OHMAYGOTTTTT!!!!
Mungkin nggak banyak orang yang curhat di blog nya tentang hal ini karena mmm... agak malu... tapi saya merasa ini adalah hal yang penting untuk diketahui Mommies semua karena bisa terjadi pada siapa saja tanpa melihat usia, jabatan, dan status sosial.
Karena biasanyaaaa orang yang terjangkit akan dijauhi, bahkan pada kasus keponakan saya yang sekolah di sebuah lembaga pendidikan internasional, dia disuruh pulang dan dilarang masuk ke sekolah sampai "sembuh" oleh gurunya. Aselik, suerrr, beneran!!!
Hal yang soooo scarry bikin malu tersebut adalah KUTU RAMBUT! Iya... kutu... bahasa inggrisnya Head Lice. Menurut milis sehat, kutu rambut didefinisikan sebagai:
Head Lice (kutu rambut) adalah parasit yang dapat ditemukan di kepala. Kutu pada manusia hidup dengan jalan memakan darah yang dihisap dari kulit(astaga, serius makannya darah toh?!... serem amat kayak vampire)
Head lice / Kutu rambut dewasa berukuran panjang 2,1 – 3,3 mm. Kutu rambut bersarang di rambut, leher dan menyematkan telurnya pada pangkal batang rambut. kutu bergerak dengan cara merambat atau berjalan, bukan terbang atau melompat.
Eh, kenapa tiba-tiba saya bahas tentang kutu rambut?
Karena pada sebuah pagi yang cerah, matahari mulai menyembul dari balik awan, tiba-tiba saya dipanggil dengan nada agak intimidating sama mamer yang saat itu lagi nyisirin rambut gendhis. "lihat deeeeeh mama nemu telor kutuuuu"
OHMAYGOTTTTT!!!
Langsung mau pengsan! Mampus deh eike, bakal di sidang! Dapet telor kutu dari mana nih bocah 😭😭😭😭😭
"Masa' siiih?" tanya saya nggak percaya. "Coba lihat nih, Kok bisa?, ketularan dari mana?" ucap mamer sambil menunjukkan 'barang bukti' Waduh... "jangan-jangan dari Cumil..." ceplos saya sambil nyebut nama adik saya yang sering bobo sama guwaw. "Kasian nih, mana masih kecil, rambutnya tipis, kan gatel..."
singkat kata, akhirnya saya mengkonfirmasi ke adik saya sambil bawa serit (hahahhaha) ternyata... terbukti! Rupanya, dia juga nggak mau kalah...menantang saya untuk diperiksa, eh... ternyata terbukti juga!!! Sepupu saya yang suka bobo bareng juga kita paksa buat periksa. Ehhh terbukti lagiii... Terus kita bertiga curiga, jangan-jangan kutunya loncat ke kepala kita gara-gara waktu lebaran kemarin kami beberapa malam bobo baringan di karpet bersama dengan sepupu saya lainnya yang diindikasi punya kutu karena suka garuk-garuk rambut. Lalu kami panikkkk... Duh gimana ngilanginnya iniiiiihhhh ?!?!?! hyahahaha...
eniwey... seseorang yang menderita kutu rambut disebut mengalami infestasi, bukan mengalami infeksi. hal ini disebabkan kutu rambut tersebut tidak menyebabkan reaksi infeksi melainkan hanya menggerombol (berinfestasi) di kulit kepala. Hiiii... geliii...
Tentang Kutu Rambut
(note: semua penjelasan detail dan ilmiah saya ambil dari milisehat.web.id ya, artikel aslinya bisa dilihat disini )
Faktanya, head lice banyak ditemukan pada anak usia 3 – 12 tahun. Merupakan “penyakit” tersering sesudah Common colds bagi anak balita dan sekolah dasar! (Owalaaahh...!)
Jangan merasa bersalah! memiliki Head lice tidak berarti anda orangtua yang tidak higienes. Kondisi ini tak ada kaitannya dengan kebersihan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang sosioekonomi. Transmisi penyakit sebagian besar terjadi melalui kontak langsung kepala dengan kepala (kepala seseorang yang telah terinfestasi sebelumnya). Walaupun jarang, transmisi penyakit melalui perantara alat seperti sisir, sikat, dll juga dapat terjadi. Lice yang ditemukan di sisir biasanya dalam keadaan mati. Lice yang masih sehat sangat jarang meninggalkan kulit kepala. Hal ini disebabkan lice membutuhkan darah untuk bertahan hidup.
Bagaimana Siklus Hidup nya?
Nah ini dia....
Sikulus hidup kutu rambut terdiri dari 3 tahap : telur, nimpa, dan dewasa.
Telur : telur kutu rambut berukuran 0,8 – 0,3 mm dan berbentuk oval. Telur diletakkan oleh betina dewasa pada pangkal rambut yang terdekat dengan kulit kepala. Telur membutuhkan waktu sekitar 1 minggu untuk menetas (6 – 9 hari).
Nimpa : telur yang menetas akan berubah menjadi nimpa. Nimpa terlihat seperti kutu dewasa tetapi berukuran lebih kecil. Nimpa akan menjadi matang setelah 3 kali berubah dan menjadi dewasa dalam waktu 7 hari setelah menetas.
Dewasa : Kutu dewasa berukuran kira – kira sebesar biji wijen, memiliki 6 buah kaki. Dewasa betina biasanya berukuran lebih besar dari jantan dan dapat mengeluarkan 8 telur setiap hari.
(OMG!!! *syokkk* 8 telur setiap hari, kalo seminggu dari satu kutu betina aja udah ada 56 telur kutu, kalo ada 10 kutuu betina seminggu bisa 560 telur kutu yang dihasilkan. Alamaaakkjaaaannn)
Untuk dapat bertahan hidup, kutu dewasa harus menghisap darah beberapa kali sehari. Tanpa darah, kutu dewasa akan mati dalam waktu 1 – 2 hari. Jadi... kalau nggak ada di kepala, otomatis kutu akan metong setelah 3 hari, buibu...
(OMG!!! *syokkk* 8 telur setiap hari, kalo seminggu dari satu kutu betina aja udah ada 56 telur kutu, kalo ada 10 kutuu betina seminggu bisa 560 telur kutu yang dihasilkan. Alamaaakkjaaaannn)
Untuk dapat bertahan hidup, kutu dewasa harus menghisap darah beberapa kali sehari. Tanpa darah, kutu dewasa akan mati dalam waktu 1 – 2 hari. Jadi... kalau nggak ada di kepala, otomatis kutu akan metong setelah 3 hari, buibu...
Gambar daur hidupnya dapat diperhatikan dibawah ini
GEJALA KLINIS
Gejala klinis dan tanda yang sering ditemukan oleh orang yang kutu-an 😛:
Gatal
Gatal pada kulit kepala disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu yang dikeluarkan sewaktu menghisap darah. Gatal kemerahan dapat ditemukan di kulit kepala, leher, dan bahu. (Kepala ada kutu tuh rasanya luarrr biasa gatel ya booo!)
Kutu dewasa pada kulit kepala.
Tempat yang paling mudah untuk menemukannya adalah di belakang telinga dan sepanjang leher belakang. (owww. noted!)
ini searching gambar di google sambil bergidik geliiii |
Telur kutu pada pangkal rambut
Telur kutu dapat menyerupai ketombe. Untuk membedakannya, telur kutu menempel pada rambut sehingga lebih sulit untuk diangkat. (biasanya, kalo telur kutu terlihat kayak ada 'buntut'nya, udah gitu kalau masih 'hidup' pas dipites bunyi "tess...")
Diagnosis
Cara mendiagnosis bahwa seseorang memiliki kutu di kepalanya adalah dengan melihat pada:
1. ditemukannya kutu dewasa (nimpa hidup) pada kulit kepala atau rambut seseorang. kutu dewasa ini biasanya gede dan genduuut... kalo dipites, keluar darah sebab dia menghisap darah di kepala kita (syeremmm...). Tapi sayangnya agak sulit ditemukan kalau dicari pakai tangan kosong sebab selain kecil, cepat berpindah tempat, dan sering menghindari cahaya.
2. Apabila nimpa atau kutu dewasa tidak ditemukan, dugaan terhadap kutu rambut dapat dipikirkan apabila menemukan telur yang menempel kurang dari 1 cm dari pangkal rambut. Telur lebih mudah untuk ditemukan, terutama di daerah leher atau belakang telinga. Telur harus dibedakan dengan ketombe sebab telur lebih sulit dilepaskan akibat menempel karena perekat yang dihasilkan oleh kutu rambut.
3. Kalau nggak ditemukan kutu hidup, atau pun menemukan telur kutu tapi letaknya lebih dari 1cm kulit kepala, maka kemungkinan itu adalah "sisa/jejak" dari infestasi terdahulu dan sudah tidak aktif, jadi nggak perlu pengobatan
Tata Laksana
Menghilangkan kutu juga ada tatalaksana nya loh, mommies...
Menurut milissehat kutu dapat dibasmi dengan zat berikut:
Topikal Pedikulosida
Pedikulosida adalah suatu zat yang dapat membunuh parasit penyebab kutu rambut. pedikulosida tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 2 tahun. Pada anak dibawah 2 tahun, kutu rambut dapat dihilangkan dengan cara manual menggunakan tangan dan sisir serit (sisir dengan jarak antar garpu yang rapat).
Permethrin (1%)
Saat ini merupakan pengobatan pilihan terhadap kutu rambut. Sediaan permethrin 1% berupa lotion yang dioleskan sebanyak 30 – 60 cc (aturan pakai dewasa, pada anak lihat pada kemasan obat) di rambut yang sebelumnya telah dicuci dengan sampo tanpa kondisioner kemudian dikeringkan dengan handuk terlebih dahulu. Lalu lotion ini dibiarkan selama 10 menit lalu dibilas kembali. Pengobatan ulangan dianjurkan apabila ditemukan kutu hidup 7 – 10 hari setelahnya. Permetrin tidak disetujui untuk pengobatan pada anak <2 tahun (FDA).
Lindane (1%)
Merupakan senyawa organofosfat yang memiliki efek toksis terhadap susunan saraf pusat (SSP) apabila digunakan dengan tidak tepat. Lindane bukan obat pilihan pertama. Obat ini dapat menyebabkan kejang pada anak. Lindane menjadi pilihan bila sudah gagal dengan pengobatan sebelumnya (permetrin) atau tidak bisa menggunakan terhadap obat lini pertama (permetrin). Sediaan obat ini berupa shampo yang dapat dibeli menggunakan resep dokter. Oleskan sebanyak 30 – 60 cc. (aturan pakai dewasa, pada anak lihat pada kemasan obat) Pijatlah kulit kepala selama 4 menit lalu basahi sedikit dengan air agar merata. Sampo ini harus dibilas sebelum 10 menit. Pemakaian dapat diulang setelah 7 –10 hari apabila masih ditemukan kutu hidup. Lindane sebaiknya tidak digunakan untuk bayi prematur, seseorang dengan gangguan kejang, perempuan hamil dan menyusui, seseorang dengan kulit sensitif atau luka di tempat lindane akan diberikan, bayi, anak, lansia dan seseorang dengan berat kurng dari 49, 8 kg (110 pound).
REAKSI TOPIKAL/LOKAL
Reaksi topikal berupa gatal atau rasa panas di kulit kepala dapat terjadi akibat reaksi inflamasi kulit terhadap pengobatan. Reaksi ini dapat bertahan hingga beberapa hari dan bukan merupakan alasan utuk melakukan pengobatan ulangan. Untuk mengurangi gejala ini dapat digunakan antihistamin.
Lalu bagaimana cara terbaik menghilangkan kutu secara manual?
(gendhis saat terkena kutu berusia 2 tahun)
Membuang telur untuk mencegah penyebaran setelah pengobatan pedikulisid tidak diperlukan, karena hanya kutu hidup yang dapat menyebarkan penyakit.
Pedikulosida tidak dapat menghilangkan 100%, oleh karena itu, telur dapat dihilangkan menggunakan sisir khusus / serit (terutama 1 cm dari kulit kepala).
Pedikulosida tidak dapat menghilangkan 100%, oleh karena itu, telur dapat dihilangkan menggunakan sisir khusus / serit (terutama 1 cm dari kulit kepala).
serit. bisa di beli di toko kosmetik, toko aksesoris, toko alat kesehatan, pasar, dll |
Cara menghilangkan kutu rambut dengan cara manual adalah :
- basahi rambut anak, apabila tersedia gunakan kondisioner terlebih dahulu
- Gunakan sisir serit setiap 3 – 4 hari sekali secara teratur sampai 2 minggu setelah terakhir kali anda menemukan kutu hidup.
- Rambut yang basah membuat kutu tidak dapat bergerak untuk sementara waktu, sedangkan kondisioner berfungsi untuk memudahkan penyisiran rambut.
Nah proses menyisir dengan serit agak tricky juga nih, kalo anaknya anteng ya gampang... tapi kalo dia jumpalitan terus kayak bola bekel sungguh lah challenging!
waktu itu solusinya adalah... sambil kasih nonton tv or main gadget (siap siap ditimpuk emak2 judgemental *nyengir*) hehe ampun mak.. abis gimana dong susah bener disuru duduk manis
Tips lain adalah menggunakan bahan alami berupa Jeruk Nipis dan Minyak Kayu Putih. Saya dapat tipsnya dari sini
Tips lain adalah menggunakan bahan alami berupa Jeruk Nipis dan Minyak Kayu Putih. Saya dapat tipsnya dari sini
Caranya:
- Siapkan minyak kayu putih dan jeruk nipis kemudian peras dan dapatkan airnya.
- Campurkan keduanya masing-masing satu sendok makan atau dengan komposisi yang sama banyaknya.
- Aduk campuran bahan tadi hingga benar-benar merata.
- Gunakan ramuan tersebut untuk memijat kulit kepala dan oleskan ke seluruh rambut.
- Kemudian tutup kepala menggunakan shower cup atau penutup kepala, biarkan kurang lebih selama satu jam.
- Keramas rambut menggunakan shampoo
- Setelah kering, sisir rambut Anda menggunakan serit/sisir bergigi rapat untuk membersihkan telur kutu yang menempel.
- Cara ini dapat dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu sampai kutu bersih.
Oh ada juga yang menyarankan untuk menggunakan cuka pada rambut sebulan sekali. Karena cuka dan bahan yang berbau asam akan sangat ampuh menghilangkan kutu. Sekaligus dapat menjaga rambut agar tidak lagi dihuni oleh kutu.
PENCEGAHAN
Kutu rambut akan mati dalam 1 – 2 hari setelah jatuh dari kepala manusia. Kutu rambut umumnya menyebar melalui kontak langsung antara kepala dengan kepala (rambut dengan rambut).
Untuk mencegah penyebaran dari kutu rambut maka hal yang dapat dilakukan adalah :
- Hindari kontak langsung rambut dengan rambut sewaktu bermain atau saat aktifitas di sekolah dan di rumah.
- Jangan saling meminjam topi, skarf, mantel, seragam olahraga, jaket, bandana atau topi baret .
- Jangan saling meminjam handuk, sisir , sikat. Cucilah menggunakan air panas (minimal 710 C selama 5 – 10 menit) sisir atau sikat yang digunakan oleh seseorang dengan kutu rambut.
- Jangan berbaring di kasur, sofa, bantal, karpet atau pada binatang berbulu yang kontak dengan seseorang dengan kutu rambut.
- Bersihkan lantai dan perabotan menggunakan vakum, terutama pada tempat dimana orang dengan kutu rambut duduk atau berbaring. Namun tidak perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk membersihkan rumah.
- Cucilah baju, sprei, dan barang lain yang digunakan oleh sejak 2 hari sebelum pengobatan dimulai menggunakan air panas (540C). Baju dan pakaian yang tidak dapar dicuci dapat dicuci kering ATAU dirapatkan dalam kantong plastik dan disimpan selama 2 minggu.
- Jangan mencuci rambut dahulu selama 1-2 hari setelah pengobatan dengan obat kutu rambut. Jangan gunakan sampo dengan kondisioner sebelum pengobatan.
- Jangan gunakan semprotan fumigasi atau pengasapan; hal tersebut tidak dapat mematikan kutu rambut dan dapat bersifat racun apabila terhirup atau diserap melalui kulit.
Note: Don't!! Pleaseeee don't!
walapupun kita udah sebegitu kesel nya sama si kutu rambut yang kok kayaknya gak mau pergi juga dari kepala anak kita, jangan lakukan hal ini:
Waktu tante saya masih SD dan kutu-an, Nenek saya pernah menyemprot kepala tante saya pakai baygon. Harapannya? Nyamuk sama kecoa aja bisa mati.. apalagi kutu rambut! Nyatanya??? hal tersebut sangatlah berbahaya karena zat tersebut bersifat racun dan bisa diserap oleh kulit kepala. Apalagi kalo pake sesi didiemin dulu selama beberapa menit (kayak lagi creambath) sampai zat nya terserap sempurna, baru kemudian dibilas. Hiiyyyy...
True story, ayah saya cerita... dulu di kampungnya, Jogorogo Jawa Timur ada orang yang meninggal gara-gara "membasmi" kutu. Awalnya saya sama adik saya ketawa nggak percaya.. masa' iya siiih? Tapi ternyata beneran! Si ibu tersebut berusaha menghilangkan kutu di kepala anaknya dengan menggunakan obat yang biasa dipakai buat membasmi hama tanaman. Alhasil.... nggak cuma kutu-nya yang mati, orangnya juga ikut terbasmi. racun tersebut di serap oleh kulit kepala, dan si anak meninggal dunia. Innalillahi....
----------
Kembali ke kasus saya, dari hasil pencarian kesana kemari.. kebanyakan teman-teman saya bilang "kasih peditox aja..." itu bukannya obat yang bau nya naujubileeee itu yak?. Saya pun berusaha mencari alternatif lain, akhirnya menemukan sebuah obat anti kutu untuk keluarga yang juga aman dipake oleh anak-anak. Langsung beli 3, buat nanti jaga2 kalo kena lagi.
Hasilnya?
Mmmm... saya nggak berani bilang ini manjur banget juga, nggak sekali shampoan besoknya langsung bersih. Karena memang yang terpenting pake-nya harus rutin, plus pembasmian manual dengan serit juga harus rutin, disesuaikan dengan siklus hidup kutu.
tapi efek sampingnya adalah... setelah dua minggu pemakaian kepala saya gateeeeellll banget. Awalnya sempet bete, kok malah makin gatel ya? bikin pengen garuk0garuk terus. Tapi setelah diobservasi ternyata bukan karena kutu-nya nambah namun salah satu efek obat tersebut adalah menyuburkan rambut, sehingga muncul anak-anak rambut baru yang nongol dan bikin guatel... hehehe
sekian, semoga bermanfaat ya, mommies.
oh iya, kalau sekiranya ada yang membutuhkan shampoo anti kutu-nya, lemme know yah nanti saya masukin deh di lapak-nya Momaergo. Danke!
oh iya, kalau sekiranya ada yang membutuhkan shampoo anti kutu-nya, lemme know yah nanti saya masukin deh di lapak-nya Momaergo. Danke!