan (itu loooh yang tukul jalan-jalan ke tempat serem nyari hantu) pernah mengunjungi tempat tersebut dan banyak yang "kesurupan" termasuk host nya yang perempuan, ih bikin parno ajaaaaa, kami dipakaikan sepatu boots dan safety helmet. Di dalam suana remang (pengelola sudah memasang lampu penerangan)    dan guess what... kita masih bisa menyentuh bahkan mengambil batu baranya (saya ambil sedikit...karena penasaran). goa yang kami lalui sepanjang 10 meter dengan pintu keluar ada di seberang jalan. 

Tempat tujuan berikutnya adalah Istana Pagaruyung. Personally, saya sangat amazed dengan lukisan yang ada di dinding istana. bagus baget yaaa.. eksotis dan detail. Berapa lama ngegambarnya yaaaaa... Istana ini emang cantik, dan dikelola baik. Hopefully, tolilet dan mushalla nya bisa dibuat lebih bagus dan lebih besar lagi.
Oh iya, di bagian "kolong" istana dijadikan tempat penyewaan baju adat. Dengan membayar 35rb rupiah kita bisa menjelma jadi putri minang yang canteeek. Puas deh foto-foto disini. Selanjutnya, kami pulang ke hotel dan bobo 

Keesokan hari adalah jadwal keliling bukittinggi. Setelah sarapan, kami ke lembah harau... cuantik yessss. lalu ke jam gadang (sayang tiba2 hujan turun jadi kami gak foto-foto), lalu makan bebek sambal ijo di ngarai sianok aduh makkkk aselik enak banget (masih ngeces nih pas nulis dan inget betapa yummy nyaaaa tuh bebek)

putaran berikutnya, kami ke pasar atas lantas belanja oleh oleh keripik balado yang tersohor itu.

Begitulah perjalanan kali ini. Saya super amazed sama emak partner business trip saya yang amazingly mampu berbicara tanpa henti, dan tanpa bobok ketiduran selama berjam-jam perjalanan road trip naik mobil. Karena itu akhirnya beliau kami persilakan utk duduk depan samping pak supir, sebagai teman ngobrol supaya bapaknya nggak ngantuk. Saya sendiri, duduk di belakang dengan mata sayup sayup lalu terpejam bobo... hehehe

oh iya, sehari sebelumnya, di tengah jalan, saya sempat dikejutkan dengan telepon tak terduga dari bagian TU kantor. Nelpon nya ke hp emak partner, karena kebetulan sinyal di hp saya antara ada dan tiada. Begini kira-kira bunyi percakapannya:

si ibu: "mba ingki dimana?"
saya : "dari sawahlunto mau ke bukittinggi bu..."
si ibu: "malam ini bisa pulang ke jakarta nggak?"
(si ibu nelponnya udah jam 7 malem)
saya: "hah? kenapa buuuu" *panik*
si ibu : "besok mba ingki dilantik.."
saya: "hah? saya bu? serius bu? beneran saya bu? *nganga- nggak percaya*
si ibu: "iya.... acaranya besok jam 8 ya..."
saya : "waduh...."

Alhamdulillah, berkah dari Allah datengnya nggak disangka-sangka yahhh... 

Wednesday, November 9, 2016

KARENA REJEKI NGGAK AKAN TERTUKAR

KARENA REJEKI NGGAK AKAN TERTUKAR

-refleksi diri-

Ya, ini pemandangan saya setiap pagi begitu keluar dari stasiun tanah abang. 

Ada 3 spot khusus dengan title berbeda di sepanjaaaaang trotoar tanah abang menuju lampu merah (gak tau saya ini lampu merah apa namanya). Spot pertama diisi oleh para Opang alias ojek pangkalan yang emang mangkalnya sejak dahulu kala adalah di sts tanah abang. Biasanya, sebagai identitas mereka menggunakan jaket atau rompi yang berbau-bau tulisan "paguyuban ojek tanah abang". Ruameeee banget loh ini, kita berasa artis dipanggil-panggilin atau disebut arah tujuan perjalanan kita. Kayak saya misalnya, begitu saya keluar dari gate stasiun... abang-abang Opang memanggil saya dengan "postel, kak" atau "indosat, kak" dan biasanya memang saya akan memilih ojek yang benar menebak arah tujuan saya. 

Salah satu langganan saya adalah Bang Jaenal. Dia cerita, kalo kakek/neneknya berasal dari.... mmm saya lupa deh india atau china ya, yang sampai ke Indonesia naik perahu! Selain itu, di keluarganya dia satu-satunya yang nasibnya kurang beruntung. Kakak-kakaknya ada yang dokter, pengusaha, dll. Katanya sih karena waktu muda nya dia bandel nggak mau sekolah. 

Lanjut ke spot kedua, yaitu abang opang yang bukan asli dari tanah abang. Jadi, banyak pengemudi ojek lain yang tidak tergabung di paguyuban ikut mencari nafkah di stasiun tanah abang. Mangkalnya agak lebih jauh dari opang asli tenabang. Katanya sih bahkan ada yang dateng dari bekasi, bogor, dll yang cukup jauh. Nah kalo ini biasanya harganya agak bisa ditawar. Kalo yang depan tadi 15rb nett kalo ini kadang kalo lagi beruntung mau aja ditawar 10rb

Spot ketiga adalah ojek online. Guna menjaga "wilayah" dan "rejeki" dari existing opang tenabang, ojek online nggak boleh berada dekat-dekat dengan stasiun. Kurang lebih satu kilo baru mereka boleh mangkal. Yaitu di dekat halte kecil sebelum lampu merah. Lumayan juga jalannya kesana, tapi saya mah itung-itung olah raga. 

Semenjak balik kantor lagi  (dua tahun lalu pas saya cuti, ojek online belum ada... jadi kalo naik ojek ongkosnya suka "ditembak" huhuhu)  dan sekarang ada aplikasi ojek online, kalo nggak kepepet banget saya pasti pesen ojek online. Lumayan karena pake Gopay bayarnya cukup murce. Duitnya bisa buat beli susu guwaw atau lipstik ibun hahaha. 

Nah, di spot ini kalo pagi saya suka menemukan pemandangan lucu

maap gambarnya jelek, tapi tiap pagi selalu ada cerita lucu disini πŸ˜€πŸ˜€ Ini adalah pangkalan ojek online di dekat stasiun tanah abang. Ojek online boleh mangkal setelah 1km dr stsiun. Disini selalu riuh dg suara abang2 manggil2 nama penumpangnya "Cyntia" "Amir" "Mita" "Kak Dian" dikiranya kakak2 padahal yang dateng bapak2 tua. Atau abang dan penumpang yang berdiri sebelah2an beberapa menit padahal ternyata orang sebelahnya yang ditunggu. Dan yang kocak tadi    "Endang..endang.." "iya..saya" "kebon sirih ya pak?" "bukan, wisma antara" "loh kok, pak endang bukan?" "ooh saya Dadang" "Jiaahhh...."

Eniwey, maksud dari postingan ini adalah... mau jadi opang spot 1 kek, opang spot 3 kek, ataupun ojek online. Yang saya perhatikan bahwa masing-masing dari mereka pasti punya penumpangnya sendiri. Rasanya nggak ada satupun yang nggak dapat penumpang meskipun udah mangkal disitu. Bayangin aja, jumlah tukang ojek keseluruhan hanya ada ratusan, tapi penumpang kereta api setiap pagi nya mencapai ribuan orang dan mostly sebagian besar lanjut ke tempat kerja mereka dengan memanfaatkan jasa ojek. Pasti semua kebagian rezeki. 

Jadi memang ungkapan " tiap orang punya rezeki nya masing-masing" ya itu benar adanya. Bayangin aja di pasar tanah abang blok A, yang jual baju muslim ada buanyaaaaaaaaak. Tapi tiap tiap kios punya pelanggannya sendiri, mereka tetap survive dan pasar tetap ramai.

Saya kesel banget klo ada tukang ojek pangkalan yang ngelarang ojek online beroperasi bahkan nggak jarak berbuat kasar seperti ngambil helm, ngerampas kunci, bahkan memukul 😭😭😭. rasanya kok dia nggak percaya sama tuhan yang udah ngatur rezekinya. Kalo gak mau kalah, mau penghasilan banyak juga, ya gabung aja sama ojek online deh 😜

Dan satu hal yang membuat saya happy dengan adanya ojek online, yaitu abang ojek depan kantor yang paling suomboooooong sejagat raya, yang kalo pasang tarif diluar nalar manusia, berasa paling dibutuhin, suka boongin dan muter-muterin penumpang. sorry dorry morry ya bang...  I don't need you anymore! Lo gak bisa seenak udel lagi!!!
tapi saya juga percaya sih... si abang akan tetap punya rejekinya sendiri

Jadi, ini sebagai refleksi dan reminder buat saya sendiri bahwa gak boleh sirik 😁😁😁 tiap orang telah diatur rezekinya masing-masing, nggak bakal ketukerrrrr. 

blah... ijk ngemeng apa sih ini... hahahaha

---------------


update: wewwww abang ojek pangkalan depan kantor yang tampangnya paling tengil, ternyata akhirnya udah dapet hidayah dan gabung sama UBER. alhamdulillah!