Wednesday, January 27, 2016

Kutumbaba - Cara Mengatasi dan Mencegah Kutu Rambut Pada Anak



OHMAYGOTTTTT!!!!

Mungkin nggak banyak orang yang curhat di blog nya tentang hal ini karena mmm... agak malu... tapi saya merasa ini adalah hal yang penting untuk diketahui Mommies semua karena bisa terjadi pada siapa saja tanpa melihat usia, jabatan, dan status sosial. 

Karena biasanyaaaa orang yang terjangkit akan dijauhi, bahkan pada kasus keponakan saya yang sekolah di sebuah lembaga pendidikan internasional, dia disuruh pulang dan dilarang masuk ke sekolah sampai "sembuh" oleh gurunya. Aselik, suerrr, beneran!!!

Hal yang soooo scarry bikin malu tersebut adalah KUTU RAMBUT! Iya... kutu... bahasa inggrisnya Head Lice. Menurut milis sehat, kutu rambut didefinisikan sebagai: 

Head Lice (kutu rambut) adalah parasit yang dapat ditemukan di kepala. Kutu pada manusia hidup dengan jalan memakan darah yang dihisap dari kulit(astaga, serius makannya darah toh?!... serem amat kayak vampire) 




Head lice / Kutu rambut dewasa berukuran panjang 2,1 – 3,3 mm. Kutu rambut bersarang di rambut, leher dan menyematkan telurnya pada pangkal batang rambut. kutu bergerak dengan cara merambat atau berjalan, bukan terbang atau melompat.

Eh, kenapa tiba-tiba saya bahas tentang kutu rambut? 

Karena pada sebuah pagi yang cerah, matahari mulai menyembul dari balik awan, tiba-tiba saya dipanggil dengan nada agak intimidating sama mamer yang saat itu lagi nyisirin rambut gendhis. "lihat deeeeeh mama nemu telor kutuuuu"

OHMAYGOTTTTT!!!

Langsung mau pengsan! Mampus deh eike, bakal di sidang! Dapet telor kutu dari mana nih bocah 😭😭😭😭😭

"Masa' siiih?" tanya saya nggak percaya. "Coba lihat nih, Kok bisa?, ketularan dari mana?" ucap mamer sambil menunjukkan 'barang bukti'  Waduh... "jangan-jangan dari Cumil..." ceplos saya sambil nyebut nama adik saya yang sering bobo sama guwaw. "Kasian nih, mana masih kecil, rambutnya tipis, kan gatel..."

singkat kata, akhirnya saya mengkonfirmasi ke adik saya sambil bawa serit (hahahhaha) ternyata... terbukti! Rupanya, dia juga nggak mau kalah...menantang saya untuk diperiksa, eh... ternyata terbukti juga!!! Sepupu saya yang suka bobo bareng juga kita paksa buat periksa. Ehhh terbukti lagiii... Terus kita bertiga curiga, jangan-jangan kutunya loncat ke kepala kita gara-gara waktu lebaran kemarin kami beberapa malam bobo baringan di karpet bersama dengan sepupu saya lainnya yang diindikasi punya kutu karena suka garuk-garuk rambut. Lalu kami panikkkk... Duh gimana ngilanginnya iniiiiihhhh ?!?!?! hyahahaha...

eniwey... seseorang yang menderita kutu rambut disebut mengalami infestasi, bukan mengalami infeksi. hal ini disebabkan kutu rambut tersebut tidak menyebabkan reaksi infeksi melainkan hanya menggerombol (berinfestasi) di kulit kepala. Hiiii... geliii...


Tentang Kutu Rambut 

(note: semua penjelasan detail dan ilmiah saya ambil dari milisehat.web.id ya, artikel aslinya bisa dilihat disini

Faktanya, head lice banyak ditemukan pada anak usia 3 – 12 tahun. Merupakan “penyakit” tersering sesudah Common colds bagi anak balita dan sekolah dasar! (Owalaaahh...!)

Jangan merasa bersalah! memiliki Head lice tidak berarti anda orangtua yang tidak higienes. Kondisi ini tak ada kaitannya dengan kebersihan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang sosioekonomi. Transmisi penyakit sebagian besar terjadi melalui kontak langsung kepala dengan kepala (kepala seseorang yang telah terinfestasi sebelumnya). Walaupun jarang, transmisi penyakit melalui perantara alat seperti sisir, sikat, dll juga dapat terjadi. Lice yang ditemukan di sisir biasanya dalam keadaan mati. Lice yang masih sehat sangat jarang meninggalkan kulit kepala. Hal ini disebabkan lice membutuhkan darah untuk bertahan hidup.

Bagaimana Siklus Hidup nya?

Nah ini dia....

Sikulus hidup kutu rambut terdiri dari 3 tahap : telur, nimpa, dan dewasa.

Telur : telur kutu rambut berukuran 0,8 – 0,3 mm dan berbentuk oval. Telur diletakkan oleh betina dewasa pada pangkal rambut yang terdekat dengan kulit kepala. Telur membutuhkan waktu sekitar 1 minggu untuk menetas (6 – 9 hari).

Nimpa : telur yang menetas akan berubah menjadi nimpa. Nimpa terlihat seperti kutu dewasa tetapi berukuran lebih kecil. Nimpa akan menjadi matang setelah 3 kali berubah dan menjadi dewasa dalam waktu 7 hari setelah menetas.

Dewasa : Kutu dewasa berukuran kira – kira sebesar biji wijen, memiliki 6 buah kaki. Dewasa betina biasanya berukuran lebih besar dari jantan dan dapat mengeluarkan 8 telur setiap hari. 

(OMG!!! *syokkk* 8 telur setiap hari, kalo seminggu dari satu kutu betina aja udah ada 56 telur kutu, kalo ada 10 kutuu betina seminggu bisa 560 telur kutu yang dihasilkan. Alamaaakkjaaaannn

Untuk dapat bertahan hidup, kutu dewasa harus menghisap darah beberapa kali sehari. Tanpa darah, kutu dewasa akan mati dalam waktu 1 – 2 hari. Jadi... kalau nggak ada di kepala, otomatis kutu akan metong setelah 3 hari, buibu... 

Gambar daur hidupnya dapat diperhatikan dibawah ini






GEJALA KLINIS

Gejala klinis dan tanda yang sering ditemukan oleh orang yang kutu-an 😛:

Gatal
Gatal pada kulit kepala disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu yang dikeluarkan sewaktu menghisap darah. Gatal kemerahan dapat ditemukan di kulit kepala, leher, dan bahu. (Kepala ada kutu tuh rasanya luarrr biasa gatel ya booo!)

Kutu dewasa pada kulit kepala. 
Tempat yang paling mudah untuk menemukannya adalah di belakang telinga dan sepanjang leher belakang. (owww. noted!)

ini searching gambar di google sambil bergidik geliiii


Telur kutu pada pangkal rambut
Telur kutu dapat menyerupai ketombe. Untuk membedakannya, telur kutu menempel pada rambut sehingga lebih sulit untuk diangkat. (biasanya, kalo telur kutu terlihat kayak ada 'buntut'nya, udah gitu kalau masih 'hidup' pas dipites bunyi "tess...")

Diagnosis

Cara mendiagnosis bahwa seseorang memiliki kutu di kepalanya adalah dengan melihat pada: 

1. ditemukannya kutu dewasa (nimpa hidup) pada kulit kepala atau rambut seseorang. kutu dewasa ini biasanya gede dan genduuut... kalo dipites, keluar darah sebab dia menghisap darah di kepala kita (syeremmm...). Tapi sayangnya agak sulit ditemukan kalau dicari pakai tangan kosong sebab selain kecil, cepat berpindah tempat, dan sering menghindari cahaya.

2.  Apabila nimpa atau kutu dewasa tidak ditemukan, dugaan terhadap kutu rambut dapat dipikirkan apabila menemukan telur yang menempel kurang dari 1 cm dari pangkal rambut. Telur lebih mudah untuk ditemukan, terutama di daerah leher atau belakang telinga. Telur harus dibedakan dengan ketombe sebab telur lebih sulit dilepaskan akibat menempel karena perekat yang dihasilkan oleh kutu rambut.

3. Kalau nggak ditemukan kutu hidup, atau pun menemukan telur kutu tapi letaknya lebih dari 1cm kulit kepala, maka kemungkinan itu adalah "sisa/jejak" dari infestasi terdahulu dan sudah tidak aktif, jadi nggak perlu pengobatan

Tata Laksana 

Menghilangkan kutu juga ada tatalaksana nya loh, mommies...

Menurut milissehat kutu dapat dibasmi dengan zat berikut:

Topikal Pedikulosida
Pedikulosida adalah suatu zat yang dapat membunuh parasit penyebab kutu rambut. pedikulosida tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 2 tahun. Pada anak dibawah 2 tahun, kutu rambut dapat dihilangkan dengan cara manual menggunakan tangan dan sisir serit (sisir dengan jarak antar garpu yang rapat). 

Permethrin (1%)
Saat ini merupakan pengobatan pilihan terhadap kutu rambut. Sediaan permethrin 1% berupa lotion yang dioleskan sebanyak 30 – 60 cc (aturan pakai dewasa, pada anak lihat pada kemasan obat) di rambut yang sebelumnya telah dicuci dengan sampo tanpa kondisioner kemudian dikeringkan dengan handuk terlebih dahulu. Lalu lotion ini dibiarkan selama 10 menit lalu dibilas kembali. Pengobatan ulangan dianjurkan apabila ditemukan kutu hidup 7 – 10 hari setelahnya. Permetrin tidak disetujui untuk pengobatan pada anak <2 tahun (FDA).

Lindane (1%)
Merupakan senyawa organofosfat yang memiliki efek toksis terhadap susunan saraf pusat (SSP) apabila digunakan dengan tidak tepat. Lindane bukan obat pilihan pertama. Obat ini dapat menyebabkan kejang pada anak. Lindane menjadi pilihan bila sudah gagal dengan pengobatan sebelumnya (permetrin) atau tidak bisa menggunakan terhadap obat lini pertama (permetrin). Sediaan obat ini berupa shampo yang dapat dibeli menggunakan resep dokter. Oleskan sebanyak 30 – 60 cc. (aturan pakai dewasa, pada anak lihat pada kemasan obat) Pijatlah kulit kepala selama 4 menit lalu basahi sedikit dengan air agar merata. Sampo ini harus dibilas sebelum 10 menit. Pemakaian dapat diulang setelah 7 –10 hari apabila masih ditemukan kutu hidup. Lindane sebaiknya tidak digunakan untuk bayi prematur, seseorang dengan gangguan kejang, perempuan hamil dan menyusui, seseorang dengan kulit sensitif atau luka di tempat lindane akan diberikan, bayi, anak, lansia dan seseorang dengan berat kurng dari 49, 8 kg (110 pound).

REAKSI TOPIKAL/LOKAL
Reaksi topikal berupa gatal atau rasa panas di kulit kepala dapat terjadi akibat reaksi inflamasi kulit terhadap pengobatan. Reaksi ini dapat bertahan hingga beberapa hari dan bukan merupakan alasan utuk melakukan pengobatan ulangan. Untuk mengurangi gejala ini dapat digunakan antihistamin.

Lalu bagaimana cara terbaik menghilangkan kutu secara manual? 
(gendhis saat terkena kutu berusia 2 tahun)

Membuang telur untuk mencegah penyebaran setelah pengobatan pedikulisid tidak diperlukan, karena hanya kutu hidup yang dapat menyebarkan penyakit. 

Pedikulosida tidak dapat menghilangkan 100%, oleh karena itu, telur dapat dihilangkan menggunakan sisir khusus / serit (terutama 1 cm dari kulit kepala).




Menghilangkan kutu rambut
serit. bisa di beli di toko kosmetik, toko aksesoris, toko alat kesehatan, pasar, dll


Cara menghilangkan kutu rambut dengan cara manual adalah : 
  1. basahi rambut anak, apabila tersedia gunakan kondisioner terlebih dahulu
  2. Gunakan sisir serit setiap 3 – 4 hari sekali secara teratur sampai 2 minggu setelah terakhir kali anda menemukan kutu hidup. 
  3. Rambut yang basah membuat kutu tidak dapat bergerak untuk sementara waktu, sedangkan kondisioner berfungsi untuk memudahkan penyisiran rambut.

Nah proses menyisir dengan serit agak tricky juga nih, kalo anaknya anteng ya gampang... tapi kalo dia jumpalitan terus kayak bola bekel sungguh lah challenging!
waktu itu solusinya adalah... sambil kasih nonton tv or main gadget (siap siap ditimpuk emak2 judgemental *nyengir*) hehe ampun mak.. abis gimana dong susah bener disuru duduk manis

Tips lain adalah menggunakan bahan alami  berupa Jeruk Nipis dan Minyak Kayu Putih. Saya dapat tipsnya dari sini


menghilangkan kutu rambut dengan jeruk nipis


Caranya:


  • Siapkan minyak kayu putih dan jeruk nipis kemudian peras dan dapatkan airnya.
  • Campurkan keduanya masing-masing satu sendok makan atau dengan komposisi yang sama banyaknya.
  • Aduk campuran bahan tadi hingga benar-benar merata.
  • Gunakan ramuan tersebut untuk memijat kulit kepala dan oleskan ke seluruh rambut.
  • Kemudian tutup kepala menggunakan shower cup atau penutup kepala, biarkan kurang lebih selama satu jam.
  • Keramas rambut menggunakan shampoo
  • Setelah kering, sisir rambut Anda menggunakan serit/sisir bergigi rapat untuk membersihkan telur kutu yang menempel.
  • Cara ini dapat dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu sampai kutu bersih.

Oh ada juga yang menyarankan untuk menggunakan cuka pada rambut sebulan sekali. Karena cuka dan bahan yang berbau asam akan sangat ampuh menghilangkan kutu. Sekaligus dapat menjaga rambut agar tidak lagi dihuni oleh kutu.



PENCEGAHAN

Kutu rambut akan mati dalam 1 – 2 hari setelah jatuh dari kepala manusia. Kutu rambut umumnya menyebar melalui kontak langsung antara kepala dengan kepala (rambut dengan rambut). 

Untuk mencegah penyebaran dari kutu rambut maka hal yang dapat dilakukan adalah :

  • Hindari kontak langsung rambut dengan rambut sewaktu bermain atau saat aktifitas di sekolah dan di rumah.
  • Jangan saling meminjam topi, skarf, mantel, seragam olahraga, jaket, bandana atau topi baret .
  • Jangan saling meminjam handuk, sisir , sikat. Cucilah menggunakan air panas (minimal 710 C selama 5 – 10 menit) sisir atau sikat yang digunakan oleh seseorang dengan kutu rambut.
  • Jangan berbaring di kasur, sofa, bantal, karpet atau pada binatang berbulu yang kontak dengan seseorang dengan kutu rambut.
  • Bersihkan lantai dan perabotan menggunakan vakum, terutama pada tempat dimana orang dengan kutu rambut duduk atau berbaring. Namun tidak perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk membersihkan rumah.
  • Cucilah baju, sprei, dan barang lain yang digunakan oleh sejak 2 hari sebelum pengobatan dimulai menggunakan air panas (540C). Baju dan pakaian yang tidak dapar dicuci dapat dicuci kering ATAU dirapatkan dalam kantong plastik dan disimpan selama 2 minggu.
  • Jangan mencuci rambut dahulu selama 1-2 hari setelah pengobatan dengan obat kutu rambut. Jangan gunakan sampo dengan kondisioner sebelum pengobatan.
  • Jangan gunakan semprotan fumigasi atau pengasapan; hal tersebut tidak dapat mematikan kutu rambut dan dapat bersifat racun apabila terhirup atau diserap melalui kulit.

Note: Don't!! Pleaseeee don't! 
walapupun kita udah sebegitu kesel nya sama si kutu rambut yang kok kayaknya gak mau pergi juga dari kepala anak kita, jangan lakukan hal ini: 

Waktu tante saya masih SD dan kutu-an, Nenek saya pernah menyemprot kepala tante saya pakai baygon. Harapannya? Nyamuk sama kecoa aja bisa mati.. apalagi kutu rambut! Nyatanya??? hal tersebut sangatlah berbahaya karena zat tersebut bersifat racun dan bisa diserap oleh kulit kepala. Apalagi kalo pake sesi didiemin dulu selama beberapa menit (kayak lagi creambath) sampai zat nya terserap sempurna, baru kemudian dibilas. Hiiyyyy... 

True story, ayah saya cerita... dulu di kampungnya, Jogorogo Jawa Timur ada orang yang meninggal gara-gara "membasmi" kutu. Awalnya saya sama adik saya ketawa nggak percaya.. masa' iya siiih? Tapi ternyata beneran!  Si ibu tersebut berusaha menghilangkan kutu di kepala anaknya dengan menggunakan obat yang biasa dipakai buat membasmi hama tanaman. Alhasil.... nggak cuma kutu-nya yang mati, orangnya juga ikut terbasmi. racun tersebut di serap oleh kulit kepala, dan si anak meninggal dunia. Innalillahi....


----------

Kembali ke kasus saya, dari hasil pencarian kesana kemari.. kebanyakan teman-teman saya bilang "kasih peditox aja..." itu bukannya obat yang bau nya naujubileeee itu yak?. Saya pun berusaha mencari alternatif lain, akhirnya menemukan sebuah obat anti kutu untuk keluarga yang juga aman dipake oleh anak-anak. Langsung beli 3, buat nanti jaga2 kalo kena lagi.

Hasilnya?
Mmmm... saya nggak berani bilang ini manjur banget juga, nggak sekali shampoan besoknya langsung bersih. Karena memang yang terpenting pake-nya harus rutin, plus pembasmian manual dengan serit juga harus rutin,  disesuaikan dengan siklus hidup kutu. 

tapi efek sampingnya adalah... setelah dua minggu pemakaian kepala saya gateeeeellll banget. Awalnya sempet bete, kok malah makin gatel ya? bikin pengen garuk0garuk terus. Tapi setelah diobservasi ternyata bukan karena kutu-nya nambah namun salah satu efek obat tersebut adalah menyuburkan rambut, sehingga muncul anak-anak rambut baru yang nongol dan bikin guatel... hehehe

sekian, semoga bermanfaat ya, mommies.

oh iya, kalau sekiranya ada yang membutuhkan shampoo anti kutu-nya, lemme know yah nanti saya masukin deh di lapak-nya Momaergo. Danke! 


alhamdulillah, si kriwil udah bebas dari head lice. Yeay!

note; all pic taken from google ya


jangan biarkan kunci tergantung di pintu. Ups!

Note taken!

Pelajaran berharga dari kejadian "jantung mau copoooot!!" dari emak nya Kal yang di posting di Path. Mudah mudahan bisa jadi note buat mommies semua

cerita Mak Kal:

Kejadian hr ini yg bikin jantung mau copot adalah...

Emak dn ank bduaan drumah. Emak dn ank lg ddapur. Si emak lg masak. Ank lg asik mainan peralatan dapur. Smua pintu rumah sengaja dkunci kecuali pintu dapur dbuka krn emg lg ddapur. Trs si emak kluar pintu dapur,cm mw ngambil sapu persis ddepan pintu dapur. Tau2 pintu dtutup dn dkunci sm si ank. Kaget bgt si emak. Sok tenang dn berusaha ngajarin si anak buat buka pelan2 kuncinya.

 Double kunci brooo!! Si anak santai bgt nyoba2 buka kuncinya. Tp ga bs2 krn posisi kunci hrs dmiringin. Emaknya panik parah krn dr jendela ngeliat kompor yg nyala krn lg masak. Dtambah ank ddlm rumah sndran dlm posisi kkunci dr dlm.
Mauu matiiii rasanyaa si emakkkkkkkkk.......
Masyallahhh....
Krn panikkk,,akhirnya si emak nyuruh si ank ngejauh dr pintuuu....
Dan akhirnyaaa.....

Jeddddeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrr......

Pintunya didobrak ama si emakkk... Dan berhasil kbuka..
Emak pun lsng mw nangis smbl meluk si ank..
Anknya cm cengar cengir dn nanya,,bunda knp bun??
Holaaaaaa..... Polos bgt emg yaa ank keciiiiiiiiiyyy...

Pelajaran hr ini adl jgn biarkn kunci tergantung dpintu aplg buat para mommy yg pny ank balita yg aktif ky anak sayaahhhh... Tiap hr bikin jantung mw copotttt!! Ada aja kelakuannya.. Tp yg paling parah sihh hr ini...

Pintu rusakk dan segeralah panggil tukang buat benerin tu pintuu.. 

Smoga ga terjadi sm emak2 dluar sanahh..
Amin yra

😇😇😇😇😇😪😪😪😪😪😟😟😇😇😇😇

salah satu komen dari emak lain and i think it's worth to follow...

gw dh antisipasi semua pintu gw kasih magnet yg kenceng plus ganjelan.jd klo ank2 mainan pintu ga akan ketutup..haha..
superwoman yeee pintu kuat d dobrak..the power of emak emak panic itu...😅😅

HEDONIC TREATMILL


Malem-malem belom bobo,
dapet kiriman posting beginian dari Mak Rika. 

Bener juga yaaa... berasa banget waktu masih single, kerja di perusahaan swasta dengan gaji yang padahal lumayan... walaupun bisa nabung, tapi tetep ngerasa kurang. Kemungkinan besar karena kebanyakan mimik cantik, makan mewah, sama jalan-jalan asoy. 

Trus.. pas ganti status jadi abdi negara dengan gaji enam koma alias tanggal enam udah komaaaaa rasanya hampaaaa banget. Kalo dulu belanjain duit 50 ribu komen nya cuma "udah lah beli aja, 50 ribu doang..." sekarang, sisa 50 ribu di dompet tuh di sayaaaaang sayang bangeeeettttt. Kalo kata pak mentri siapa tuh ya kemaren di koran, kalau mau kaya jangan jadi PNS, PNS ga boleh kaya, gitu..... *salim sama si bapak, awas ya kalo bapak korupsi!*

Intinya adalah... semua balik ke gaya hidup!  Mas Andri salah satu temen di kantor pas lagi heboh-hebohnya pe en eys uang makan dipotong (udah cuma 20rb, dipotong pula, sedih amat) bilang kalo yang perlu dirubah adalah gaya hidup, (di bold, dan di italic nih kata-kata) MERUBAH GAYA HIDUP. Duit seberapa banyak pun nggak akan pernah cukup, kecuali kita ubah gaya hidup. Dan berpedoman pada "kebahagiaan" bukan "kekayaan" dan walaupun lo kaya... belom tentu bahagia 🙏🙏🙏

Naaaah pas banget nih ama postingan dibawah. 

Semoga sharing ini bisa
untuk renungan malam kita sebelum istirahat setelah seharian bekerja 

HEDONIC TREATMILL
Pertanyaan: Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan arti/fungsi/peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama: “hedonic treadmill”.

Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini: saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh... semua habis juga. Kenapa begitu? Karena harapan/ekspektasi n gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dg kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu utk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dg peningkatan income-mu. Itulah kenapa disebut hedonic treadmill: seperti berjalan di atas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju!

Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan.
Saat income 10 juta/bulan, mau naik Daihatsu.. Saat income 100 juta/bulan ingin berubah naik Jaguar. Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan "Hedonic Treadmill".

Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi. 
Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian lotere berhadiah senilai US$ 50 juta dilacak kebahagiaannya 12 bulan setelah ia mendapat hadiah. Apa yang terjadi? 12 bulan setelah menang hadiah US$50 juta, level kebahagaiaan orang itu sama dengan sebelum ia menang undian berhadiah. Itulah efek hedonic treadmill.

Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill? 
Lolos dari jebakan nafsu materi yg tidak pernah berujung?

Terapkanlah  gaya hidup yg bersahaja.. sekeping gaya hidup yg tidak silau dengan gemerlap materi.

Mengubah orientasi hidup, makin banyak berbagi, semakin banyak memberi kepada orang lain, teruji justru semakin membahagiakan... Bukan -lah banyak mengumpulkan materi yg membuat kebahagiaanmu terpuaskan.

When enough is enough. 

Kebahagiaan itu kadang sederhana: misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga yg sehat, tersenyum memulai hari hari, menyapa dan mengasih tip ke tukang sampah, lanjut membaca "makanan" spiritual sepanjang perjalanan menuju tempat tugas berbakti utk bangsa dan agama, maka betapa indahnya hidup ini! 

Selamat menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya para sahabat2 ku.

 “Kekayaan itu sebenarnya adalah kebahagiaan  jiwa.”

Wednesday, January 20, 2016

Gendhis dan Sekolah (Kelompok Bermain)

trauma healing

Ini hari ke 2 gendhis trial di play group tunas mentari

Alhamdulillah...
nggak pake adegan teriak histeris nangis bombay minta pulang dan naik bubu kayak minggu lalu.

Memang sih pas lihat gerbang sekolahnya dia udah protes 
"No ibun... tidak mau... pulang aja" tapi kemudian nurut ketika saya minta buat turun dari mobil. Sempat agak narik badan dan berontak begitu saya buka pintu masuk sekolahnya, tapi kemudian malah dia yang gak sabar untuk langsung lari ke dalam karena lihat perosotan dan kuda-kuda an. 

yeayyy...!!

Ternyata, kelas kelompok bermain kecil yang datang hari ini hanya 3 orang. Sesuai dengan plan, emang gak boleh ada di suasana yg terlalu heboh dan rame dulu, supaya adaptasi gendhis lebih smooth. 

Seperti yang sudah saya ceritain sebelumnya, ada special case dari gendhis dimana dia terindikasi mengalami trauma sama sekolahan. hiks, serem nggak tuh... padahal umur baru genap 3 tahun tapi kalo dibawa ke sekolah atau playground dia jejeritan minta pulang. masih unyil udah gak mau sekolah... patah hati deh nih emak nya. 

Nggak cuma sekolahan sih, tapi kalo di tempat yang lagi banyak anak2 kecil seperti playground nya Mc Donalds or KFC si kecil kesayangan saya ini lebih memilih untuk "mojok" atau malah main di meja dan bangku-bangku rather than gabung sama anak-anak lain bermain bersama. *hiks* sepertinya anak saya pernah jadi korban bully, atau dinakalin (dan saya nggak tau / nggak lihat) yang berakibat dia jadi takut main dengan anak lain. Yang saya perhatikan kalo keadaan lagi rame,  dia malah mojok, lalu diam sambil nunduk. Duhhhhh....

Nah, dengan alasan psikologis ini, dan supaya nantinya nggak terbawa sampai besar, perlahan trauma yang ada di gendhis berusaha dihilangkan. Yaitu dengan pelan2 mengajak dia untuk kembali ke sekolah... dan mencari sekolah yang support untuk hal ini. 

Btw, true story nih, salah satu murid nyokap di SMA punya trauma akibat di bully teman2nya pas SD, jadi dulu kalo giliran dia maju ke depan kelas suka di sorak2in gitu.... sehingga efeknya sampai sekarang dia nggak bisa disuruh maju ke depan kelas. Kalo diminta maju dia akan sangat ketakutan, cuma diam di meja sambil nunduk 😢😢😢 ( duh, semoga anak2 kita dilindungi dari lingkungan pergaulan yang suka membully, dan juga gak ikutan nge-bully temannya yaaaa... amiinnn)

Saya juga masih mencari jawaban, sebagai orang tua...supaya anak kita nggak jadi korban bully harus gimana ya? gimana agar anak punya proteksi diri dari si tukang bully? trus kalau anak kita sudah terlanjur jadi korban bully juga harus bagaimana? dan yang terakhir gimana supaya anak kita nggak jadi tukang bully temannya? something like that.. kalo ada mommies yang punya artikel terkait hal ini, please share yaaa... plissss banget!

Di awal ketika main di sekolah ini... kelihatan banget gendhis ketakutan berada di bangunan sekolah dengan anak2 kecil rame yang hilir mudik. Lihat ayunan, perosotan, dll bukannya excited tapi malah nangis minta pulang. Tampak jelas ada hal yang membuat dia trauma. Ibu Ratu, kepala sekolahnya yang waktu itu menemani kami berkeliling juga langsung dapat melihat bahwa gendhis punya trauma... dan traumanya tersebut cukup serius. Bisa dihilangkan, tapi harus pelan pelan. 

So.... inilah dia si gadis kecil saya yang lagi jajal trial hari ke 2. Makin pinterrrrr...

Selepas bermain di play ground, gendhis diajak Bu Guru Nurma untuk masuk ke kelas. Doi nurut. Gak pake ngambek, ga pake narik tangan ibun.  Alhasil saya nunggu aja di depan kelas sambil duduk dan baca buku. 

Senengnya, mainan dan alat peraga di sekolah ini buanyak bangetttt... bahkan mereka juga punya miniatur hewan dari karet. Gendhis yang lagi demen sama hewan pun happy berat! Dia gendong deh 3 ekor jerapah dan satu ekor zebra, sambil main perosotan ke empat hewan tersebut masih terus dibawa-bawa. 



Ibu-ibu guru disini sangat amat supportive membantu gendhis dengan anxiety dan resistant dia terhadap sekolah serta keramaian bocah-bocah. perlahan, gendhis sudah mau "nempel" sama ibu guru. tidak lagi teriak-teriak takut ditinggal ibun. 



Kemudian, saya bergeser duduknya dari depan kelas ke kantin... btw, kantin nya juga enakkk banyak makanannya... hahaha maklum lah kantin ini juga merangkap pujasera dengan nama "kampung jajan". Dulu, ada Roti Bakar Edi disini... tapi kemudian tutup, mungkin karena nggak laku 😁😁

Sambil makan + baca buku + bales2in chat WA dan LINE, saya sambil memantau pintu kelas gendhis. Sempat agak kaget karena tiba-tiba denger suara anak kecil nangis, saya buru-buru lari ke dekat pintu kelas... alhamdulillahhhh ternyata bukan Gendhis. pas saya tanya ke ibu gurunya apakah gendhis cari saya atau nggak, jawabannya "alhamdulillah enggak bu... udah mau dia-nya" uuhh legaaaaaaaaa....

Salah satu penyebab trauma gendhis adalah karena suatu hari saya titip gendhis di daycare, lalu saya meninggalkannya "not in a proper way". langsung kabur aja tanpa pake adegan cium2 dan dadah2. Sesudahnya, mulai jam 12 sampe 3 sore dia nangis gak berhenti nyariin saya (yang waktu itu lagi belanja kain di cipadu 😅😅). Semua ibu gurunya dibuat bingung dan panik. Lahhh.. abisan saya pikir dia nya juga udah baik2 aja  asik main sama teman-teman... semenjak itulah gendhis jadi insecure. Makin heboh separation anxiety nya. Kayaknya dipikirannya selalu ada "wah, aku bakalan di tinggal sama ibun nih". 

Pernah suatu ketika saya tinggal dia di playground sebentar buat beli minum, 5 menit kemudian saya kembali dan gendhis sudah berada dalam keadaan nangis2 jejeritan manggilin ibun sambil nenteng sepatu. bikin heboh satu area permainan *fyuhhhhh* padahal dulu2 mau ditinggal sama saya n airen belanja yang agak lama juga dia santai ajah nggak nyariin.

begitulah

dan alhamdulillah saya bersyukur hari ini gendhis udah mau main bersama teman2 yang lain, sekolahnya pinter, gak pake nangis, dan gak nyariin ibun ☺️☺️☺️. 

semoga besok2 makin pinter lagi yaaaa...

guwaw dan daycare

xmendekati akhir liburan sekolah 3 bulan yang sangat menyenangkan, santai, full leyeh leyeh ituuu.... saya pun bimbang. 

soalnya gendhis udah keenakan nempel sama saya, gimana nih kalo ntar ditinggal? 
dititipin ama siapaaaa?

lalu terpikirlah opsi untuk menitipkan gendhis di daycare. hal ini karena suatu hari tante saya cerita kalo di kampusnya dia (tante saya seorang dosen) jurusan psikologi (psikologi anak) membuka layanan daycare. wooow boljug nih!

jumat depannya saya, gendhis, tante, dan eyang uyut main ke daycare tersebut. waaah ternyata bagus yaaa... bersih, banyak mainan, ada satu kamar yang isinya belasan kasur, dll. yang lebih keren lagi, semua ibu guru pengasuhnya sarjana psikologi anak, tempat ini juga dijadikan tempat praktik mahasiswa psikologi. jadiiii kalau lagi rame, satu anak bisa di handle satu ibu guru. 



selain itu, di daycare ini juga secara teratur ada kegiatannya seperti sekolah pre school, ada pelajarannya. kayak mewarnai, bernyanyi, mengenal binatang, dll. Yang terpenting buat saya adalah berbasis islam, tiap mau apa2 baca doa, kalau jumat ada belajar solat berjamaah dan baca iqro.

sayangnya, untuk yang bulanan sudah full (hanya terima 10 anak), sisanya boleh harian, maksimal 1 hari 3 anak harian dan seminggu cuma boleh dititip 2 kali). Mulai aktivitas dari jam 8 sampai 4 sore. Di pertengahan ada waktu makan, minum susu, bobo, dan mandi. jadi pas nanti di jemput, anak-anak nya sudah pada cantik dan ganteng2. Kalo kata mbak yang bantu-bantu buat masak disana "pokoknya orang tua tinggal tau beres aja bu.."

Untuk masalah biaya, umum bulanan 850rb (kalo anak dosen 700rb) kalo cucu dosen? hahaha... "teteup bayar umum bu..."
sedangkan untuk harian 75rb. lumayan bingit kaaaaan? dibanding harus gaji mbak yg belum tentu cocok dan dicompare sama main di playground sejenis lolypop 150rb, kids hozz 75rb (tapi cuma sejam dan ga pake kasi makan, bobo siang, mandiin)... ya mendingan dimasukin ke daycare laaaaah 👍👍👍😅

Jadilah rabu depannya gendhis mulai masuk daycare. dia antusias bangeeeett langsung mau main sama teman2 dan pinter.





jam 4 saya jemput udah mandi cakep dan pulang dengan happy

rabu minggu depannya, kembali gendhis dititip di daycare. Lihat anaknya yang udah langsung nyelonong main perosotan sayapun angkat kaki. 

pulang lalu pergi ke.... cipadu! *jahahahaha

jam 12, ada telepon masuk ternyata dari daycare. Backsoundnya suara gendhis teriak2 manggilin "ibun..." tapi karena lagi tanggung kalo untuk pulang, plus saya pergi kesana naik kendaraan umum. Makan waktu lebih dari 3 jam baru bisa sampe daycare nya. 

saya coba telpon semua orang ga ada yang angkat. sampai kemudian ayah saya telpon balik dan ternyata dia lagi ada di bengkel. adik saya si cumil WA kalo posisi dia di kampus, dan adik saya iyan sms kalo dia lagi di polres ngurusin skck. hadeeehh. Lalu saya minta tolong ayah saya buat cepet-cepet ke daycare ambil gendhis nya "tapi ini belum selesai, tanggung sebentar lagi yaaa..." 
uffffff... saya pun binun. nggak alma kemudian, ibu guru nya telpon lagi dengan latar suara gendhis masih nangis dan teriak-teriak "ibun kikiiii..... ibun kiki....." "bu, tolong dijemput ya... ini masih belum berhenti nangis..." cuss... saya pun angkat kaki.

setelah menempuh 3 jam perjalanan, sampai rumah menjumpai gendhis yang udah lagi bobo. Ayah saya pun cerita "tadi pas dijemput gendhis masih aja nangis, kata gurunya, nangisnya nggak mau berhenti, dikit-dikit manggil ibun"

begitulah, cerita daycare gendhis hari ke dua.

hari selanjutnya?
baru lihat gerbang depannya aja udah jejeritan minta pulang 
"nggak mau... tolong ibun, no... jangan daycare..."

saya bujuk sambil saya gendong mendekati ruangan daycare-nya, tangisannya pun makin menjadi-jadi, sampe kita jadi tontonan mahasiswa yang lagi ngumpul disitu

"udah... pulang aja" kata airen, "nggak tanggung udah disini, nanti juga diem kok" saya kekeuh "no ibun... tidak... tidak daycare " jeriy gendhis

yahhhh... hati ibun pun mencelos!

semenjak itulahhhh kalo lihat yang namanya sekolahan, tempat bermain, anak-anak kecil ngumpul, gendhis menampakkan aura ketakutan. instead of mau main.. dia justru menjauhi area seperti itu dan ngerengek minta pulang. 

hiks 😢

dua minggu berikutnya, saya coba ngajak gendhis lagi ke daycare nya. dramaaaaa... saya gak boleh hilang dari pandangan. bahkan pas digandeng bu guru nya buat cuci tangan dia teriak kenceng bange
 "ibun kiki... tolong... anakmu lihat... " hyaaaaaa...hadeh, eike jadi maluuuuk! cuman diajak cuci tangan gendhissss, nggak diapa2in kokkkk.

begitulah akhirnya episode daycare diakhiri.. karena emaknya juga punya kehidupan lain, ga sempet nongkrongin terus di daycare tiap hari dari jam 8 sampe 4 sore.

 Ibun nyerah deh beb... ntar dulu deh sekolah2an nya, kamu di titip di eyang2 sama onty aja deh tergantung siapa yang available buat dititip.

bye-bye daycare....

Wednesday, January 13, 2016

FILA BUKAN SELEBRITIS

Dearest Mommies,
Ini adalah cerita dari Mba Nissa, salah satu teman saya yang memilih untuk membawa baby-nya ke kantor agar bisa selalu dekat dengan baby Fila,
sehingga Fila mendapat Asix dan tumbuh sehat selalu dalam pengawasan Umi-nya.

Tentu saja ini bukan keputusan yang mudah untuk diambil dan dijalani karena nggak jarang ada yang bergunjing maupun berkomentar negatif "kok bayi di bawa ke kantor?" terlebih kantor saya tidak memiliki fasilitas daycare, dan banyak bapak-bapak yang suka ngerokok seenak jidat *gemesss*

Tapi... ya begitulah, hebatnya Mba Nisa bisa menjalani ini sampai Baby Fila lepas usia 1 tahun. Mba Nisa pula yang mengnisiasi petisi supaya kantor kami bisa dibuatkan fasilitas daycare, sehingga para Ibu yang punya baby maupun Batita bisa tetap fokus bekerja dengan maksimal tanpa perlu khawatir dengan anaknya di rumah. Sudah buanyaaak yang ikut tanda tangan.

Namun.... sampai saat ini belum kejadian. Alasannya karena kantor kami sudah kehabisan ruangan /space. Nggak ada lagi tempat buat bikin daycare. Padahal bisa loh dibangun sedikiiiit aja di bagian belakang kantor yang sekarang dipake buat bapak-bapak duduk-duduk sore sambil ngudut.  Sedih ya, besar kemungkinan karena mental pejabat  yang masih memikirkan kantong dan kebahagiaan pribadi, kalo nggak ada untungnya buat dia nggak akan direalisasikan. Semoga beliau segera dibukakan pintu hatinya oleh Allah SWT., Amin..

--------------------------

Postingan asli-nya bisa dilihat disini


FILA BUKAN SELEBRITIS

Aku sangat menyadari membawa bayi ke kantor adalah satu hal yang asing dilakukan oleh wanita pekerja. Aku pun tahu tantangannya akan sangat besar dan berat. Bukan karena aku harus bangun pagi-pagi, memasak air panas untuk mandi bayiku dan memandikannya, menyiapkan makan pagi/siang dan cemilannnya, mengejar jemputan bada solat subuh, dan sederetan keriuhan lainnya di subuh hari menjelang aku berangkat ke kantor. Namun, tantangan terberat yang aku hadapi adalah komentar atau gunjingan orang lain, mulai dari yang benar-benar peduli kepada kami hingga para haters. Dan aku sangat tahu dan paham hal itu akan terjadi.

Orang-orang terdekatku telah mengingatkanku akan resiko yang akan aku hadapi yaitu gunjingan orang lain. Tapi aku tetap mengambil resiko itu. Bukan tanpa pertimbangan, bahkan keputusan ini sudah kuambil bertahun-tahun lalu sebelum aku menikah. Alhamdulillah lelaki yang kini menjadi suamiku tidak masalah, bahkan mendukungku 100%. Bukan karena sebab, suamiku mendukung keputusan yang orang bilang "nekat" itu, tetapi karena suamiku sadar dan paham benar betapa pentingnya kebersamaan anak (bayi) bersama ibunya, entah bagaimana pun caranya.

Salah seorang pakar parenting di Indonesia, ibu Elly Risman dari Yayasan Kita dan Buah Hati pun menyatakan bahwa seorang anak harus bersama ibunya mulai usia 1-7 tahun. Hal itu sangat penting, mengingat masa-masa itu adalah masa-masa EMAS anak. Pembentukan karakter dan jati diri anak dibangun pada usia ini. Bagaimana membangun pondasi kokoh untuk persiapan kehidupan "mandirinya" setelah ia berusia 7 tahun. Pada masa ini, kedua orangtua: ayah dan ibu harus mendidik dan mengisi jiwa anak dengan agama, cinta dan kasih sayang serta perhatian, berusaha sekuat tenaga untuk tidak bersikap dan berkata kasar pada anak, baik sengaja maupun tidak sengaja, bersikap lemah lembut, dan anggaplah ia manusia seutuhnya, bukan setengah manusia hanya karena usianya masih kecil. Dampak terlalaikannya pemenuhan kasih sayang dan pendidikan anak usia dini bisa bermacam-macam.  Jika kasih sayang dan perhatian tak terpenuhi maka siap-siap orangtua akan "menangis" ketika melihat anak yang beranjak dewasa cenderung cuek, tak peduli, bahkan lebih senang curhat hal-hal pribadi kepada orang lain dibanding kita orangtuanya. Maka, jika itu sampai terjadi, adalah kesalahan kita sebagai orangtua karena tidak bisa menumbuhkan trust kepada anak. Hmm..akan panjang lebar jika membahas ini. Tapi bukan pada catatan ini tempatnya, karena ada para pakar dan ahlinya yang lebih tahu dibanding si penulis catatan ini.

Meski bayiku bukan selebritis, tapi dalam catatan ini, aku hanya ingin mengklarifikasi sebagian anggapan negatif kepada kami dan mencoba meluruskannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman:

Bayiku kurus dan kurang gizi: Sejak awal aku memang sudah beranggapan bahwa bayiku tidak kurus dan tidak kurang gizi. Bayiku baik-baik saja. Sesuai dengan pendapat dokter ahli anak bahwa bayiku sehat, berat badanya standar dan masih masuk grafik berat badan bayi sehat. Perkembangan bayi sehat tidak saja dilihat dari gendutnya si bayi, tapi ada tolak ukur lain yang menjadi indikasi si bayi sehat, yaitu dari pertambahan tinggi badan dan bagusnya perkembangan si bayi. Sejauh ini tinggi bayiku untuk usia 13 bulan malah di atas rata-rata, perkembangannnya bagus: cepat mengcopy-paste, sudah bisa memegang pena dengan benar dan mencorat-coret kertas, berkata-kata, ekspresif, sudah tahu malu jika ada sesuatu yang memalukan dirinya, senang bereksplorasi dan menjelajah, aktif, dan yang paling membuat kami bahagia adalah, bayiku sudah bisa melakukan gerakan solat (takbir, menyedekapkan tangan, rukuk, sujud) dan ia juga sudah bisa  menengadahkan tangan secara spontan untuk berdoa dan mengusap wajahnya.

Bayiku kurang tidur: Bayiku tidak kurang tidur. Dalam perjalanan ke kantor dan pulang ke rumah selama 2 jam, ia tertidur. Siang hari ia juga tertidur, malam jam 9an ia tidur. Sisa waktunya dipakai bermain dan menjelajah, dll. Meski pola tidurnya masih berubah-ubah, tapi bayiku sejauh ini tidur 4x/ hari. Jadi di mana letak kurang tidurnya?  

Bayiku kelelahan terlihat dari wajahnya: Ada sebagian orang yang berpendapat demikian, dasarnya adalah melihat wajah bayiku yang mengantuk. Memang bayiku mengantuk, karena ketika orang tsb melihat bayiku pas ketika waktu tidurnya tiba, jadi memang matanya sayu dan mengantuk. Lalu mata bayiku yang cenderung seperti mata panda. Ada zona gelap di sekitar matanya seperti orang kelelahan dan kurang tidur. Memang gennya begitu. Itu turunan dari ayah dan pihak keluarga ayahnya. Sepupu-sepupunya matanya juga seperti itu. Ayahnya juga. Tubuh bayiku yang terlihat “mungil” juga dari turunan ayahnya. Masa kecil ayahnya memang bertubuh langsing Aku pun demikian ketika kecil hingga kuliah, hanya mulai masuk masa bekerja saja, tubuhku mulai berisi. Lalu?

Bayiku kurang makan: tidak semua bayi mulus-mulus saja dalam pemberian makan. Apalagi bayi yang baru saja belajar makan. Dan tipe setiap anak itu berbeda. Ada yang lancar-lancar n lahap makannya (anak tipe ini sering dibilang anak sehat karena mau dan banyak makan, sedangkan anak di luar tipe ini dianggap anak yang sulit makan), ada yang lahap makannya tapi juga cepat BAB nya sehingga BBnya tidak naik-naik, ada anak yang memang seperti kebanyakan anak-anak lainnya di luar tipe sebelumnya. Tipe ketiga ini adalah tipe bayiku (silahkan googling terkait masalah ini, betapa banyak tulisan para ibu yang mengeluh anaknya GTM (Gerakan Tutup Mulut) dan GMM (Gerakan Melepeh Makanan). Ini adalah hal yang wajar. Ada masanya nanti bayi-bayi ini makan dengan normal, yaitu usia 2 atau 3 tahun. 

“Makanya, kalo makan itu dipaksain, anak itu jangan dituruti”. Pernah bertemu orang yang tidak suka makan pepaya, nasi, atau jenis makanan tertentu hingga ia dewasa dan tua? Tahu kah apa rata-rata penyebabnya? Trauma. Ketika kecil anak dipaksa makan makanan tertentu oleh orang dewasa (entah orangtua, pengasuh, atau kerabat). Dan jangan lupa, lambung bayi itu lebih kecil dari lambung kita, sehingga tidak bijak kita mengira-ngira porsi makannya dan memaksanya menelan padahal lambungnya sudah penuh.

“Ah..dulu orangtua saya juga gitu dan anak saya makan aja dan jadi kebiasaan,” Hmm..zaman sudah berubah dan perkembangan ilmu parenting pun berkembang. Penelitian dan seminar-seminar terkait mengasuh dan mendidik anak mudah untuk diakses. Jika dulu orangtua kita memberi pisang pada bayi 2-3 bulan karena menganggap si bayi lapar atau menambahkan susu formula pada bayi baru lahir karena ASI si ibu tak kunjung deras, apakah masih bisa diterima saat ini? Penelitian berkata tidak. Lambung bayi baru lahir masih sebesar kelereng, ASI ibu yang dianggap sedikit itu sangat mencukupi lambung bayi yang kecil. Dan perlu diingat, ASI memang baru keluar banyak setelah 3 hari melahirkan dan bayi kuat tanpa disusui selama 3 hari karena lambungnya masih penuh dengan “bekal” makanannya dalam kandungan ibu dulu.  Kalau nanti anak jadi kuning karena tidak disusui dan harus konsumsi susu formula, bukan itu solusinya. Bayi kuning, maka harus dijemur, bukan diberikan susu formula.   

Baik, kita kembali kepada pembahasan awal, bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter bayiku, penyebab bayi GMM dan GMT adalah karena organ dan sistem pencernaannya masih belajar memproses makanan. Enzim-enzim pencernaannya juga masih belum berkembang sempurna. hal itu yang menyebabkan bayi belum kenal rasa lapar. Nanti jika usianya sekitar 18 bulan, enzim tersebut akan ada secara sempurna dan anak sudah mulai mengenal rasa lapar. Solusinya adalah, tetap menawari dan mengajak bayi makan pada jam-jam makan (pagi, siang, malam). Dengan cara itu dapat melatih si bayi dalam proses belajar makannya.

Untuk tipe anak nomor dua dan jika tipe anak nomor tiga sudah melewati usia 18 bulan masih mengalami masalah, maka orangtua segera memeriksakan kondisi kesehatan anaknya. Bisa jadi memang ada gangguan pencernaan  atau gangguan organ dalamnya, misalnya gangguan jantung.

“Dikasih vitamin atau penambah nafsu makan aja biar banyak makannya” mohon maaf, tapi ini bukan masalah banyak sedikitnya makan, tapi apakah perlu bayi kita dalam periode seperti ini diberikan vitamin penambah nafsu makan? Dokter bayiku pun tidak menyarankan hal tersebut dan yang disarankan adalah penambah zat besi yang sebaiknya diberikan mulai bayi 4-24 bulan.

Bayiku bisa berjalan lebih awal karena berat badannya yang dianggap ringan: Secara umum, bayi mulai berjalan setelah 12 bulan. Jika kurang dari itu, maka bisa disebut si bayi punya perkembangan yang baik dan cepat. Bayiku sudah mulai melangkah sejak usianya sekitar 10 bulan. Dan aku menyaksikan sendiri langkah pertama bayiku. Sejak awal pernyataan tersebut tidak berdasar dan tidak berkolerasi, karena berarti semakin ringan berat badan bayi maka dia semakin cepat berjalannya. Hal ini tidak bisa diterima. Dokter bayiku juga mengatakan hal yang sama. Jika perkembangan si bayi cepat dan bagus, bayi dengan BB beratpun jika memang bagus perkembangnya maka ia pun bisa lebih cepat berjalan.

Semenjak ada bayiku, mushola terkadang terlihat berantakan: Aku memang menempatkan bayiku di mushola. Dan mushola tanpa bayiku juga memang kadang terlihat berantakan sejak dulu, karena susunan sajadahnya yang sering bergeser akibat banyaknya orang solat. Tapi tolong, apakah itu karena bayiku? Kami pun tahu bagaimana menempatkan diri di mushola. Kami membersihkan dan merapikannya terkadang.

Aku orangtua yang tega terhadap bayiku, karena:
Memandikan bayiku pagi-pagi
Ibuku berpesan kepadaku, bayi itu sudah harus mandi sebelum jam 6 pagi. Rosull SAW bahkan mencontohkan waktu mandi terbaik bagi kesehatan adalah sebelum adzan subuh. Lagipula mandi pagi itu baik untuk tubuh. Dan membiasakan anak bangun pagi dan memandikannya adalah sarana latihan agar kelak ia tidak susah bangun pagi. Tidak perlu orangtuanya berjibaku membangunkan anaknya untuk solat  subuh atau berangkat ke sekolah berkali-kali.

Membawa bayiku setiap hari ke kantor
Jika aku dan suamiku bekerja di luar, lalu kutitipkan bayiku pada orang lain yang tidak punya ikatan emosional pada bayiku, menjaganya sekedar dibayar dengan uang, memasukan pemikiran dan kebiasannya yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kami jalani, dan yang lebih mengerikannya lagi kekerasan terhadap bayi. Bukankah aku menjadi orangtua yang lebih tega lagi jika berbuat demikian? Kita semua tahu berapa banyak kasus kekerasan yang terjadi oleh pengasuh. Orang-orng di sekitarku pun bayinya pernah menjadi korban. Alhamdulillah, jika kita mendapat pengasuh yang baik dan solehah, namun bukan kah pendidikan dan tempat pengasuhan anak terbaik adalah tetap si ibu sendiri? lalu siapa yang akan bertanggung jawab terhadap si  bayi nantinya di dunia dan akhirat? bukan kah ayah ibunya? bukan pengasuhnya?

"Cari pengasuh keluarga aja, orangtua?" Hmm..terima kasih atas sarannya, namun perlu diketahui, tubuh orangtua kita tidak didisain oleh Robbnya untuk menjaga anak-anak kita. Tubuh orangtua kita telah renta dan rapuh. Lalu masih kah kita ingin merepotkannya? Secara pribadi tidak ada masalah jika orangtua kita tidak berkeberatan menjadi pengasuh anak-anak kita, atau jika keadaan benar-benar tidak memungkinkan hingga akhirnya terpaksa orangtua kita yang menjadi tumpuan. Silahkan saja, tetapi tentunya penitipan anak-anak kita terhadap orangtua kita dilakukan dengan cara yang ma'ruf/ baik.

"Kalo sodara gitu?" Silahkan saja. Namun kembali lagi bahwa kewajiban mengasuh anak dan tempat terbaiknya tetap pada ibunya. Selama masih memungkinkan untuk mengasuh bayi kita sendiri, mengapa tidak?

“Ya udah lah, dari pada susah-susah keluar aja dari kerjaan,” Menjalankan dua peran sekaligus sebagai Ibu dan Wanita Pekerja? Why not?

Dianggap not well educated: Tingkat pendidikan ibu untuk mengasuh anak adalah salah satu hal penting yang tidak bisa diabaikan. Namun ingat, berapa banyak anak-anak yang ketika dewasa menjadi orang besar dan sukses dilahirkan dan didik oleh ibu yang tingkat pendidikannya rendah bahkan tidak sekolah. Mendididk dan mengasuh anak bukan perkara itu, tapi bagaimana ketulusan, tanggung jawab, cinta dan rasa takutnya kepada Robbnya yang membuat si ibu mampu menghasilkan anak-anak yang sukses dan hebat.

Meski demikian, banyak hikmah yang kami dapatkan dari kejadian demi kejadian selama kami berada di lingkungan kantor. Kami bertemu ibu-ibu pekerja hebat lainnya yang gigih mempertahankan kebersamaan dengan anaknya. Beberapa pejabat di kantorku salah duanya, lalu seorang pengusaha wanita juga berbagi pengalamannya membawa bayinya ke kantor sejak bayi hingga menginjak usia sekolah. Bagaimana mereka rela bangun pagi-pagi membawa perelengkapan perang bayinya seperti bak mandi si bayi, pernah memandikan juga bayinya di wastafel, dan kketika si bayi mulai aktif bermain-main di bawah meja dekat kaki ibunya saat meeting berlangsung. Lalu jangan lupa ada politisi wanita Italia yang juga anggota parlemen Uni Eropa di Perancis, Licia Ronzulli yang membaya bayi Vittoria sejak usia 6 minggu.

Selain itu kami juga bertemu seorang ayah yang tiba-tiba menceritakan dengan bangga bahwa anaknya ikut bersama isterinya bekerja, meski istrinya adalah pekerja kantin. Atau tiba-tiba tercetus cerita dari seseorang mengenai pengalamannya di jalan melihat seorang ibu penyapu jalan di Jakarta yang membawa anaknya bekerja. Si anak menarik baju ibunya dan membuntuti si ibu dari belakang. Atau kisah yang pernah diangkat di Trans TV di program “Orang Pinggiran”, bagaimana perjuangan seorang janda tua dan miskin, harus berjualan makanan dan sayur sambil menggendong anaknya yang berkebutuhan khusus bernama Sobari (7 tahun). Anak itu sebenarnya lahir sehat dan lincah, hanya karena ketika demam usia 2 tahun, Sobari kecil dibawa ke tukang pijat yang ternyata menekan saraf-saraf utamanya hingga ia lumpuh total.

Sebenarnya apa yang aku lakukan tidak berbeda jauh dengan yang para ibu-ibu hebat itu lakukan. Yang berbeda hanya lahan atau tempat kami berada. Dan jika keberadaan kami salah, maka bagaimana dengan para ibu-ibu tulus itu? Lalu apa gunanya Undang-undang Perlindungan Anak dan adanya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak? Apakah kedua hal itu ada di Indonesia hanya sebagai bagian dari formalitas? Tentu saja jawabannya tidak. Bahkan Dunia pun tahu pentingnya hubungan antara Ibu dan anaknya. Karena anak adalah generasi penerus. Anak adalah harapan masa depan dan pewujud mimpi-mimpi besar. Insya’a Alloh.


Allohualam bishawab.


Catatan ini untuk Fila Safiya Hayyun, bayi pintar solehah yang sabar, baik, dan pengertian. We LOVE you nak.
 Jumat, 2 Mei 2014, pukul 16.30 waktu setempat
Lim A Pou


Note: thanks mba Nisa atas tulisannya, izin share ya... semoga bisa menginspirasi mommies lainnya yang galau ninggalin baby untuk bekerja.