Kesedihan. Kemaren udah nulis curhatan panjang kali lebar tentang miscarriage saya yang ke-2. Etapi ternyata nggak ke save...huhuhu. Lantas mood nulisnya juga langsung drop, males ngebahas hal itu lagi. Kapan-kapan deh ya, mohon doa nya saja semoga semua baik-baik saja, sehingga kedepannya saya diberikan kepercayaan untuk dapat rezeki lagi.
Eniwey, sekarang justru lagi kepengen nulis tentang topik baru
CONTROLLING WIFE VS SUPPORTING WIFE
Jadi, hal ini bermula dari adanya hosip hosip yang beredar kalau ada seorang pejabat yang punya cem ceman daun muda. Sebagai seorang wanita sekaligus istri, saya bertanya-tanya. Apakah istri si bapak tersebut tau? Terus istrinya gimana?
So sampailah saya pada sebuah pencerahan dari seorang ibu senior, yang dia bilang "pasti istrinya tau laaaah", cuma kan tipe istri ada 2 macem. Nah, dia tipe yang ke 2.
Emang apa aja sih tipe nya?
Tipe pertama, adalah tipe controlling. Dimana istri mempunyai kontrol terhadap kehidupan suami. Bukan berarti hal ini nggak baik dan menjadikan suami anggota ISTI (Ikatan suami takut istri) ya... tapi hal ini positif adalah bahwa semua yang dilakukan suami adalah dalam radar pengawasan istri, dan si istri punya power untuk mengkontrol do and don'ts nya perilaku suami. Alhamdulillah kalo suami nurut-nurut aja. Istri tipe controlling memiliki kekuatan untuk berkata "No, kamu jangan begitu!"
Tipe kedua adalah tipe supporting. Yaitu apapun yang dilakukan suami di support 100% oleh sang istri. Bahkan untuk hal-hal yang kadang kerap menyakiti istri, tetap aja didukung. Saya nggak tau sih tipe ini apakah memang karena takut sama suami, khawatir jadi istri kualat atau menganggap bahwa memang sebagai istri ditakdirkan untuk harus mengabdi pada suami. Beliau tidak pernah against dengan apapun yang dilakukan suami-nya. Tetap tersenyum meskipun hati perih teriris sembilu. "Apapun yang kamu lakukan, aku mendukungmu, Mas" begitulah kira-kira.
Kalo saya bertanya balik ke diri saya, jadi saya tipe yang mana? Mungkin saya tipe yang controlling tapi supportive hahahaha. Boleh boleh aja suami saya mau ambil keputusan apapun, tapi pake TAPI. Maksudnya, saya dukung dia buat resign, tapi dia harus tetap berusaha buka lapangan kerja baru. Enak aja gue yang kerja elo ongkang-ongkang kaki di rumah. Dia juga boleh punya hobi macem-macem tapi jangan buang-buang duit juga belanja mainan tiap hari. Terus kalo suami punya cem cem an baru? Ada pelakor? YA TINGGALIN AJAAAA... or do the same way. Emang lo doang yang bisa punya cem cem an baru haaaah? Gue juga bisaaa... (ehm, Boong deng! Honestly, saya nggak tau sih bakal ngapain kalo sampe kejadian begini. InsyaAllah jangan sampeeee mengalaminya *ketok ketok meja*)
Yang jelas I try to show him that I'm supportive enough but still have a courage to stand for the sustainability of this family
Gitu deh, udah ah 😄😄. Mudah-mudahan Allah selalu menjaga rumah tangga saya tetap utuh, harmonis, berkecukupan, dan solid. Semoga cita-cita saya bisa berhaji bareng pak suami bisa menjadi kenyataan. Amin...
No comments:
Post a Comment