PINK BEACH
"Kok nggak pink sih warnanya?" saya protes. "Ini, kalo diliatnya pas sore...pasirnya pink tauuuu" teman saya menjelaskan. "Tuh, kalo lo deketin gini sebenernya pink!" kemudian saya sibuk mengorek-ngorek pasir *norak* eh iya, kalo diamati benar-benar ternyata ada serpihan pasir kecil yang warnanya pink. cantik amattttt 😍😍😍
.
sayang karena pas turun disini nggak bawa camera, jadi kita comot aja fotonya dari mbah google ya
Yang menjadi guardian kami adalah pak soleh. Beliau dulu adalah salah satu pejabat di balai taman nasional komodo. Fyi, pulau komodo berstatus taman nasional yang dilindungi. Jadi diharamkan hukumnya untuk mancing disini, terutama mengambil ikan skala besar ya, dan menggunakan bahan peledak atau pukat.. karena akan merusak ekosistem dan biota laut. Kalau ketahuan... nanti bisa di "dor!" Pak soleh ini pernah men- "dor" pencuri-penciri ikan yang nakal. Abis nakal banget sih, sudah diperingatkan tetap aja bandel. Huh!
Basicly, saya emang nggak bisa berenang. Ajaibnya.... di pink beach ini saya bisa berenang. Bahkan pake gaya ngambang telentang yang badan dan muka kita menghadap awan. Semua berkat pak soleh yang ngajarin. Katanya, bebek aja bisa berenang.. masa' kalah sama bebek 😂😂😂
Keindahan alam bawah laut pink beach ini emang bagus banget dengan visibility yang cerah. Saya sempat snorkeling dan dengan leluasa melihat ikan-ikan cantik wara-wiri di bawah, plus terumbu karang yang sehat. Kalo mau lihat banyak ikan, samperin ke deket-deket terumbu karang. Biasanya ikan senang main disitu, karena banyak makanan.
Jadi, di TN. Komodo ini, nggak disarankan menyelam tanpa ada buddy/guard nya, dan harus punya lisence menyelam. Sebab, arus dalam airnya kenceeeeeeng bos! Saya sempat menyelam sedikit. Sedikiiit banget... hahaha full dengan perlengkapan nyelam seperti tabung oksigen, rompi + pemberat, dll. Kenapa sedikit? namanya juga pemula... instead of nyelem ke arah laut, saya justru nyelem-nya malah menuju pantai. Pantesan, mana ikannya... kok cuma liat pasir doang 😂😂😂. Alhasil sampe sekarang adegan tolol ini dijadiin bahan becandaan terus sama temen-temen kantor.
"Mau lihat manta nggak?"
"Berenang sama manta?"
"Mauuuuuuu....." saya bersorak kenceng banget. Iyalah... siapa juga yang nggak mau 😂😂 berenang sebelahan sama ikan manta yang biasanya cuma nonton di film finding dory kesukaan gendhis (mr manta ray), atau yang paling top lihat dari dalam aquarium pas tahun lalu saya liburan di singapore aquarium. "Kita mau ambil shoot underwater Manta" kata mas Pinneng dari @wettraveller yang ikutan trip bareng.
Manta point sendiri adalah spot biasanya para manta berkumpul, mungkin karena banyak makanan mereka disini. Cukup lama kami bengong-bengong nungguin ada manta lewat, tapi kok nggak nongol juga. "Itu dia...." pak kapten nunjuk arah bawah kapal dan kami semua mengikutinya untuk ngelongok dari pinggiran kapal. "Gede bangeettt" saya berseru. Seekor ikan manta bergerak gemulai disamping kapal kami. Sayapnya berkelok-kelok mengikuti gerak tubuhnya. "ih keren...." namun selanjutnya ikan manta itu berenang menjauh dan hilang! yaaaahhh... gimana juga ngejernya ya... wong lautan seluas ini, dia bisa berenang bebas kemana aja.
Lalu, kapal berjalan sedikit ke spot berikutnya. Ah, yang dicari-cari ketemu! 3 ekor manta dengan panjang sebesar mobil tampak menari-nari. Kami pun pindah dari phinisi ke speedboad. Sementara 3 orang yang memiliki diving lisence nyelem, teman-teman media yang kami ajak (tapi ga punya lisence) melakukan discovery diving. Fyi, arus air disini kencenggggg jadi mereka diving sambil berpegangan pada tali supaya nggak terpencar. Sedangkan saya? snorkeling aja deh. Senang rasanya ketika kawanan ikan pari datang mendekat, tapi kemudian saya mendadak jiper karena pas berpapasan ikan-ikan pari itu gedaaaa asli, takut ketubruk 😰😰 plus saya kan ga bisa berenang, cyinnnn. Pastinya, ini jadi pengalaman seru yang nggak mungkin saya lupakan deh.
Nah, penutup dari perjalanan kami adalah di Festival Komodo ini. Festival tersebut diadakan di daratan Labuan Bajo. Jadi, setelah 2 hari kami goyang-goyang di kapal, malam selanjutnya kami bobo di hotel. Nama hotelnya adalah Hotel Bintang Flores which is adalah hotel yang sama dengan yang diinepin Valentino Rossi.
Salah satu trigger Labuan Bajo - Komodo sebagai destinasi yang booming dan happening belakangan ini, adalah karena Pembalap Valentino Rossi yang datang di awal tahun kemarin. Ternyata nih, Mas Bule, selaku koordinator trip saya ini adalah juga sebagai orang yang mengatur trip Valentino Rossi kemarin. Mas Bule adalah die hard fans Rossi. Gokilnya, dia sampe hafal segala hal tentang rossi mulai dari kampungnya di Itali, nama keluarganya, bahkan sampe nomor sepatu! design topi balapan Moto GP setiap tahunnya pun dese hafal.
Kembali ke festival komodo, acaranya diadakan di dekat Goa Batu Cermin. Sebuah perayaan yang lumayan heboh, tapi jangan bandingin dengan festival atau konser di Jakarta ya... karena tampilan panggungnya mirip-mirip panggung 17-an, dan listriknya beberapa kali sempat padam 😢. Tapi untuk ukuran sebuah perayaan di wilayah yang jauh dari ibukota, tampilan perhelatan ini sudah cukup baik dan meriah.
Pengisi acaranya adalah... Mmmm maafkeun saya lupa, harus googling dulu. Tapi yang pasti, ada pawai dari suku-suku yang mendiami bajo serta tari-tarian. Selain itu juga ada pengumuman lomba-lomba yang selama sebulan kemarin diadakan sebagai bagian dari festival ini.
Selesai nonton acara, kami pun jalan kaki menuju tempat parkir mobil. Eh ya ampun, ternyata wilayah pemukiman terdekat lagi mati lampu, kayaknya sih efek festival tersebut yang membutuhkan banyak pasokan listrik, jadi terpaksa mengorbankan daya listrik pemukiman sekitar. Ke-gelap gulitaan tersebut justru membuat saya terpesona, karena bintang diatas kami jadi terlihat sangat terang, lebih jelas dan mempesona. uwowwwww!
Itulah sekelumit cerita #goaltrip saya di Labuan Bajo. oleh-olehnya? badan gosyonggg keling dan pergelangan tangan pegel sampe semingguan.
terus kapok nggak?
enggak doooooong. definately baru sampe rumah aja udah pengen balik lagiiii! kalo bisa sama airen, saya pengen nunjukkin ke dia kalo labuan bajo itu luar biasa kerennya. pengen sama gendhis juga, tapi ini terlalu adventurir dan nggak child friendly... kebayang naik padar bawa diri sendiri aja udah kecapean, apalagi sambil gendong guwaw jawaw... hehehe.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi mommies semua buat traveling ke labuan bajo juga yah. dijamin ga bakal nyesellll. Suerrrrr!!!