Hmm, I might say I am a follower. Demennya ikut-ikutan trend.
Kalo jaman dulu, setelah masa ASI anak diberikan susu formula bubuk. Waktu kecil kata ibu saya, kesukaan saya adalah susu merk sustagen HP rasa strawberry. (I still remember the smell...hihihi masih kebayang enaknya) Dan karena makin hari harganya makin mahal serta seiring tahun berjalan jumlah adik saya makin banyak, kantong ortu saya pun terasa jebol-nya (konon kata beliau beli sekaleng bisa abis dalam seminggu) akhirnya di downgrade deh ke susu bendera frisian flag yang lebih ekonomis
lalu, begitu saya punya anak... sebuah pertanyaan yang sama kerap muncul :
"anaknya minum susu apa?"
Nah lo....*wakwaoooo*
Waktu masih asi eksklusif, selama setahun saya sih masih enteng aja jawabnya alhamdulillah masih ASI, sama makan yang bergizi aja. *sambil senyum manis*
setelah genap setahun, menurut wholesomebabyfood udah boleh boleh diberikan wholemilk / cowmilk. Dikarenakan produksi asip yang menurun drastis termasuk akibat jadwal pumping yang acak kadut, untuk mengatasinya adalah dengan memberikan susu tambahan. Tanpa mengalami masa-masa galau, pilihan saya langsung jatuh kepada Susu UHT. Merk nya pun udah spesifik: ultramimi. Alesannya simply karena ibu ibu di milis @asiforbaby banyak yang ngasih susu itu ke anak-anaknya. *alesan cemen hahaha*
Mungkin kalo ibu ibu disana banyakan kasih susu jenis dan merk yang lain, bisa jadi saya ikutan. Meski begitu, sedikit banyak saya juga udah dapat penjelasan alasan pemberian susu jenis tersebut dari hasil baca-baca sharing beberapa ibu di milis.
Eniwey, setelah hampir 2 bulan pemberian, biar kesannya nggak terlalu taken for granted mengikuti arus amat dan supaya saya punya stand point yang kuat juga kalo ada emak jadul semacam ibu saya atau mamer yang nanya "loh... emang susu kayak gitu udah boleh buat anak sekecil iniiii?"
Saya pun berusaha memperdalam pengetahuan akan hal-hal terkait per-susu-an.
Supaya gampang, saya bikin versi Q&A (Question and Answer) aja yak, selayaknya dulu saya mempertanyakan hal yang sama pada hati dan otak saya sendiri.
Q : Apakah perbedaan Susu UHT dan Susu Formula (Sufor)?
A :
Ups, ternyata, macam susu yang ada nggak hanya UHT dan susu formula bubuk (sufor), tapi ada juga susu jenis pasteurisasi. Perbedaan yang paling mendasar terdapat pada proses yang dilewati oleh masing-masing jenis susu tersebut.
Susu Pasteurisasi
Susu segar, atau juga dikenal dengan istilah susu pasteurisasi terbuat dari susu yang telah mengalami proses sterilisasi dan pemanasan pada suhu sekitar 72 derajat celcius dalam waktu 15 detik *sebentar amat yak* Maka dari itu, daya tahannya tidaklah lama. Karena masa kadaluarsa yang singkat, jadi kudu disimpan dalam lemari pendingan dengan suhu dibawah 4 derajat celcius agar tetap segar. Sumber pencerahan saya bisa dilihat di artikel ini
Susu UHT
Ultra Heat Treatment (UHT) adalah proses sterilisasi makanan dengan cara memanaskan dalam waktu singkat se-kedipan mata yaitu sekitar 1 sampai 2 detik, lebih cepat dibandingkan susu pasteurisasi. Namun dilakukan pada suhu yang lebih tinggi yaitu diatas 135 derajat celcius. Pada suhu inilah bakteri dalam susu dapat "dimatikan" sehingga dapat disimpan dalam ruangan lebih lama
pic : disini |
Proses ini, selain bersifat melindungi zat gizi, juga efektif sekali membunuh mikroorganisme (baik mikroorganisme pembusuk maupun penyebab penyakit. Karena itu, teknologi pemanasan UHT ini tidak memerlukan bahan pengawet, karena mikroorganisme telah dibunuh dengan panas. Itu sebabnya; walaupun tanpa penambahan bahan pengawet, susu UHT tetap bisa tahan lama disimpan pada suhu ruang.
Untuk lebih mudah membedakan susu pasteurisasi dan susu UHT, saya pinjam tabel yang dibuat oleh Mrs. Karimuddin dari www.thekarimuddin.com (blog nya sering saya intip buat nyontek segala info serta tips tentang baby dan tumbuh kembang anak hihihi) So, all credits goes to her for this. Thanks ya Mba *salim*
semakin jelas kan buibu?
Susu Bubuk / Susu Formula (Sufor)
Berasal dari susu segar (baik itu direkombinasikan ataupun tidak dengan lemak maupun protein). Kemudian dilakukan pengeringan menggunakan spray dryer atau roller dryer. Saat prses pengeringan tersebut ada kandungan vitamin yang hilang karena tidak tahan dengan suhu tinggi. Itu makanya susu formula perlu additional vitamin tambahan untuk mengganti yang sudah hilang.
Susu bubuk lebih tahan lama dibandingkan UHT dan pasteurisasi. Dengan penanganan dan penimapan yang benar, maksimal bisa sampai dua tahun. Susu ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder).Sumber: www.tentanganak.info
Q: Dari ketiga tipe susu diatas, mana yang paling bagus?
A:
You decide, mommies!
Kalau mengambil intisari dari penjelasan diatas, saya sih mikirnya simple aja. Susu sapi kan asli nya cair, ketika kemudian diubah menjadi susu bubuk... sudah pasti melewati proses panjaaang yang memungkinkan kandungan nya sudah berkurang. Walaupun di dalam prosesnya juga ada penambahan kandungan lain seperti yang mereka claim di iklan nya.
Q: Jadi, baiknya saya harus kasih susu yang mana, dong?
A: Pertanyaan ini, dapat dijawab dengan pertanyaan lain yang lebih mendasar :
Apakah anak diatas usia 1 tahun harus minum susu tambahan?
Jawabannya adalah TIDAK HARUS. Anak di usia satu tahun ke atas, sudah boleh makan table food (yaitu menu sama dengan yang dimakan ortu nya, cuma dengan versi yang nggak pedes dan bumbu yang nggak terlampau "medok") kalo anaknya diare ntar kita juga yang pusyiiiing kaaaan.
segala kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti berbagai vitamin, AHA, DHA de el el (intip kegunaannya disini) sudah bisa di dapat dari menu makanan sehari hari kayak ikan, ayam, daging, sayur, serta buah.
Poin penting untuk ikan, berdasarkan postingan teman saya alvina yang bekerja di kementerian kelautan, banyak ibu yang salah kaprah menganggap ikan yang paling bagus adalah ikan salmon, which is paling mahal juga. (termasuk anggapan saya dan ibu saya). Besar kamungkinan hal tersebut karena mindset serta referensi orang indonesia terkait dengan kandungan gizi masih terpengaruh dari literatur barat. Secara disana kan ikan salmon mudah didapat dan harganya juga nggak terlampau mahal. Kalo beli di SuperIndo biasanya harga 20rb cuma dapet sepotong kecil. Hiks. Ikan salmon yang sampai di indonesia khususnya jakarta kebanyakan sudah nggak terlalu "fresh" lagi... soalnya dibawa dari laut nun jauh disana, dan begitu ditangkep langsung "kena" es.
Lain hal nya dengan ikan patin maupun ikan lele. Kandungan gizi nya nggak kalah loh sama si salmon. Mengandung omega 3 dan purin yang tinggi, baguuuss banget buat bayi dan anak-anak. Gampang didapat, karena hidupnya di air tawar kalo kita beli masih fresh from the oven ditangkep dulu lalu kepalanya digetok, atau bisa dibawa pulang hidup hidup. (Jadi inget, waktu jaman kecil ibu saya suka beli lele idup di pasar, dan adegan favorit adalah ketika si tukang lele nangkep lele nya pake tangan hehehehe kan harus lihai biar nggak kena patil). harga ikan ini pun juga terjangkau. Sebagai perbandingan, di SuperIndo ikan patin dijual seharga 12rb seekor, sedangkan ikan lele harga 12rb udah dapet setengah kilo!! sungguh penghematan kaaaaan? hihi. Sebenernya, lebih bagus lagi kalo ngasi makan belut... karena omega nya lebih tinggi, tapi mihil bo... 60rb sekilo, dan saya geliiiiii liatnya *apalagi megangnya, ampun deh*
Begitu tau fakta tersebut, sekarang saya nggak melulu ngasi makan gendhis ikan salmon, tapi di combine sama lele dan patin.
kembali ke pertanyaan atas, bagi anak umur 1 tahun ke lebih minum susu adalah untuk rekreasional aja. Susu hanyalah pelengkap, bukan sebuah keharusan.
Jadi kalo nggak minum susu pun akurapopo alias nggak papah :)
Q: Kalo gitu, anak saya apa nggak usah dikasi susu aja sama sekali ya?
A:
Masih inget slogan 4 sehat 5 sempurna? susu menjadi penyempurna setelah asupan 4 bahan makanan sebelumnya.
Eits, tapiiii ternyata slogan ini sudah basi! begitu baca artikel dari mom Wynanda
saya baru ngeh kalo sejak tahun 90-an sampai sekarang yang digunakan sebagai panduan adalah "pola makan gizi seimbang" dimana dalam pedomannya terdapat empat cara yaitu konsumsi makanan beraneka ragam, konsmsi makan sesuai kebutuhan tubuh, batasi konsummsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi (Nah lo,gimana ngitungnya nih!), dan konsumsi makanan endah garam serta tinggi kalium.
Q: Apakah saya salah, kalo kasi anak saya susu formula?
A:
Noooo... ya nggak salah lah!
Dont judge yourself,Mom. Pilihan mau kasih susu apa, semua balik ke mommy nya. Pasti seorang ibu punya pertimbangan yang baik. Produsen susu bubuk juga nggak mungkin lah mau mencelakakan konsumenya. Dalam membuat product produsen nggak akan masukin zat zat berbahaya, apalagi ini susu buat anak kecil. Hal hal yang menjadi positioning serta kandungan yang diiklankan dari produk tersebut pastilah sesuai dan telah lulus uji laboratorium.
Gendhis juga sempet mengkonsumsi sufor kok, sewaktu dulu dirawat di perina dan produksi asip saya belum bisa ngejar kebutuhan mimik nya. Saya pribadi juga paling bete kalo ada orang yang ASI NAZI sampe labelling seseorang yang ngasi susu formula ke si anak sebagai ibu pemalas, nggak mau usaha dan gak peduli anak (i've seen those people with my eyes). Sakitnya tuh disiniiiii *sambil nunjuk gentong susu* dia nggak tau aja kalo ada banyak ibu dengan kondisi tertentu maupun karena alasan medis tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya dengan ASI padahal mereka sudah sekuat tenaga berusaha. Seperti curhatnya Arninta disini (Hai ninta, thanks for sharing)
Q: Gimana cara memilih susu UHT yang baik? apa rekomendasinya?
A:
Kalau menurut bahasan disini , kebanyakan emak emak merekomendasikan susu UHT merk ultramimi *bukan iklan looowh*
Susu UHT merk lain dalam kemasan 125ml nggak ada yang punya rasa plain dengan tidak mengandung gula kayak ultra. Size 125ml sangatlah pas untuk ukuran sekali minum anak. jadi nggak mubazir kebuang. tapi belakangan, yang diributkan para emak adalah karena ada tambahan kandungan "susu skim bubuk" di dalam ultra mimi, dan kata-kata bertuliskan untuk usia 2 tahun keatas. kalo yang terakhir ini sih katanya karena mereka mendukung pemberian asi selama 2 tahun.
pic taken from here |
Kalo berdasarkan penjelasan dr. Yogara,Kandungan natrium dan protein yang tinggi membuat usia di bawah 1 tahun tidak dianjurkan minum susu UHT atau susu sapi yang tidak dimodifikasi (wholemilk). Setelah usia 1 tahun anak boleh minum susu sapi biasa, termasuk UHT. Untuk batasan di atas 2 tahun hanya berlaku untuk susu lowfat, lainnya tidak ada secara khusus. jadi boleh saja minum susu untuk 2 tahun selama itu bukan low fat. Untuk anak di atas satu tahun, susu merupakan bagian dari diet sehari-hari sehingga sebagian besar nutrisi seharusnya didapat dari makanan padat.
kadungan susu skim dalam UHT tergantung mereknya, Hal ini untuk menjaga standar kandungan gizi.
Masuk Gendhis usia 2 tahun di awal bulan ini, 125ml sekali minum udah nggak cukup lagi. Jadi saya upsize jadi ultra plain biru kemasan 200ml. soalnya kalo kurang Gendhis suka ngamukkk dan malah nggak jadi bobo sambil teriak bilang "abiiiissss" lalu botol susu nya dilempar (saya masih blm berhasil nih, membuat dia mau minum susu dari gelas. bagi si guwaw, gelas itu ya isinya air putih...kalo diisi susu, teh ataupun sirup pasti ditolak. hiks)
Merk lain seperti indomilk n frisian flag untuk ukuran 125ml memang harganya lebih murah... tapi semua ga ada yang plain, rata2 ada tambahan rasa coklat, vanilla, ataupun strawberry.Kebanyakan konsumsi gula bisa merusak gigi anak sekaligus bikin "sugar high" yang membuat si anak ON terus kayak bola bekel pake sepatu jet!
saya lebih pilih UHT dibandingkan pasteurisasi kayak Diamond, Cimory, maupun Greenfields dengan alasan daya tahan dan mobilitas.
Susu Pasteurisasi kan biasanya dijual dalam kemasan besar, jadi rempong aja kalo buat dibawa2. Enggak cocok buat emak penjunjung tinggi kepraktsisan macam saya. Selain itu karena pembuatannya yang lebih singkat, masa berlakunya pun juga cepet basi... kalo mau awet kudu masuk kulkas, itupun juga paling tahan beberapa hari aja.
Jangan lupa untuk selalu mengecek expired date susu, ya.
Q: Bagaimana cara pemberiannya?
A: Kalau untuk susu bubuk, pasti semua tau lah ya... dituang, kasi air panas, kocok2 jadi deh. Tapi kan ribet juga ya, kemana mana musti sedia air panas dan nunggu sampe agak dingin dulu baru bisa diminumin. Dan kalau udah sekitar 4 jam udah ga bisa diminum lagi karena basi. Jadi kudu fresh from the oven
Kalau susu UHT, ini sangat cocok untuk ibu males rempong kayak saya... hihihi *nyengir*
cara pemberiannya as simple as tuncepin sedotannya, dan si anak langsung minum dari kotaknya.
tapiiiii belum berlaku nih buat gendhis. sampai setahun lebih dia belum mau minum dari sedotan, padahal udah diajarin, dicobain dan dipraktekin.
so, yang dilakukan adalah gunting bagian samping dus nya, lalu masukkan susu ke dalam dot. Kalau susu nya baru keluar dr kulkas dan masih dingin, biasanya saya rendam dot nya di air panas kayak ngerendam asip.
Oh iya,karena sekarang udah ancang-ancang buat program "weaning with love" (doakan segera berhasil ya buibu...) saya selalu mensugesti Gendhis bahwa Mimik Ibun sudah habis, jadi gendhis mimik susu dari gelas ya... Nyantol sih kata-kata itu di kepala si bocah, tapi pas di praktekin susu-nya saya masukin gelas eeeeh dese ngambek teriak-teriak cranky berat. Terpaksa kembali ke dot deeeeh *telen pil sabar*
Saya juga selalu mencicip dulu susu yang akan diberikan ke Gendhis agar menghindari memberikan susu basi. Kan kasian nanti kalo anaknya sakit peruuuut. Tapi biasanya sih dia udah ngerti, kalo emang dirasa basi pasti begitu dicicip akan langsung di lepeh. Mungkin karena udah nggak enak yaaaa rasanya. Si bayi emang pinterrrrr.
Q: Berapa sih, batas minum susu UHT anak diatas 1 tahun dalam sehari?
A:
Menurut dr Yoga Devaera Anjurannya antara 400-600 ml per hari
Q: Benar gak sih kalau susu yang mengandung AA dan DHA itu bisa membantu mencerdaskan anak? Kata tetangga saya susu UHT gak mengandung AA dan DHA. Cukup gak ya nutrisi susu UHT untuk anak? (salah satu pertanyaan di forum urbanmama)
A:
Jawaban dr Yoga Devaera
Nutrisi merupakan salah satu penentu kecerdasan anak, yang lainnya adalah genetik dan stimulasi. Pada anak di atas 1 tahun pemberian DHA dan AA pada susu belum terbukti berhubungan dengan kecerdasan.
Pada UHT tidak ada penambahan DHA dan AA, DHA dan AA bisa didapat dari ikan laut dalam seperti tuna, salmon dll. ASI juga mengandung DHA dan AA.
Untuk kecukupan nutrisi anak sehat, sebagian besar harus dipenuhi dari makanan padat, susu seharusnya hanya sumber kalsium sekaligus sumber protein.
Q: Bagaimana cara penyimpanan susu pasteurisasi maupun susu UHT?
A:
Untuk susu pasteurisasi harus selalu masuk ke lemari pendingin, biasanya masih OK sampai waktu 5 hari.Untuk memastikannya, kalo kita beli di supermarket pasti ada tanggal produksi-nya...pilih yang produksi paling baru ya.
Untuk susu UHT, selama kemasan belum dibuka masa berlakunya sesuai dengan expired date yang tertera di kemasan. Tapi kalau sudah dibuka, setelah diminum dan nggak habis harus langsung masuk ke kulkas. Make sure sudah di tutup/seal dengan baik ya,
biar nggak kemasukan bakteri kulkas. Khusus kemasan kecil, sebaiknya sih dihabiskan dalam sekali minum.
Mengutip dari artikel urbanmama :
Susu UHT seharusnya bisa tahan lama asalkan diperlakukan dengan baik selama distribusi dan penyimpanan sehingga kemasannya tetap utuh, tidak bocor, atau rusak. Masa simpan susu UHT pada suhu ruang bisa mencapai 1 tahun. Setelah dibuka, susu menjadi tidak tahan lama, karena sudah tercemar dengan udara sekitar. Sebaiknya segera dihabiskan atau disimpan di kulkas dan hanya bisa bertahan sekitar 2-3 hari.
Q: Apakah susu UHT memang benar-benar tanpa pengawet? Kok saya ragu yaaa...
A:
Eng..ing...eng...
Susu UHT mempunyai masa simpan yang lama karena proses pemanasannya yang membuat susu menjadi steril, bukan karena pengawet.
Penjelasan se-jelas-jelasnya bisa diintip disini
Berikut sedikit kutipannya :
" Prof. Purwiyatno menjelaskan bahwa UHT dan pasteurisasi adalah teknik pemanasan dengan tujuan untuk menjamin keamanan pangan. UHT (Ultra High Temperature) adalah pemanasan pada suhu tinggi (140°C) tetapi dengan waktu yang sangat singkat (2-4 detik). Teknik pemanasan UHT efektif sekali membunuh mikroorganisme dan kuman penyebab penyakit dalam susu, tetapi tetap menjaga keutuhan zat gizi susu. Proses pemanasan itulah yang membuat susu menjadi steril, bukan karena adanya bahan pengawet."
"Jadi berkat pengemasan menggunakan teknologi aseptik dengan kemasan enam-lapis, susu UHT dalam kemasan aseptik tahan disimpan dalam suhu ruang selama berbulan-bulan. Tetra Pak adalah pionir teknologi aseptik yang menjadi salah satu temuan ilmiah terpenting dalam bidang inovasi pangan pada abad ke-20."
Sumber lain mengenai hal ini mengatakan bahwa :
"Kemasan Tetra Pak bersifat kedap sehingga mampu melindungi produk di dalamnya dari keungkinan terkontaminasi kuman dari luar. Selain itu; kemanasan Tetra Pak ini juga mampu melindungi produk dari pengaruh negative dari cahaya, uap air dan oksigen dari udara sekitar; sehingga mempu mempertahankan produk tetap steril dan tahan lama. Selain itu, kemasan Tetra Pak 74% terdiri dari kertasdan 26% aluminium foil dan polietilen yang keseluruhannya dapat didaurulang menjadi produk lain yang bermanfaat"
Mudah-mudahan tercerahkan yaaaa, Moms.
So, apapun pilihan susu nya, setiap ibu pasti akan memilih yang terbaik buat anak tercinta. cieh.... *sok bijak*
Baca juga :
Dinas luar negeri, tetap memerah ASIP doooong
Catatan tentang ergo baby carrier
Managemen Asi Perah ala Saya :)
Review ergo baby carrier 360