Saya cukup beruntung memiliki kantor (walaupun busuk...#ups) tapi dilengkapi dengan fasilitas nursery room atau biasa disebut dengan Pojok Asi. Sebenarnya, di awal saya bekerja disini, ruangan menyusui belum berdiri. Namun kemudian (sepertinya) atas inisiasi dari beberapa teman satu angkatan yang saat itu sedang hamil, diajukanlah permohonan untuk mendirikan nursery room. Alhamdulillah...terkabul!
Berdasarkan Permenkes No.15 Tahun 2013, dijelaskan mengenai dukungan terhadap program ASI Eksklusif. Yaitu memberian kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di Tempat Kerja. Ibu bekerja dianjurkan agar tetap memberikan nutrisi terbaik bagi anak yaitu Asi. Undang-undang dan peraturan tentang menyusui juga dapat dilihat lengkap di website betterwork.org
Kalau menurut artikel ini, idealnya ada tiga syarat kelengkapan yang harus dipenuhi pada ruangan menyusui yaitu kondisi ruangan, perabotan, dan fasilitas yang harus disediakan. So far, nursing room kantor saya sudah cukup untuk dibilang ideal. meskipun masih ada kekurangan sana sini.
Syarat untuk ruangan adalah harus tertutup, tersediri, bisa dikunci, luasnya memadai, tidak bersebelahan dengan toilet, gudang, atau musholla, dan ber AC. Lokasi nursery room saya terletak di dalam poliklinik yang bersih dan steril. Namun, untuk krtiteria terakhir, walaupun ada lubang angin tempat aliran udara dari AC, tapi ruang pumping selalu aja terasa panas, sumpek, sumuk, bikin geraaaah.
Dari segi perabotan kriterianya adalah musti ada kursi, sofa, meja, kulkas ber freezer, dan lemari buat nyimpen peralatan pompa. Untuk perabotan ini, nursery room saya sudah memiliki semuanya. Ada 4 sofa dengan tirai penyekat. Walaupun sofa nya nggak empuk empuk amat sih. Hanya saja, karena belakangan ini jumlah emak pompa semakin banyak... freezer tempat meletakkan ice gel jadi penuh sesak, bahkan ketika bunga es menumpuk, saya sampe nggak kebagian space buat masukin ice gel karena sudah tidak muat. Akan lebih baik, kalau kulkasnya ditingkatkan menjadi kulkas 2 pintu dengan freezer yang lebaaaarrr. hohoho. #Tips: Untuk menghilangkan si bunga es, pada sebuah hari jumat akhirnya colokan kulkas kami cabut...(kalau hanya ngubah puterannya buat di set pada tingkat kedinginan minimal kata si ibu dokter nggak akan mampu mencairkan semua bubga es) sehingga hari senin freezer udah lowong lagi. Yippy!
Untuk fasilitas, syaratnya adalah penerangan memadai, terdapat colokan listrik (berguna banget nih buat yang pumping pake breast pump elektrik kayak saya. juga biar bisa sambil nge charge hp. hehehe) Wastafel dengan air mengalir, Dispenser atau termos air panas (kalau buat saya manfaatnya untuk menyiram corong dan botol sehabis memompa agar bersih dan bisa digunakan kembali), tissue, cairan antiseptic dan tempat sampah yang tertutup serta poster petunjuk menyusui atau memeras susu. Pojok ASI kantor saya juga dilengkapi dengan dua buah alat sterilizer. Kalo lagi rajin, saya suka ikutan mensteril disitu. kalo lagi males.... ya cukup siram air panas aja...hihihi
Pertamaaaaa kali masuk kantor dan gabung di ruang pumping, saya merasa sangat tertekan. Gimana enggak, begitu buka kulkas isinya ada banyak botol terisi penuh dengan asi. kayaknya ibu pompa nya semua macam sapi perah dengan asi melimpah ruah. masing masing orang mungkin sekali pumping bisa dapat 4 botol. jipeeer banget saya. Duh, rasanya malu hatiiiii, kalo bisa pas pumping enaknya sendirian aja biar ga ada yang liat kalo "penghasilan" saya cuman sedikit. karena rasa "down" tadi, kemudian kebawa stress, sempet juga asi saya seret macam musim kemarau.
Tapi untungnya, perasaan hati seperti itu nggak saya biarin lama lama. saya pun akhirnya terbiasa untuk selalu mensyukuri berapapun pendapatan asip saya di kantor. walaupun nggak banyak, yang terpenting selalu cukup. nggak pernah gendhis kekurangan asip bahkan sampai setahun full yeayyy!
Daaaan sampai sekarang usia gendhis setahun empat bulan, saya masih rutin pumping. Tambah semangat karena banyak temen sesama ibu perah. Nah supaya tambah kompak dan bisa saling sharing mengenai menyusui, mpasi, dan tumbuh kembang anak.... akhirnya saya inisiatif membuat whatsapp group "geng emak pompa" yang terdiri dari 11 orang ibu menyusui. Efeknyaaa.... banyak "racun" bertebaran mulai dari info olshop yang jual baju menyusui, diskonan diapers, sepatu bayi lucu, alat makan lucu.... daaaan masih banyak lagi. Info tersebut bisa jadi booster asi yang manjur loooh, walaupun efek sampingnya dompet harus di gembok, kalo nggak bakal online shopping melulu....hahaha.
Saking kompaknya masalah sebar menyebar "racun", suatu hari ketika saya habis "kabur" kantor sebentar dan nganterin ibu bos ke pasar Asemka buat cari pernak pernik ultah anaknya, saya sempet curi curi belanja mainan buat gendhis, yaitu piano2an dan shape sorter. Ternyataaa... belanja di asemka murah meriahhhh ya buibuuu! sesampainya di kantor, karena nenteng kantong plastik yang lumayan gede, saya malu kalo dong bawa barang belanjaan saya bawa ke ruang kantor. Akhirnya saya titip aja di pojok asi. Eeeh... emak emak pompa pada heboh pengen liat barang belanjaan saya dan minta diajakin ke asemka juga buat beli mainan...hihihi
so, next nya kalo ada waktu nanti saya posting deh gimana perjalanan para emak pompa hunting mainan di asemka yah. Dan toko mana aja yang recommended buat disamperin.
Yang jelas, saya bersyukur banget punya ruang pumping di kantor. Adanya ruangan ini juga berandil besar dalam kesuksesan gendhis lulus s2 asi. mudah2an bisa sampe s3 yaaaa... amin! Buat yang mau mengajukan "petisi" pembuatan nursery room di kantornya, bisa hubungi AIMI aja, mereka pasti akan senang hati membantu.
No comments:
Post a Comment